Seiring dengan perkembangan peradaban di dunia, yang semakin
kental dengan keinginan penghuninya untuk menjadi kaya & makmur; mereka menghalalkan berbagai macam cara guna
bisa menghimpun uang. Ada yang korupsi, ada yang berdagang narkoba, ada yang
membuka usaha-maksiat, hingga membuka usaha baru yang dimulai dekade thn '90an,
yaitu bisnis membuka gereja!
Penulis yang sudah bertobat ini mengingatkan teman-teman penulis
yang sudah menjadi Pengusaha-Gereja maupun yang sedang mau menjadi
Pengusaha-Gereja. Marilah ikut bertobat. Karena itu tidak benar. Sedemikian
ketakutan-miskinkah kita sehingga mengkomersilkan nama ALLAH hanya demi ingin
menjadi kaya-raya? Apa gunanya kita memperoleh harta dunia, tetapi kita masuk
Neraka? Harusnya kita mengajarkan tentang SALING MENGASIHI SESAMA.
Bukan ajaran-ajaran kita yang itu-itu terus.
Kasihan jemaat itu (sebab kalau itu jemaatnya TUHAN, pasti
DIA selamatkan, dikeluarkan dari gereja kita).Kasihan pula anak-cucu kita yang tidak mengerti apa-apa justru
kita seret ke dalam Neraka melalui kehidupan hedonis tersebut.
Perhatikan Amanat Agung yang disampaikan Yesus/Isa kepada
murid-murid-Nya sesaat sebelum DIA terangkat ke Surga. Perkataan-Nya itu bukan untuk
orang awam atau bayi-bayi rohani. Amanat itu diberikan kepada murid-murid yang SUDAH DIPROSES-NYA/DIBERSIHKAN-NYA selama 3,5
tahun (Yohanes 13:10-11). Sehingga mereka
SUDAH MEMILIKI KARAKTER BARU. Tidak ada
lagi Mesin Pembuat Dosa & perasaannya Iblis dalam diri mereka.Murid-murid-Nya telah berubah menjadi orang-orang SALEH/KUDUS.
Makanya, begitu mereka terima Rohulkudus, mereka langsung bisa 'take off' untuk menjalankan Amanat Agung Yesus/Isa,
yaitu dengan kuasa ALLAH mereka menyelamatkan sesamanya melalui pemberitaan
Injil, dan kuasa-kuasa Surgawi mengiringi mereka sehingga banyak terjadi Mujizat Kesembuhan
dan bahkan membangkitkan Dorkas/Tabita & Eutikhus. Mereka disukai di mana
saja. Kehadiran mereka dielu-elukan bangsa-bangsa. Karena mereka sikapnya sopan,
penuh hormat, rendah hati, suka memberi/menolong, punya empati, dan sabar serta
lemah-lembut dalam membimbing orang lain. Jauh dari keserakahan, ketamakan, percabulan, sombong &
iri hati. Mereka ini benar-benar lahir baru, bukan cuma mengaku-ngaku lahir
baru. Sudahkah kita memiliki hidup baru seperti murid-murid Yesus/Isa
itu?
Sebenarnya Gerakan Kharismatik yang digaungkan oleh Demos
Zhakarian dan kawan-kawan pada tahun '50an itu tujuannya baik, untuk mengingatkan kita agar
berdoa minta baptisan Rohulkudus guna
memperlengkapi umat Kristiani agar semakin berkobar-kobar 'mengasihi'
TUHAN & sesamanya.
Namun dalam perjalanannya, Si Penguasa Di Udara lagi-lagi
membelokkan tujuan mulia itu untuk diarahkannya menjadi sarana mencari uang
buat mereka yang sudah dibisikinya. Karena ada peluang bisnis untuk menguasai
orang melalui dunia roh. Inilah yang memunculkan Pengusaha-Gereja yang berbisnis dengan
membuka pelayanan gereja.
Tujuannya menghimpun jemaat sebanyak-banyaknya yang
ekuivalen dengan menghimpun uang mereka,
dengan ditakut-takuti kalau tidak mau 'menabur' maka mereka tak akan
'menuai'.
Dari sini muncullah teologi baru untuk membenarkan tindakan
Pengusaha-Gereja tersebut, yaitu
'Teologi Sukses' yang mengusung tentang 'kesempurnaan hidup' dalam hal ekonomi dan kesehatan.Teologi ini bercirikan pada
'kesuksesan', bahwa seorang
Kristen yang diberkati adalah mereka yang sukses dalam hidupnya. Pokok ajarannya mengajarkan
'hidup berkelimpahan dalam kemakmuran'.Mendoktrin bahwa kita adalah
'Anak Raja' yang secara sederhana
ajarannya menekankan bahwa:
“Allah kita adalah Allah yang Mahabesar, kaya, penuh berkat, dan manusia yang beriman pasti akan mengalami kehidupan yang penuh berkat pula, kaya, sukses dan berkelimpahan.”
