MESIN PEMBUAT DOSA: "MENGAPA PEMIMPIN-PEMIMPIN NEGERI & ROHANIAWAN TIDAK MASUK SURGA ?"

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Monday, June 27, 2016



Sesungguhnya apa yang kita cari ?

Kebodohan telah mengajari kita dengan congkaknya, bahwa nilai-nilai duniawi seperti kekayaan, kekuasaan, kepintaran, kecantikan, dan kemenangan serta kejayaan adalah GOAL yang harus dikejar.

Tahukah kita ?
Orang-orang kaya dunia itu sangat kesepian & tidak tahu bagaimana caranya hidup  'yang benar'  ? Maka seringkali mereka bertingkah-laku yang tidak sepantasnya & kekanakan. Karena dalam diri mereka sudah tidak ada self-control. Yang ada adalah lost-control. Sehingga mereka dengan tak terkendali mengkonsumsi narkoba. Tahu-tahunya mereka mewafatkan dirinya dengan cara over-dosis. Atau bahkan membunuhi-dirinya sendiri seperti ownernya raksasa mobil terbesar di Eropa, yaitu VW dan juga ownernya pabrik textil besar di Indonesia beberapa tahun yang silam.

Tahukah kita ?
Mereka yang  'haus kekuasaan'  itu wafatnya tragis semua ? Coba simak mulai zamannya Hitler, Idi Amin, Marcos, Pak Harto, Saddam Husein, dan Moamar Khadafi ? Ato boss-boss kartel mafia & narkoba ?
Mereka yang disemangati sejak kecil untuk meraih cita-cita setinggi langit, baik dalam hal kecantikan/kepintaran/olah-raga, dan sebagainya -  karena dilandasi bayang-bayang kemiskinan, ketakutan tidak bisa makan, hidup susah, teraniaya, dan lain-lain  -  tanpa ada yang memberitahu bahwa itu semua benar namun sekaligus salah-kaprah

Sebab ALLAH berkata, terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menang/sukses. Sebab pada mereka TIDAK ada rasa CINTA kepada ALLAH SWT.

Yeremia 17:5 (TB)  
 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Sekarang kita sebagai negara besar yang religius, dan kebetulan mayoritasnya menyembah ALLAH-nya Nabi Ibrahim/Abraham, yaitu adanya agama samawi yang berasal dari Timur-Tengah seperti Khatolik, Kristen & Islam  -  adakah pemimpin-pemimpin negeri ini sadar, bahwa mereka bisa berada di pentas kekuasaan (baik jasmani maupun rohani) itu karena ALLAH yang meridhoi ? Dan sekaligus ujian kita !

Perhatikan ini, sodara-2ku.
Sehebat-hebatnya kita ada di pentas tertinggi sekalipun, bukankah kita juga harus PENSIUN ???
Apakah kita sudah menyiapkan bekal yang cukup buat mental & rohani kita ?
Jangan sampai kita Post Power Syndrome.
Hayati & renungkanlah ini. Agar jangan penyakit menggerogoti kita. Bahkan kita ditinggalkan oleh anak-buah & kolega karena sikap kita sendiri.
Jangan pula kita perkatakan bahwa tidak mengapa asal masih ada kekayaan padaku. Dengan cara hidup kita yang haus kekuasaan & pujian seperti itu, putera-putera kita pun mengekor jejak kita, hidup hedonis & sok kuasa.
Justru merekalah yang menjadi Monster pemakan harta kita. Termasuk juga penyakit yang disebabkan oleh stress itu akan menghabiskan stamina kita.
Lalu kepada siapa kita minta tolong ?

