Kendaraan mereka memakai kuda.
Konon sudah ribuan tahun masyarakat di belahan Bumi manapun
menggunakan sarana transportasi berupa 'kuda'.Baru sekitar satu abad ini kehadiran kuda digantikan oleh
proyek prestisius manusia yang bernama 'oto mobil'.Ini harus kita cermati dengan bercermin dari kemarahan TUHAN
terhadap proyek prestisius zaman +5.000 tahun yang silam, yaitu Menara Babel.
Pernahkah kita membayangkan bila pada zaman ini kita tetap
memakai transportasi 'kuda' ?( jangan keburu mentertawakan, karena kita aslinya sudah
diperbudak oleh peradaban yang ingin menaklukkan TUHAN dalam arti lebih
mengagungkan & mengandalkan ilmu pengetahuan & logika kita dibanding
disuruh mengandalkan ALLAH SWT ).
Masih ingat riwayat Menara Babel yang dihancurkan TUHAN
hingga bahasa kita yang cuma satu itu diporak-porandakan-NYA ? ( sebab awalnya
kita ini satu bahasa melalui bahasa ibu dari Nabi Nuh ).
Kita selidiki riwayat tersebut di Kitab Taurat :
Kejadian 10:1, 32 (TB)
1 Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka...........................
1 Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka...........................
32 Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan
mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa
di bumi setelah air bah itu.
Kejadian 11:1, 4-9 (TB)
1 Adapun seluruh bumi, 'satu bahasanya' dan 'satu logatnya'.
4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita
sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah
kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang
didirikan oleh anak-anak manusia itu,
6 dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu
bahasa untuk semuanya. Ini barulah
'permulaan usaha' mereka;
"mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka
rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana".
7 Baiklah Kita turun dan
'mengacaubalaukan' di sana 'bahasa'
mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
8 Demikianlah mereka
'diserakkan' TUHAN dari situ 'ke seluruh bumi',
dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut
Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari
situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
Jadi pada waktu itu TUHAN menghentikan hegemoni masyarakat yang
super serakah & ingin melawan ketetapan ALLAH dengan cara 'mengacaukan bahasa' mereka.
Terbukti, mereka akhirnya menjadi tidak saling mengenal, sebab
tidak bisa berkomunikasi kembali. Aneh ya ? Tetapi itulah yang terjadi ! Sebab
bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. DIA adalah ALLAH yang menciptakan Jagat
Raya. Sehingga terlalu mudah bila hanya untuk mengurusi manusia yang seperti
debu bagi-NYA.
Sebab kalau pembangunan proyek raksasa itu benar-benar terjadi,
boleh jadi mereka yang adalah kumpulan
kaum insinyur & profesor-profesor yang hebat karena 'mampu menghitung kekuatan pondasi' struktur bangunan bertingkat maha tinggi -
akhirnya membuat mereka tidak membutuhkan TUHAN lagi.
(bayangkan dengan zamannya Firaun yang sekitar 1.500 tahun
kemudian baru bisa bikin piramida yang termasyhur itu).
Bila keadaan mereka seperti ini & hati mereka
dikendalikan oleh Mesin Pembuat Dosa (MPD), mau jadi apa mereka nanti ? Inilah benih-benih
kejahatan-superior yang di-STOP oleh TUHAN. Sehingga mereka tidak bisa melanjutkan
proyek prestisius 'Menara Babel' tersebut.
Sekarang sadarkah kita bila pada saat ini kita juga tengah
digiring masuk ke dalam jebakan Iblis itu lagi ? (Agar tidak mau mengandalkan ALLAH)
Yaitu dengan cara memobilisir kekuatan manusia di Bumi untuk
membuat 'proyek mercusuar baru' yang dimulai dari 'pondasi'
alat transportasi yang berupa kendaraan bermotor yang kian canggih &
cepat, serta dilanjutkan dengan tekhnologi IT sebagai penunjang bangunan
berikutnya ?
Penulis tidak anti kemajuan/modernisasi. Namun kalau hal itu
tidak diimbangi dengan ketaqwa'an kita, maka kian hari kita kian dicengkeram dengan 'grand design' Iblis. Yaitu membuat proyek mercusuar baru
ala Menara Babel !
Bisa saja itu berupa
'Menara Babel Modern' untuk
memindahkan kita ke planet yang lain agar bisa hidup lebih maju lagi, hingga tidak
membutuhkan TUHAN lagi.Atau ide untuk bisa hidup tanpa tergantung sistem pertanian
konvensional yang membutuhkan sinar matahari & irigasi.Mungkin muncul ide untuk memperlambat perputaran waktu demi
peradaban baru yang canggih ?
Kesemuanya menyatakan seolah-olah kita sudah tidak perlu
mengandalkan TUHAN bak zaman Nuh & zaman Menara Babel.
Manusia terhipnotis semakin ingin disebut canggih &
sangat bernafsu meningkatkan produktivitasnya masing-masing. Bahasa kita diseluruh
dunia mulai disamakan kembali melalui bahasa tehnologi & bahasa industri
serta bahasa ekonomi. ( note : seperti
rumus fisika/kimia ; ISO ; kurs mata uang ).
Lalu di mana peran para Rohaniawan dunia yang bertugas
mengingatkan penduduk Bumi agar jangan sampai disesatkan oleh Iblis lagi ?
Ternyata hanya sedikit yang tidak kesedot oleh tipu-daya
Mamon (kekayaan).
Yang lainnya
'terpeleset' kepada Ilah zaman
ini, yaitu sang Mamon. Beliau-beliau ini diseretnya menjadi Pimpinan Agama yang egois
& munafik. Saling memperkaya sendiri & saling berebut popularitas demi
mengalirnya Mamon dengan deras.
Bila kita sudah berubah wujud seperti ini, bagaimana kita
berani mengingatkan kepada masyarakat yang mulai tidak mau tunduk kepada ALLAH
lagi?
Boro-boro mengingatkan... Malah kita sendiri juga gak ingat, karena
keenakan menikmati keduniawian.Kalo toh mengingatkan, ya dengan kata-kata motivasi yang penuh dengan
filsafatnya sendiri (bukan sesuai kehendak ALLAH tapi sesuai kehendak Mamon).Apalagi disuruh menjaga jiwa & memberi arahan secara
pribadi kepada jemaatnya yang mengalami kesusahan.... Tidak bakal tertarik ! Karena
sibuk mengurusi ego-nya masing-masing.
Semoga pembaca Renungan ini ada yang tergerak untuk
memikirkan nasib kita semua yang akan datang. Jangan sampai ALLAH kembali murka seperti pada zaman Menara Babel tersebut.
Pakailah kekuatan & kuasa yang diberikan kepada kita
guna menjaga kehormatan ALLAH SWT PENCIPTA JAGAT RAYA ini. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment