PERASAAN IBLIS : SERAKAH

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Monday, July 4, 2016

(Seri: Mesin Pembuat Dosa)

 
Perasaan Iblis yang bernama SERAKAH ini dalam bahasa Indonesia ada 2 macam, yaitu serakah terhadap materi/status sosial, cenderung disebut dengan TAMAK.
Dan yang satu lg serakah thd kebutuhan perut/makan, yang diberi istilah RAKUS.

Kita bahas dulu perasaannya Iblis yang bernama SERAKAH/RAKUS.

Dalam Kitab Taurat, tepatnya di Bilangan 11:4-23 & 34-37 tertulis sejarah buruk sifat hidup bangsa Israel, yaitu sangat rakus pada saat makan burung puyuh yang dikirim oleh TUHAN (untuk mengabulkan permintaan bangsa Israel yang mengeluh cuma dikirimi makan roti/manna melulu).

Nafsu rakus sangat berbahaya, baik bagi pribadi maupun masyarakat. Nafsu serakah yang mula-mula hanya menguasai beberapa orang mampu mencemari seluruh bangsa dalam waktu singkat (ayat 4, 10). Hal ini juga membuahkan "keberanian besar" untuk menantang/mengundang kembali murka Allah yang baru saja akan menghanguskan mereka (ayat 1-3).
Karena dikuasai nafsu serakah itu, maka mereka hidup di dalam 'halusinasi' (fantasi). Hidup di Mesir yang penuh kesengsaraan, dianggapnya sebagai hidup penuh kemakmuran (bdk. Kel. 2:23-24).  ITULAH KEKUATAN NAFSU SERAKAH/RAKUS.

Sekarang kita bahas contoh perasaannya Iblis : SERAKAH/TAMAK.
Masih ingat pada saat Abram/Ibrahim mau membagi kekayaannya yang berupa tanah kepada keponakannya yang bernama Lot/Lut ? Perhatikan perbedaan sifat keduanya. Abram/Ibrahim justru menawarkan terlebih dahulu kepada keponakannya untuk memilih tanah yang mana yang dia sukai. Dan dengan tamaknya Lot (yang belum berpengalaman soal kerohanian) tidak mempersilahkan pamannya untuk terlebih dahulu memilih sebagai etika seorang keponakan yang berbakti luhur kepada pamannya yang sudah membuat dia berhasil, malahan langsung aja tunjuk tanah yang ada di lembah Yordan, yaitu tanah Sodom-Gomora yang subur itu, untuk memenuhi keinginan hasratnya tanpa mempedulikan kebutuhan pamannya yang selama ini sudah membesarkan dia.

Kejadian 13:8-11 (BIMK)  

Abram/I brahim berkata kepada Lot/Lut, "Kita ini bersaudara, tidak baik jika orang-orangmu dan orang-orangku saling bertengkar.
Sebab itu sebaiknya kita berpisah. Pilihlah bagian mana dari tanah ini yang kausukai. Jika engkau pergi ke arah ini, saya akan pergi ke arah yang lain."
Lot/Lut memandang ke sekitarnya dan dilihatnya bahwa seluruh Lembah Yordan, sampai ke kota Zoar banyak airnya, seperti Taman TUHAN atau seperti tanah Mesir. (Begitulah keadaannya sebelum TUHAN memusnahkan kota-kota Sodom dan Gomora.)
Akhirnya Lot/Lut  'memilih seluruh Lembah Yordan'  itu, lalu berangkat ke timur. Demikianlah kedua orang itu berpisah.


Kelemahan wataknya Lot/Lut pertama kali nampak, tatkala ia demi pertimbangan mementingkan diri sendiri/egois, memilih lembah Yordan yang diairi dengan baik (Kej 13:8-13). Keputusan ini membawanya ke tengah-tengah orang Sodom yang jahat, dan akhirnya yang menolong dia dari akibat kebodohannya, mula-mula ditolong oleh Abram/Ibrahim pada saat dia ditawan oleh raja-raja Sodom & Gomora (Kej 14:14, 11-16), kemudian ditolong oleh dua malaikat (Kej 19) sesaat sebelum dibumihanguskan dengan api & belerang dari langit.

Dari kedua contoh perasaannya Iblis di atas, baik serakah karena tamak maupun rakus, kedua-duanya dipicu oleh dominasi Iblis yang memerintah dalam hati kita, sehingga kita tidak memiliki sifat MENGANDALKAN ALLAH.
Kita tidak sadar telah diseret Iblis dengan membangun MINDSET YANG KELIRU, yaitu mindset : MENGANDALKAN LOGIKA kita sendiri. Tanpa perlu menanyakan/doa terlebih dahulu kepada TUHAN.

Akibatnya, ya semua keputusan kita dibimbing oleh pemerintahannya Iblis dengan cara memberi kita khayalan-khayalan yang aduhai yang seolah-olah membuat kita bahagia !!!
Pondasi struktur jiwa kita sudah dikuasai oleh Iblis. Yaitu PERASAAN kita!

Jangan sampai perasaan SERAKAH/RAKUS/TAMAK menjangkiti kita.
Karena bukan yang tampak di depan mata itu yang bisa membahagiakan kita. Justru yang tidak kelihatan itu ( TUHAN ) yang sanggup memelihara hidup kita.
Jangan mau kita dikirimi khayalan/fantasi oleh Iblis seperti iming-iming untuk makan yang enak/lezat sehingga menimbulkan keinginan kita untuk terus kuliner tanpa memperhatikan kesehatan dirinya sendiri.


Demikian pula hindari khayalan-khayalan dari Iblis yang membawa kita kepada mimpi untuk hidup mewah/kaya. Sebab Iblis akan menyeret keinginan kita untuk terus cari uang sebanyak-banyaknya hingga halalkan semua cara yang berdosa.



(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)



 

Blog, Updated at: 4:38:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.