MESIN PEMBUAT DOSA: "HATI-HATI DENGAN MENARA BABEL MODERN"

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, June 28, 2016



Masih ingatkah kita kala nonton serial TV pada tahun '70an ? Ada Rin Tin Tin dan ada Jango....
Kendaraan mereka memakai kuda.
Konon sudah ribuan tahun masyarakat di belahan Bumi manapun menggunakan sarana transportasi berupa 'kuda'.Baru sekitar satu abad ini kehadiran kuda digantikan oleh proyek prestisius manusia yang bernama 'oto mobil'.Ini harus kita cermati dengan bercermin dari kemarahan TUHAN terhadap proyek prestisius zaman +5.000 tahun yang silam, yaitu Menara Babel.

Pernahkah kita membayangkan bila pada zaman ini kita tetap memakai transportasi  'kuda' ?( jangan keburu mentertawakan, karena kita aslinya sudah diperbudak oleh peradaban yang ingin menaklukkan TUHAN dalam arti lebih mengagungkan & mengandalkan ilmu pengetahuan & logika kita dibanding disuruh mengandalkan ALLAH SWT ).

Masih ingat riwayat Menara Babel yang dihancurkan TUHAN hingga bahasa kita yang cuma satu itu diporak-porandakan-NYA ? ( sebab awalnya kita ini satu bahasa melalui bahasa ibu dari Nabi Nuh ).

Kita selidiki riwayat tersebut di Kitab Taurat :

Kejadian 10:1, 32 (TB)   
1 Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka...........................
32 Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.

Kejadian 11:1, 4-9 (TB)   
1 Adapun seluruh bumi,  'satu bahasanya'  dan  'satu logatnya'. 
4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
5 Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
6 dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah  'permulaan usaha'  mereka;
"mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana".
7 Baiklah Kita turun dan  'mengacaubalaukan'  di sana  'bahasa'  mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
8 Demikianlah mereka  'diserakkan'  TUHAN dari situ  'ke seluruh bumi',
dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
9 Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Jadi pada waktu itu TUHAN menghentikan hegemoni masyarakat yang super serakah & ingin melawan ketetapan ALLAH dengan cara  'mengacaukan bahasa'  mereka.
Terbukti, mereka akhirnya menjadi tidak saling mengenal, sebab tidak bisa berkomunikasi kembali. Aneh ya ? Tetapi itulah yang terjadi ! Sebab bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. DIA adalah ALLAH yang menciptakan Jagat Raya. Sehingga terlalu mudah bila hanya untuk mengurusi manusia yang seperti debu bagi-NYA.

Sebab kalau pembangunan proyek raksasa itu benar-benar terjadi, boleh jadi mereka yang  adalah kumpulan kaum insinyur & profesor-profesor yang hebat karena  'mampu menghitung kekuatan pondasi'  struktur bangunan bertingkat maha tinggi  -  akhirnya membuat mereka tidak membutuhkan TUHAN lagi.
(bayangkan dengan zamannya Firaun yang sekitar 1.500 tahun kemudian baru bisa bikin piramida yang termasyhur itu).
Bila keadaan mereka seperti ini & hati mereka dikendalikan oleh Mesin Pembuat Dosa (MPD), mau jadi apa mereka nanti ? Inilah benih-benih kejahatan-superior yang di-STOP oleh TUHAN. Sehingga mereka tidak bisa melanjutkan proyek prestisius  'Menara Babel'  tersebut.

Sekarang sadarkah kita bila pada saat ini kita juga tengah digiring masuk ke dalam jebakan Iblis itu lagi ?  (Agar tidak mau mengandalkan ALLAH)
Yaitu dengan cara memobilisir kekuatan manusia di Bumi untuk membuat  'proyek mercusuar baru'  yang dimulai dari  'pondasi'  alat transportasi yang berupa kendaraan bermotor yang kian canggih & cepat, serta dilanjutkan dengan tekhnologi IT sebagai penunjang bangunan berikutnya ?

Penulis tidak anti kemajuan/modernisasi. Namun kalau hal itu tidak diimbangi dengan ketaqwa'an kita, maka kian hari kita kian dicengkeram dengan  'grand design'  Iblis. Yaitu membuat proyek mercusuar baru ala Menara Babel !
Bisa saja itu berupa  'Menara Babel Modern'  untuk memindahkan kita ke planet yang lain agar bisa hidup lebih maju lagi, hingga tidak membutuhkan TUHAN lagi.Atau ide untuk bisa hidup tanpa tergantung sistem pertanian konvensional yang membutuhkan sinar matahari & irigasi.Mungkin muncul ide untuk memperlambat perputaran waktu demi peradaban baru yang canggih ?
Kesemuanya menyatakan seolah-olah kita sudah tidak perlu mengandalkan TUHAN bak zaman Nuh & zaman Menara Babel.

Manusia terhipnotis semakin ingin disebut canggih & sangat bernafsu meningkatkan produktivitasnya masing-masing. Bahasa kita diseluruh dunia mulai disamakan kembali melalui bahasa tehnologi & bahasa industri serta bahasa ekonomi.  ( note : seperti rumus fisika/kimia ; ISO ; kurs mata uang ).

Lalu di mana peran para Rohaniawan dunia yang bertugas mengingatkan penduduk Bumi agar jangan sampai disesatkan oleh Iblis lagi ?

Ternyata hanya sedikit yang tidak kesedot oleh tipu-daya Mamon (kekayaan).
Yang lainnya  'terpeleset'  kepada Ilah zaman ini, yaitu sang Mamon. Beliau-beliau ini diseretnya menjadi Pimpinan Agama yang egois & munafik. Saling memperkaya sendiri & saling berebut popularitas demi mengalirnya Mamon dengan deras.
Bila kita sudah berubah wujud seperti ini, bagaimana kita berani mengingatkan kepada masyarakat yang mulai tidak mau tunduk kepada ALLAH lagi?
Boro-boro mengingatkan... Malah kita sendiri juga gak ingat, karena keenakan menikmati keduniawian.Kalo toh mengingatkan, ya dengan kata-kata motivasi yang penuh dengan filsafatnya sendiri (bukan sesuai kehendak ALLAH tapi sesuai kehendak Mamon).Apalagi disuruh menjaga jiwa & memberi arahan secara pribadi kepada jemaatnya yang mengalami kesusahan.... Tidak bakal tertarik ! Karena sibuk mengurusi ego-nya masing-masing.

Semoga pembaca Renungan ini ada yang tergerak untuk memikirkan nasib kita semua yang akan datang. Jangan sampai ALLAH kembali murka seperti pada zaman Menara Babel tersebut.
Pakailah kekuatan & kuasa yang diberikan kepada kita guna menjaga kehormatan ALLAH SWT PENCIPTA JAGAT RAYA ini. Amin.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)



Lihat Juga:

Blog, Updated at: 3:24:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.