Juga kepada teman-temanku para hamba TUHAN.
Niat kita menjadi seorang Pemuka Agama ternyata banyak telah diserongkan oleh Iblis. Yaitu malah menjadi hambanya Iblis yang menyamar.Sehingga yang kita kejar bukan keselamatan jiwa demi jiwa. Namun kehormatan & keinginan diri sendiri yang kita balut dengan jubah kerohanian ! Hidup kita sesungguhnya telah menjauh dari ALLAH. Karena sejatinya kita belum memiliki CINTA kepada ALLAH maupun sesama. Yang ada hanya nafsu serakah, tamak, sombong & cabul !
Kita mengelabuhi jemaat ALLAH ini dengan pertunjukan-pertunjukan spektakuler yang menghipnotis mereka agar kecanduan dengan  'kebolehan kita me-manage'  dan menjauhkan mereka dari keinginan ALLAH tentang pertobatan & hidup saleh,  yakni dengan cara mematikan Mesin Pembuat Dosa (MPD) dalam hidup mereka. Boro-boro mematikan MPD. Justru tanpa sadar kita telah dituntun oleh Iblis untuk mengajarkan teologi kemakmuran, yang merangsang mereka semakin INGIN menjadi kaya, terkenal & saling pamer. Kita telah menghipnotis orang-orang lemah itu untuk mengagung-agungkan diri kita yang munafik itu.

Pagi ini ALLAH SWT datang untuk mengingatkan kita, wahai Pemimpin Negeri, sebelum ajal menjemput kita. Dengan maksud agar kita bisa masuk ke Surga.

Markus 8:14-15 (BSD)  
 [Ragi pemimpin-pemimpin agama Yahudi dan ragi Raja  Herodes]

Ketika naik ke dalam perahu, pengikut-pengikut Yesus/Isa lupa membawa roti secukupnya. Di perahu itu hanya ada sebuah roti. Lalu Yesus/Isa memperingatkan mereka supaya hati-hati terhadap  "ragi",  yaitu  'pengaruh jahat'  dari pemimpin-pemimpin agama Yahudi dan dari Raja Herodes.

“Hati-hatilah terhadap   'ragi'   pemimpin-pemimpin agama Yahudi dan ragi Herodes,” kata Yesus/Isa.

Masihkah para Pemimpin negeri kita, baik yang ada di Pemerintahan & Rohaniawan juga ikut-ikutan menyebarkan kebencian kepada kelompok yang menjadi saingannya, serta mengejar-ngejar kekayaan, kehormatan/popularitas, serta meninggalkan  "cara hidup layak"  agar bisa masuk Surga ?
Jangan malah kita justru menyebarkan ''pengaruh jahat'  di atas itu kepada umat.
Tugas kita adalah menguatkan mereka tatkala mereka mendapat ujian hidup dalam rumah-tangga serta mencarikan solusi.

Kebolehan kita di atas cuma SIA-SIA belaka.
Ada dan tidaknya kita, tidak mempengaruhi apapun di negeri kita.
Justru, jangan sampai kita menjadi Raja-raja Kecil nan congkak serta menjadi 'sampah'  buat negeri kita seperti korupsi uang TUHAN & uang rakyat, narkoba serta perzinahan. Apa yang kita wariskan kepada anak-cucu itu tercatat dalam sejarah kehidupan.

Ada nasihat ALLAH dalam Kitab Injil yang sudah selayaknya kita patuhi bersama :

Markus 8:34-36 (BSD)   
Setelah itu, Yesus/Isa memanggil orang banyak yang ada di situ dan juga pengikut-pengikut-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka, “Siapa saja yang mau mengikut Aku ( Kebenaran Allah ), ia harus  'berhenti memikirkan diri sendiri',  ia harus mau  'menderita'  seperti Aku dan mengikut Aku.

Sebab, orang yang  'berusaha'  supaya ia  'langgeng terus'  di dunia ini,  akan  'kehilangan hidup kekal di Surga' ;  tetapi orang  'yang tidak mementingkan hidupnya'  di dunia ini karena mau mengikut Aku ( Kebenaran Allah ) dan karena percaya kepada kabar baik dari Allah, akan  'mendapat hidup kekal di Surga'.

'Apa untungnya'  bagi seseorang kalau ia  'memiliki seluruh dunia'  tetapi  'kehilangan hidup yang kekal di Surga' ?  Tentu tidak ada untungnya !  Tidak ada yang bisa dilakukannya untuk mendapat hidup kekal di Surga".

Semoga kita beruntung masih sadar untuk segera bertobat dari kesombongan,  sebelum hari yang mengerikan itu datang. Amin.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)


Lihat Juga:

MESIN PEMBUAT DOSA: "NABI DAUD/DAWUD AJARKAN TENTANG MESIN PEMBUAT DOSA"

Blog, Updated at: 6:23:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.