Ilustrasi: Mata rohani vs mata jasmani |
Penulis mendapat respon yang beragam dan sangat banyak sekali pada hari Minggu kemarin (red.: artikel ini sudah diterbitkan di media lain pada tanggal 27 Juni 2016, 7:27 AM) .
Respon dari
beliau-beliau para Pemangku Utama di NKRI ini adalah curhat sekitar tidak ada
gerakan nasional yang benar-benar fokus mengajak rakyat Indonesia untuk tidak sekedar
ibadah, tetapi merenungkan secara bersama-sama siapa ALLAH SWT itu dan bagaimana cara menghormati BELIAU Yang Maha Kuasa Pemilik Jagat Raya yang tidak terbatas ini? Sehingga
terbentuk masyarakat yang TIDAK MUNAFIK lagi karena masyarakatnya 'melek -rohani' (Jenius Rohani).
Sebab adanya
kejahatan & aneka penyimpangan etika di masyarakat itu banyak disebabkan
karena TIDAK KENALNYA PARA PEMIMPIN ROHANI
KEPADA ALLAH SWT sehingga mereka menafsirkan
ayat-ayat Firman Allah dengan hati yang belum bersih alias dicuplik sana sini sesuai
motivasi yang ada dalam hidupnya.
Alhasil yang mendengarkannya akan mengikuti pola kotbah/ceramah tersebut. Contohnya,
bila umat dibimbing untuk fokus berdoa memburu kekayaan, kedudukan, kekuasaan
& kenikmatan duniawi yang lainnya, maka keinginan dari umat itu ya seperti yang dikotbahkan tadi. Makanya
tidak heran banyak kolusi, korupsi, nepotisme, narkoba, percabulan, dan sebagainya di negara
kita.
Akhirnya
respon yang positif dari beliau-beliau itu membentuk suatu kesimpulan bersama, yaitu
: APAKAH BISA DINUNUTKAN DENGAN GERAKAN
PRESIDEN TENTANG REVOLUSI MENTAL?
Penulis
ingat, pada Kitab Para Nabi pada zaman Kerajaan Israel diperintah oleh Raja
Yerobeam II yang penuh dengan kemakmuran & kehidupan hedonis-nya sekitar tahun 760
SM, nabi yang bernama Hosea ini disuruh ALLAH untuk bernubuat/memperingatkan bangsa
Israel, bahwa bangsa itu akan ditinggalkan ALLAH bila tidak mau bertobat dari
kehidupan munafiknya.
Hosea 4:6
(TB)
Umat-Ku 'binasa'
karena 'tidak mengenal Allah';
karena
engkaulah yang menolak pengenalan itu maka 'AKU menolak engkau menjadi imam-Ku';
dan karena
engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka 'AKU juga akan melupakan anak-anakmu'.
Dan sejarah
mencatat, segera sesudah Raja Yerobeam II wafat, negeri itu dihukum Tuhan hingga puncaknya diserakkan Tuhan seluruh penjuru Timur Tengah & Mediterania (sebagian dibuang Tuhan ke Asyur).
Mengapa hal
ini bisa terjadi ?
Ternyata
pada zaman pemerintahan Raja Yerobeam II itu para pemimpinnya berlaku munafik
seperti yang diteladani oleh imam-imam mereka. Bangsa itu
awal mulanya bertobat dan berbalik menjadi pelaku Firman Allah. Makanya bangsa
itu diberi barokah & kemakmuran yang luar biasa.
Namun karena makmurnya, maka membuat mereka lupa bahwa itu semua pemberian & titipan ALLAH
SWT. Mereka mengira dengan kekuatan & kepandaiannya sehingga mereka bisa menjadi makmur
berkelimpahan seperti itu. Lambat laun mereka mulai TIDAK LAGI MEMBUTUHKAN ALLAH. Meskipun mereka taat (berbudaya) ibadah
setiap Sabat & melakukan upacara-upacara agama.
Namun mereka melakukan ritual itu sambil pamer & menyombongkan kekuatan serta
kekayaannya. Bahkan pada saat bersamaan terjadi saling menipu, menjerat orang
lain, mengakali orang, berzinah, penyimpangan sex, LGBT, foya-foya, mengumbar
nafsu mereka.
INILAH
PENYAKIT DALAM JIWA MANUSIA. AWALNYA BAIK, TAPI KALAU SUDAH PUNYA KUASA (KEKAYAAN/HARTA) JUSTRU JADI MUNAFIK (IDIOT ROHANI).
Sebab kalau
kita sudah merasa dewasa-rohani, namun masih mengulangi perbuatan dosa yang sama,
itu berarti: kita niat MELECEHKAN/MENANTANG ALLAH SWT! Tetapi kalau
kita masih terus jadi kanak-kanak rohani (maaf, idiot-rohani) maka isinya cuma
tukang tafsir ayat sesuai dengan kekotoran hati kita masing-masing.
Indikatornya
Jenius Rohani adalah :
Markus
4:24-25a (TSI)
Lalu Yesus/Isa berkata
lagi kepada mereka, “Apa yang sedang
Aku ajarkan, kalian masing-masing harus menyimpannya dengan baik di dalam
hatimu.
Karena 'sebagaimana kamu berusaha' untuk 'mengerti ajaran-Ku', begitu
juga 'Allah akan menambahkan' kemampuan kepadamu 'untuk memahaminya'.
Bahkan Dia
akan 'menambahkan' lebih banyak 'hikmat' lagi.
25 Jadi
orang 'yang mempunyai' kemampuan untuk mengerti ajaran-Ku, Allah
akan 'menambahkan kemampuan' itu lagi.
Tetapi bagi
IDIOT ROHANI / KANAK-KANAK ROHANI berlaku ayat 25b :
Tetapi bagi orang 'yang tidak berusaha' untuk mengingat dan mengerti ajaran-Ku, Allah akan 'mengambil kemampuan' itu daripadanya.”
Jadi
jangankan untuk MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, mengingat Ajaran-Ajaran yang ALLAH berikan kepada kita lewat nabi-nabi-NYA saja
kita tidak sanggup, sbb kita merasa tidak cocok/tidak mau diikat dengan perintah-perintah-NYA yang membelenggu nafsu kita.
Semoga
keinginan para pemimpin utama negara kita kemarin itu diberi jalan oleh ALLAH SWT
untuk membantu Presiden Jokowi untuk merevolusi jiwa/mental bangsa ini agar tidak
munafik lagi. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment