HEDONISME PENGGANGGU RUMAH TANGGA

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈

Ilustrasi: Rumah Tangga yang rusak

 (Seri: Mesin Pembuat Dosa)


Perhatikan sebentar tentang arti kata  "HEDONIS" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: "pandangan hidup yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup".

Mulai kapan virus perusak jiwa manusia ini masuk kembali ke dalam dunia? (Sebab hal ini sudah 3x terjadi di Bumi kita. Yang pertama kali adalah pada zamannya Nuh sekitar 5.000 tahun yang lalu. Sehingga bumi dimusnahkan dengan air bah itu. Kemudian yang kedua pada zaman Ibrahim/Abraham, dimana Sodom Gomora dimusnahkan dengan api & belerang sekitar 4.000 tahun yang lalu. Dan yang ketiga pada zamannya kekaisaran Romawi yang bejat & sadis itu, sekitar 2.000 tahun yang lalu).

Ternyata hedonisme ini dimasukkan kembali oleh Iblis ke Bumi ini berbarengan dengan REVOLUSI INDUSTRI di Inggris pada 300 tahun yang silam. Perubahan tatanan peradaban ini dipicu dari KEINGINAN MANUSIA untuk hidup ongkang-ongkang tetapi bisa menikmati khayalannya untuk foya-foya. Para pengusaha itu tidak merasa bangga lagi bila bisa mengasihi sesamanya dengan memberi lapangan kerja bagi mereka. Cara berpikir mereka telah dikuasai oleh PERASAAN SERAKAH, TAMAK & SOMBONG. Sehingga tidak memiliki welas asih lagi kepada sesamanya yang bekerja untuk dia. Yang ada dalam benak mereka hanyalah INGIN bertambah kaya, tidak mau ngopeni banyak karyawan, ingin menikmati foya-foya bersama dengan groupnya & tidak ingin hidupnya diganggu untuk mikirkan org lain! Inilah awal pemicu dari Revolusi Industri hingga terciptanya aneka macam mesin yang menggantikan tenaga manusia.

(Lihat juga: CARA MENGIMPLEMENTASIKAN MENGASIHI SESAMA) 

Padahal ALLAH SWT menghendaki SESEORANG YANG DIBERI-NYA KEKAYAAN ITU SUPAYA DIBAGIKAN KEPADA ORANG MISKIN DENGAN TUJUAN AGAR TIDAK ADA ORANG MISKIN DI MUKA BUMI!!!

Seperti kita tahu apa kata ALLAH SWT dalam Kitab Taurat ini:
Ulangan 15:4, 10 (TB)  
4  Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,
10  Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. 

Namun Iblis telah mengoyak-oyak Kebenaran ALLAH dengan dipasangnya perasaan serakah, tamak & sombong dalam jiwa para pengusaha yang awalnya dipilih ALLAH untuk memberkati sesamanya. Disinilah mulai muncul bibit baru pada zaman modern ini, yaitu SEMUA MANUSIA berbondong-bondong MENYEMBAH KEPADA IBLIS/MAMON. Dan penyembah kekayaan duniawi yang haus dengan keserakahan inilah yang berubah wujud menjadi kaum KAPITALIS!

Ya, kaum Kapitalis inilah sosok penguasa dunia zaman sekarang. Mereka tidak memiliki hati nurani lagi. Mereka tidak memiliki welas asih. Justru mereka ingin menjajah sesamanya agar bisa menambah pundi-pundi kekayaan mereka secara kontinyu.Caranya kaum Kapitalis menjajah kita adalah lewat promosi-promosi peradaban yang bersifat  HEDONISME.

(Lihat juga: TEOLOGI SUKSES ADALAH AJARAN YANG SALAH)

Jiwa kita dipupuk untuk memiliki barang-barang produksi mereka dengan diberi statement-statement yang masuk logika kita. Sedangkan logika kita telah dibentuknya melalui kenikmatan-kenikmatan yang telah KAPITALIS sodorkan kepada kita terlebih dahulu untuk kita miliki. Akhirnya, melalui perbandingan-perbandingan tersebut, kita BELI LAGI PRODUK MEREKA YANG BARU. Dan begitulah seterusnya, sehingga kita disuruh beli produk mereka dengan iming-iming hadiah serta gengsi. 

Sekarang.... hampir kita semua tenggelam dalam perangkap kapitalisme tersebut. Hidup kita sekarang menjadi HEDONIS semua. Tidak lagi punya empati, welas asih & penguasaan diri untuk hidup sederhana. Seperti kerbau yang dicokok hidungnya untuk dibawa ke pembantaian (neraka). Semoga masih ada yang sadar. 

AMIN.
 
(kalo kita hidup Hedonis & jadi Kapitalis,  maka sesungguhnya ibadah kita itu PALSU di hadapan ALLAH SWT).

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