SYARAT KELULUSAN DARI UJIAN HIDUP

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, July 10, 2016


(Seri: Mesin Pembuat Dosa)


Dalam perjalanan hidup kita, tanpa kita sadari sekonyong-konyong ada masalah besar menimpa kita. Seringkali kita menjadi stress. Sebab mental kita tidak siap. Kita yang sudah terbiasa hidup nyaman, berubah menjadi ketakutan & kekuatirannya akibat hadirnya masalah tersebut.
( masalah tersebut bisa : sakit-penyakit / kebangkrutan / dipenjara karena terjebak narkoba, korupsi & kejahatan lainnya / karir yang berhenti / difitnah / ditinggalkan orang yang menjadi tulang-punggung keluarga / ditinggalkan pasangan kita / dan lain sebagainya ).

Penulis mengartikan peristiwa ini dengan sebutan : BEL BERBUNYI TANDA MASUK KELAS KEMBALI.

Karena sesungguhnya yang terjadi itu adalah PANGGILAN KUDUS dari ALLAH untuk MENGUBAH kelakuan & sifatnya kita yang dikendalikan oleh perasaannya Iblis (iri, sombong, cabul, serakah, tamak, minder, takut, kuatir, putus-asa, dan sebagainya).Sehingga hidup kita selama ini selalu menjadi Mesin Pembuat Dosa.

Namun bagi mereka yang dikasihi ALLAH, pasti kita akan dilucuti/disucikan dari kejahatan-kejahatan. Karena di dalam Surga tidak mungkin ada sifat-sifat jahat. Semua penghuni Surga pasti sifat & karakternya adalah SUCI. Karena ketidaksenonohan & kejahatan tempatnya di Neraka.

Maksudnya, selama kita masih di Bumi ALLAH ingin kita berbuat kebajikan & suka memberi/menolong ( bersedekah ) yang merupakan hasil dari PERUBAHAN sifat/karakter yang dikendalikan oleh perasaannya Iblis MENJADI dikendalikan oleh perasaannya ALLAH (sabar, penuh cinta kasih, setia, rendah hati, welas asih, gembira, dan sebagainya).Sebab ALLAH tidak bisa disuap oleh kejahatan kita. DIA tahu NIAT hati kita.

Oleh sebab itulah ALLAH menurunkan API ke dalam hidup kita untuk MEMURNIKAN IMAN kita, lewat ujian/masalah yang datang tersebut.Sebab tanpa begini, tidak mungkin kita mau meninggalkan sifat sombong, sok kuasa & kenikmatan duniawi.

Tapi tahukah kita, bahwa proses  PEMURNIAN  tersebut harus melalui TAHAP DEMI TAHAP hingga kita layak mendapat sertifikat LULUS menjadi Manusia Rohani yang dalam hidupnya ada Pemerintahannya ALLAH.
Inilah tahap-tahapan itu :

Roma 5:3-4    
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam 'kesengsaraan'  kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan 'ketekunan mencari Allah';
4  dengan  "ketekunan"  untuk mengenal Allah itulah menjadikan kita lebih  "tabah"  karena muncullah pengharapan akan pertolongan Allah.
Kalau kita  "sudah bisa tabah",  barulah Allah menganggap kita  "lulus dari ujian",

Dikatakan dalam ayat suci itu, pemrosesan hidup kita melewati empat tahap. Yaitu:
1). Menderita sengsara.
2). Ketekunan mencari ALLAH.
3). Ketabahan hidup ( hidup dalam pengharapan ).
4). LULUS ujian hidup.

Untuk memasuki tahap  "LULUS UJIAN"  kita harus melewati tahap  "TABAH"  dulu. Yaitu bila kita sudah tidak bersungut-sungut lagi.

Saat-saat yang menegangkan justru pada penghujung ujian ini.Sebab kondisi mental kita mulai letih & sumber daya kita boleh dikata sudah habis-habisan.

Bila kita mengikuti perlombaan lari marathon, memasuki tahap akhir itu merupakan fase yang terberat. Sebab mental ini rasanya sudah mau menyerah saja. Nafas sudah ngos-ngosan. Fisik sudah melemah. Energi sudah mulai habis. Dan yang parah, sering muncul perasaan putus-asa !

Ayat suci tersebut menyiratkan tahapan-tahapan sebelum ALLAH menyudahi  'pemrosesan hidup'. Yaitu kita harus melewati fase : PENGHARAPAN!
PENGHARAPAN artinya : MENUNGGU DENGAN TABAH & YAKIN ALLAH PASTI MENOLONG.

Di sinilah ALLAH sedang memperbaiki keyakinan kita, serta mulai membantu kehidupan Rohani kita agar tidak mati.Sebab BERIMAN KEPADA ALLAH itu TIDAK BOLEH BIMBANG.Agar "TIDAK BIMBANG"  itulah kita dilatih-NYA dengan "DISURUH MENUNGGU WAKTUNYA ALLAH".

Sama seperti masalah yang menimpa Nabi Ibrahim/Abraham, Ishak, Yakub, Daud/Dawud, Zakharia, Yahya/Yohanes & para Rasul-NYA.Mereka ini juga diproses ALLAH dengan membawanya ke dalam tahap PENGHARAPAN untuk menantikan waktu pertolongan ALLAH.

Apa nasihat ALLAH terhadap masa PENGHARAPAN (ketabahan hidup) ini?

Roma 12:12 (TB) 
"Bersukacitalah"  dalam pengharapan, 
"sabarlah"  dalam kesesakan, dan 
"bertekunlah"  dalam doa!

1 Korintus 9:10b (BIMK) 
Sebab orang yang mengerjakan ladang dan orang yang membersihkan gandumnya, sudah selayaknya  "memiliki harapan untuk menerima penghasilannya".

1 Yohanes 3:3 (BIMK)   
Semua orang yang  "menantikan"  pertolongan-Nya,  "menjaga dirinya"  supaya sungguh-sungguh  "suci, bersih dari dosa"  karena Dia suci adanya.

Kiranya ALLAH SWT memberi kita kekuatan untuk TABAH dalam pengharapan menantikan pertolongan ALLAH. Amin.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)





Lihat Juga:

Blog, Updated at: 5:48:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.