ANCAMAN SERIUS DARI GAME POKEMON GO (BLOK)

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, July 17, 2016

Game Pokemon Go yang sedang booming

Game Pokemon GO dengan memanfaatkan fitur location dan augmented reality dianggap berbahaya. Pesan berantai melalui WhatsApp menjelaskan hal tersebut, yang menunjukkan bahwa Pokemon GO merupakan alat intelijen.
 
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa penulis pesan ini ialah Prof. Dr Tina Afiatin, Mpsi Dekan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Berikut pesan yang disebar di dunia maya, yang menjelaskan ada misi tersembunyi di balik game Pokemon GO.


---------------------------------

Pandangan Prof. Dr Tina Afiatin, MPsi (Dekan Fak Psikologi UGM) 


Ancaman Serius dari Game Pokemon GO (BLOK)

Dunia sedang booming injeksi "Pembodohan" bernama aplikasi game Pokemon GO (BLOK).

Tanpa disadari kaum bilderberg semakin canggih membangun perangkat "intelijen" dalam bentuk game yang terbalut teknologi interconnecting geospasial (maps) bernama Pokemon GO (BLOK)

Tahukah anda mengapa saya sebut permainan ini adalah perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid untuk memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para user mengaktifkannya.

Dikala satelit yang digunakan oleh google earth dan google maps tak mampu menjangkau gambaran sempurna 3 dimensi dalam sebuah wilayah, maka mereka menggagas ide baru memanfaatkan kebodohan para gamers atau gadget maniac dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game yang mengkoneksikan fitur kamera, maps dan data celular.

Coba bayangkan jika seluruh Pejabat, Tentara, Polisi, PNS dan masyarakat awam berbondong memainkan game Pokemon GO (BLOK) ini di wilayah kerja masing-masing.. berapa banyak data valid bangunan fisik serta citra ruang yang harusnya bersifat rahasia bagi suatu pertahanan negara dapat diakses hanya karena kebodohan orang-orang itu yang seolah-olah diminta mencari binatang bernama Pokemon itu.

Hal ini mengingatkan saya pada sebuah teknik operasi intelijen yang dijalankan USA melalui eksploitasi dan analisis pencitraan dan informasi geospasial dalam menggambarkan fitur fisik dan aktivitas secara geografis di bumi atau yang mereka sebut Geospatial Intelligence.

Salah satu contoh pemanfaatan yang sangat jelas terlihat adalah pemanfaatan aplikasi geoweb seperti Google Earth dan Google Maps oleh pasukan Amerika Serikat dalam operasi penyergapan, penangkapan dan pembunuhan Osama bin Laden di rumah persembunyiannya pada tanggal 2 Mei 2011 yang lalu. Berkat Google Maps dan Google Earth, mereka dapat mengikuti perjalanan Bin Laden mulai dari Khartoum sampai Jalalabad sampai daerah terpencil dimana ia bersembunyi lalu menemui akhir hidupnya di pakistan.

Jika hal itu baru menggunakan sistem google earth yang hanya mencitrakan bentuk datar dari atas satelit lalu bagaimana jika sistem itu semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat mengumpulkan data fisik 3D faktual lewat sebuah aplikasi game.

Bila para menteri-menteri, jenderal-jenderal, perwira-perwira tinggi Tentara/Polisi, DPR, serta seluruh perangkat pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut akibat "booming trend" berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan gratis oleh provider game yang telah bekerjasama dengan Institusi Intelijen Dunia itu.

Oleh karena itu jangan anggap remeh sebuah teknologi berkedok entertainment dan saya harap Presiden dapat memberikan warning kepada para perangkat negara untuk tidak memainkan game tersebut dan bahkan karena berpotensi sebagai ancaman bagi pertahanan dan keamanan negara maka game itu harus diantisipasi agar jangan dimainkan di daerah terlarang menurut negara.

Mari asah terus daya nalar dan kesadaran..
Teknologi pada satu sisi memang bermanfaat tapi jangan sampai anda dieksploitasi oleh Teknologi.

Go to Hell Pokemon...!!!

Blog, Updated at: 8:28:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.