MENGENAL KITAB TAURAT TENTANG : "10 PERINTAH ALLAH"

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, July 10, 2016


Ilustrasi: Musa dan 10 Perintah Allah
(Seri: Mesin Pembuat Dosa)


 Lama nian kita telah mengisi hari-hari kita dengan semua kesibukan akibat perbuatan yang dipicu dari keinginan kita. Ada baiknya kita mengenal  SEJARAH  cikal-bakal  "peradaban manusia yang dikehendaki ALLAH SWT". Yaitu bagaimana awalnya suatu bangsa bisa dipilih-NYA menjadi bangsa yang diberi Kebenaran, sesuai janji-NYA kepada nenek-moyang mereka, yaitu Nabi Ibrahim, Ishak & Yakub/Israel.

Peradaban ini dimulai saat Nabi Ibrahim memperanakkan Ismail dan Ishak. (Ismail memperanakkan 12 Putra, yaitu :  Nebayot, Kedar, Abdeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafisi dan Kedma) ; Nabi Ishak memperanakkan putra kembar yaitu Esau dan Yakub. Nabi Yakub setelah pelariannya dari paman Laban, dia bertemu Malaikat, dan namanya diganti oleh Malaikat itu menjadi menjadi ISRAEL.

Nabi Yakub memperanakkan 12 orang Putera. Yaitu : Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Dan, Naftali, Gad, Asyer, YUSUF dan Benyamin.

Kita semua ingat ceritanya Nabi Yusuf khan? Akhirnya setelah mengalami berbagai ujian hidup yang berat, Nabi Yusuf malah diangkat ALLAH menjadi Perdana Menteri-nya (Raja Muda) Firaun di Mesir.
[Lihatlah caranya ALLAH memuliakan umat-NYA?! Tidak ada yang mustahil bagi DIA untuk menggerakkan hati Firaun guna mengangkatnya menjadi PM. Meskipun beliau ini jelas-jelas orang asing, keturunan bangsa Israel].

Akhirnya karena masa kekeringan yang parah, Nabi Yakub (Israel) dan seluruh keluarganya mengungsi ke Mesir atas perintah Nabi Yusuf. Hingga 430 tahun kemudian bangsa ini keluar dari perbudakan di Mesir. Jumlah mereka adalah 600.000 KK !  Inilah Exodus terbesar sepanjang sejarah manusia, yaitu bagaimana bangsa Israel yang telah berjumlah jutaan orang itu berjalan kaki  keluar dari negeri Mesir menuju Tanah Palestina (3.000 thn yang lalu).

Di sinilah ALLAH mulai mengajarkan Kebenaran-NYA. Sebab telah berabad-abad bangsa ini tidak mengenal Kebenaran ALLAH saat di Tanah Mesir. Kalaupun tahu, mereka tidak akan bisa sungguh-sungguh mewujudkannya. Sebab pada saat akhir itu mereka sudah dijadikan budak. Pasti mereka dibikin untuk menjadi masyarakat yang tidak terpelajar. Alias dibodohkan.

Nah, saat Nabi Musa membawa mereka keluar dari Mesir, seusai menyeberang Laut Merah, mereka tiba di Gunung Sinai. Di situlah ALLAH SWT memberi PELAJARAN TINGKAT DASAR kepada bangsa Israel tersebut. Yaitu diberi-NYA : 10 PERINTAH ALLAH.

Apa isinya ? Ini dia 10 Perintah ALLAH  yang terdapat pada Kitab Taurat :

Keluaran 20:1-17 (BIMK)  
 Lalu Allah berbicara, dan inilah kata-kata-Nya,
"Akulah TUHAN Allahmu yang membawa kamu keluar dari Mesir tempat kamu diperbudak.
1). Jangan menyembah ilah-ilah/allah-allah lain. Sembahlah Aku saja.
2). Jangan membuat dan menyembah patung/berhala bagi dirimu, yaitu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, di bumi atau di dalam air di bawah bumi.
Karena Akulah TUHAN Allahmu tidak mau disamakan dengan apa pun.
Orang-orang yang melakukan ini, Kuhukum sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
Tetapi Aku menunjukkan kasih-Ku kepada beribu-ribu keturunan orang-orang yang "mencintai" Aku dan taat kepada perintah-Ku.
3). Jangan menyebut nama-Ku dengan sembarangan, sebab Aku, TUHAN Allahmu, menghukum siapa saja yang menyalahgunakan nama-Ku.
4). Rayakanlah hari Sabat dan hormatilah hari itu sebagai hari yang suci.
Kamu Kuberi enam hari untuk bekerja,
tetapi hari yang ketujuh adalah hari istirahat yang khusus untuk Aku.
Pada hari itu tak seorang pun boleh bekerja, baik kamu, maupun anak-anakmu, hamba-hambamu, ternakmu atau orang asing yang tinggal di negerimu.
5). Hormatilah ayah dan ibumu, supaya kamu sejahtera dan panjang umur di negeri yang akan Kuberikan kepadamu.
6). Jangan membunuh.
7). Jangan berzinah.
8). Jangan mencuri.
9). Jangan memberi kesaksian palsu tentang orang lain.
10). Jangan menginginkan kepunyaan orang lain: rumahnya, istrinya, hamba-hambanya, ternaknya, keledainya, atau apa pun yang dimilikinya."

Jadi  'perintah-perintah'  agar kita jangan menyembah patung/berhala, lalu jangan menyebut nama ALLAH dengan tidak hormat, hingga jangan membunuh, jangan  berzinah, jangan mencuri/korupsi, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengingini barang serta istri orang lain itu  'sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu'. Itu Perintah ALLAH buat bangsa yang masih bayi-rohaninya.

Lha sekarang....
Masakan kita sebagai bangsa yang beradab & modern dalam arti ilmu pengetahuan tentang agama & HAM, malah berduyun-duyun melakukan kejahatan primitif tersebut ???

Apalagi bagi kita para TELADAN BANGSA, yaitu Pemuka Negeri dan Pemuka Agama.Ingatlah, kita ini cuma makhluk CIPTAAN ALLAH yang rapuh dan sebentar lagi harus meninggalkan panggung dunia ini.Mengapa pula kita harus memberontak kepada DIA dengan jalan  'menghambakan diri'  menjadi budaknya Iblis ?! Yaitu membiarkan Mesin Pembuat Dosa itu mengendalikan hidup kita untuk memproduksi dosa sebanyak-banyaknya.

ALLAH tidak mungkin bisa kita SUAP dengan perbuatan (seolah-olah) baik kita,  seperti: menolong, berderma, bersedekah & memberi perpuluhan/zakat.
Bila itu tidak didasari oleh niat hati yang tulus ikhlas, ya pasti ALLAH sangat mengetahui KEPALSUAN hati kita. Sebab kita sesungguhnya TIDAK MENCINTAI ALLAH. Aslinya sikap seperti kita itu hanya membutuhkan ALLAH untuk supaya menolong &  mengabulkan permintaan/doa kita. Bukan benar-benar ikhlas mengasihi ALLAH seperti kita mengasihi anak-anak kita atau mengasihi kekasih kita.Padahal ALLAH menghendaki kita mencintai BELIAU lebih dari keluarga kita.

Sekarang bagaimana dengan hidup kita selanjutnya?
Apakah kita tetap mau hidup tak berdaya melawan tipu-daya Iblis itu, atau kita mau bergerak bersama-sama mengusir perasaannya Iblis yang coba membelenggu kita agar kita terus berbuat : zinah, korupsi, narkoba, LGBT,  mencelakakan/menjatuhkan org lain, mencuri, membunuh, menghujat, memfitnah, membunuh karakter org lain, foya-foya, pamer-pamer, dan perbuatan munafik lainnya???

Marilah kita menghitung hari kematian kita yang kian mendekat. Putuskan untuk segera bertobat seperti Penulis ini. Ingat pula kesaksiannya Benny Hinn (baca juga: BENNY HINN: "TUHAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEDUA") . Amin.


(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)




Lihat Juga:


Blog, Updated at: 6:09:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.