Persisnya seperti dalam Kitab Maleakhi 3:10 itu.
Agar memuluskan usaha mereka supaya jemaatnya tunduk/taat kepada
perintahnya, maka diajaknya jemaat untuk memasuki dunia roh yang merupakan
khayalannya mereka sendiri. Sebab dengan demikian menempatkan jemaat pada posisi yang
mudah dibohongi terus. Karena tidak ada panduan tentang dunia roh? Suka-sukanya
dia menafsirkannya. Tidak ada yang bisa memprotes, karena itu abstrak. Itulah
keuntungannya. Sehingga dengan mudah bisa berkotbah:
'bila tadi malam saya mendengar suara TUHAN', dst-2.
Jemaat tanpa sadar mempercayai perkataan-perkataan itu. Apalagi kalau sudah dalam tahap mengajak semua jemaatnya
agar bisa BERBAHASA-ROH (tanpa
mempersiapkan kesalehan hidup jemaatnya seperti Yesus/Isa lakukan kepada
murid-murid-Nya), ya akhirnya semuanya tiru-tiru latah berbahasa roh. Padahal mereka ini belum pernah menerima baptisan
Rohulkudus. Hanya ikut-ikutan aja. Itulah sebabnya hidup mereka masih kental dengan
keduniawian. Bahkan semakin menjadi-jadi, karena bisa berkedok sebagai orang-orang yang
memiliki karunia Rohulkudus, yaitu berbahasa roh. Inilah cara mujarab para Pengusaha-Gereja menghipnotis
jemaatnya untuk menjadi pengikutnya (kebetulan berisi orang-orang yang haus secara
rohani & sekaligus haus keduniawian).
Tetapi tidak semua Gereja Kharismatik berbuat malpraktek seperti
di atas. Masih ada mereka yang sudah bertobat & yang memang tidak
mau ikut arus demikian.
Ciri-cirinya Pengusaha-Gereja yang mengajarkan untuk bisa
berbahasa roh & kemakmuran itu, pada umumnya mereka belum Sekolah Teologi
terlebih dahulu pada waktu membuka usaha mereka. Sehingga mereka tidak tahu bahwa
Yesus/Isa tidak pernah mengajarkan ajaran-ajaran seperti itu. (Yesus/Isa malah mengajarkan pengikut-NYA agar siap
menderita untuk dibersihkan karakternya,
& menyangkal keinginannya tiap hari serta yang paling utama adalah
hidup saling mengasihi. Lalu peranan Rohulkudus itu menurut Yesus/Isa adalah untuk
membimbing kita hidup yang saleh/suci).
Yohanes 16:13a (BIMK)
Tetapi kalau Roh itu datang, yaitu Dia yang menyatakan kebenaran tentang
Allah, kalian akan 'dibimbing-Nya untuk
mengenal seluruh kebenaran',......
Dan perhatikan caranya Yesus/Isa memberkati adalah:
Para Rasul 3:26 (BSD)
Itu sebabnya Allah memilih Yesus sebagai Hamba-Nya dan menyuruh Dia
datang kepada kalian terlebih dahulu untuk
'memberkati' kalian.
'Cara Ia memberkati'
kalian ialah dengan membuat kalian
'berhenti' melakukan hal-hal yang
jahat dalam hidupmu.”
Matius 6:33 (BSD)
"Jadi, berusahalah dahulu supaya
'Allah memerintah hidupmu' dan
bila kalian sudah menuruti kemauan-Nya, maka
'semua hal lain' akan diberikan
Allah kepadamu".
Jadi jelas bukan, bahwa kekayaan itu tidak untuk diminta. Sebab
itu haknya ALLAH untuk memberikan kepada kita. Mengapa kita harus menyesatkan pikirannya jemaat dengan
mengajari untuk minta kekayaan/kemakmuran? Mengapa pula kita tidak pernah mengajarkan untuk 'saling mengasihi sesama' yang justru diperintahkan oleh Yesus/Isa?
Sebelum terjadi hukuman untuk memberhentikan proyek Menara
Babel II (baca juga: MESIN PEMBUAT DOSA: "HATI-HATI DENGAN MENARA BABEL MODERN), yaitu Kedatangan Yesus/Isa yang kedua, mari kita berbondong-bondong
bertobat!
Miliki niat hati yang tulus ikhlas untuk hidup 'saling mengasihi' satu sama yang lain. Agar KARAKTER kita
diubah-Nya. Itulah yang dikehendaki ALLAH SWT. Bukan kekayaan &
popularitas kita.
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment