YESUS AJARKAN KESUCIAN HATI UNTUK MEMIMPIN

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, July 12, 2016


(Seri: Mesin Pembuat Dosa)


Yohanes 6:5-10 (VMD)   
Yesus memandang ke sekeliling-Nya. Ia melihat banyak orang datang kepada-Nya. Kemudian Yesus berkata kepada Filipus, “Di manakah kita dapat membeli roti supaya mereka semua mendapat makanan?”
6  Ia mengatakan hal itu untuk MENGUJINYA.
Ia sendiri telah tahu yang akan dilakukan-Nya.
7 Filipus menjawab, “Roti seharga 200 keping uang perak pun tidak akan cukup untuk memberi makan mereka semua, walaupun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.”
8 Seorang dari para murid-Nya, yaitu  Andreas,  saudara Simon Petrus, mengatakan,
9 “Di sini ada seorang anak. Ia mempunyai  lima roti jelai dan dua ikan,  tetapi itu tidak akan cukup untuk memberi makan orang sebanyak itu.”
10 Yesus mengatakan, “Suruhlah mereka itu duduk.” Di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah mereka, kira-kira 5.000 orang laki-laki.

Ada suatu misteri pemikiran dari YANG MAHA SUCI yang tidak kita pahami.
Salah satunya....menggiring kita menuju suatu JALAN BUNTU seperti Musa yang dikepung Firaun & tentaranya di tepi laut Merah. Dan saat ini menggiring murid-murid-Nya ke suatu tempat yang jauh dari pasar & toko.
Dibikinlah suatu SIKON dimana ada 5.000 orang yang mengikuti-Nya dalam keadaan KELAPARAN.


Lalu apa yang terjadi ??
YANG MAHA TINGGI dengan santainya MENGUJI murid-murid-Nya untuk BERPIKIR KERAS hingga kacau suasana hati mereka karena tidak mampu mencari solusi untuk memberi makan bagi 5.000 orang laki-laki tidak termasuk wanita dan anak-anak itu.

MENGAPA YANG MAHA KUASA TEGA MEMPERLAKUKAN MURID-MURID-NYA HINGGA STRESS KARENA TIDAK MAMPU BERPIKIR LAGI?

Di sini Yesus memaksa murid-Nya untuk belajar tentang BERBAGI & EMPATI. Sebagai seorang PELAYAN KEBENARAN, kita diwajibkan bisa menjadi TELADAN dalam hal etika, budi pekerti, moral & membuat keputusan (leadership). Kita dilarang menjadi EGOIS, SERAKAH & MUNAFIK ( bisa kotbah tapi tidak bisa ngelakoni ). Juga kita dilatih-Nya untuk mengandalkan ALLAH SWT pada saat kita membutuhkan pertolongan-Nya untuk mengadakan mujizat guna untuk menolong sesama kita.


Sebenarnya apa yang dilakukan Yesus di atas itu persis dengan yang DITELADANI OLEH ELISA. Itu cuma pengulangan kembali karena Yesus melihat ALLAH melakukan demikian bila sikon seperti itu.

Yohanes 5:19 (TB)  
 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak (Kebenaran) tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa (Kebenaran) mengerjakannya;  sebab apa yang dikerjakan Bapa (Kebenaran), itu juga yang dikerjakan Anak (Kebenaran).

2 Raja-raja 4:42-44 (VMD)   
[Elisa memberi Makan 100 Nabi]
42 Seorang dari Baal-Salisa datang membawa 20 roti gandum dari hasil panen yang pertama.....“Berikanlah makanan ini supaya mereka makan,” kata Elisa.
43 Hambanya menjawab, Bagaimana mungkin dapat aku menyajikan makanan ini kepada 100 orang?”
Elisa mengatakan, “Berikan saja kepada orang itu untuk dimakan, karena TUHAN sudah mengatakan,  ‘Mereka akan makan dan masih ada yang tersisa’”
44 Hamba itu menaruh makanan itu di depan para nabi, lalu mereka semua makan bersama sampai kenyang.  Dan masih ada yang tersisa sesuai dengan yang dikatakan oleh TUHAN.

Jadi kita juga disuruh latihan melihat BAPA (Kebenaran) yaitu ALLAH SWT.

Bagaimana caranya ?

Dengan MATIKAN MESIN PEMBUAT DOSA!
Yaitu dengan cara mengusir semua perasaannya Iblis yang ada dalam hidup kita hingga jiwa kita benar-benar SUCI  --  maka kita BARU bisa melihat ALLAH menyuruh kita lakukan apa saja seperti Elisa & Yesus/Isa.

Matius 5:8 (TB)   
Berbahagialah orang yang suci hatinya,  karena mereka akan melihat Allah.

Semoga pesan moral ini mengingatkan kita untuk kembali melayani TUHAN & sesama dengan jiwa yang murni penuh kasih sayang bukan penuh motivasi keduniawian yang dilihat Tuhan sebagai biang kemunafikan kita. Amin.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

Blog, Updated at: 3:53:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.