Revolusi Kejeniusan Rohani-2

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Thursday, July 7, 2016


Ilustrasi: Mata rohani vs mata jasmani
(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
 


Penulis mendapat respon yang beragam dan sangat banyak sekali pada hari Minggu kemarin (red.: artikel ini sudah diterbitkan di media lain pada tanggal 27 Juni 2016, 7:27 AM) .
Respon dari beliau-beliau para Pemangku Utama di NKRI ini adalah curhat sekitar tidak ada gerakan nasional yang benar-benar fokus mengajak rakyat Indonesia untuk tidak sekedar ibadah, tetapi merenungkan secara bersama-sama siapa ALLAH SWT itu dan bagaimana cara menghormati BELIAU Yang Maha Kuasa Pemilik Jagat Raya yang tidak terbatas ini? Sehingga terbentuk masyarakat yang TIDAK MUNAFIK lagi karena masyarakatnya  'melek -rohani'  (Jenius Rohani).

Sebab adanya kejahatan & aneka penyimpangan etika di masyarakat itu banyak disebabkan karena TIDAK KENALNYA PARA PEMIMPIN ROHANI KEPADA ALLAH SWT  sehingga mereka menafsirkan ayat-ayat Firman Allah dengan hati yang belum bersih alias dicuplik sana sini sesuai motivasi yang ada dalam hidupnya.

Alhasil yang mendengarkannya akan mengikuti pola kotbah/ceramah tersebut. Contohnya, bila umat dibimbing untuk fokus berdoa memburu kekayaan, kedudukan, kekuasaan & kenikmatan duniawi yang lainnya, maka keinginan dari umat itu ya seperti yang dikotbahkan tadi. Makanya tidak heran banyak kolusi, korupsi, nepotisme, narkoba, percabulan, dan sebagainya di negara kita.

Akhirnya respon yang positif dari beliau-beliau itu membentuk suatu kesimpulan bersama, yaitu :  APAKAH BISA DINUNUTKAN DENGAN GERAKAN PRESIDEN TENTANG REVOLUSI MENTAL?

Penulis ingat, pada Kitab Para Nabi pada zaman Kerajaan Israel diperintah oleh Raja Yerobeam II yang penuh dengan kemakmuran & kehidupan hedonis-nya sekitar tahun 760 SM, nabi yang bernama Hosea ini disuruh ALLAH untuk bernubuat/memperingatkan bangsa Israel, bahwa bangsa itu akan ditinggalkan ALLAH bila tidak mau bertobat dari kehidupan munafiknya.

Hosea 4:6 (TB)   
Umat-Ku 'binasa' karena 'tidak mengenal Allah';
karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka 'AKU menolak engkau menjadi imam-Ku';
dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka 'AKU juga akan melupakan anak-anakmu'.

Dan sejarah mencatat, segera sesudah Raja Yerobeam II wafat, negeri itu dihukum Tuhan hingga puncaknya diserakkan Tuhan seluruh penjuru Timur Tengah & Mediterania (sebagian dibuang Tuhan ke Asyur).

Mengapa hal ini bisa terjadi ?

Ternyata pada zaman pemerintahan Raja Yerobeam II itu para pemimpinnya berlaku munafik seperti yang diteladani oleh imam-imam mereka. Bangsa itu awal mulanya bertobat dan berbalik menjadi pelaku Firman Allah. Makanya bangsa itu diberi barokah & kemakmuran yang luar biasa. 

Namun karena makmurnya, maka membuat mereka lupa bahwa itu semua pemberian & titipan ALLAH SWT. Mereka mengira dengan kekuatan & kepandaiannya sehingga mereka bisa menjadi makmur berkelimpahan seperti itu. Lambat laun mereka mulai TIDAK LAGI MEMBUTUHKAN ALLAH. Meskipun mereka taat (berbudaya) ibadah setiap Sabat & melakukan upacara-upacara agama.

Namun mereka melakukan ritual itu sambil pamer & menyombongkan kekuatan serta kekayaannya. Bahkan pada saat bersamaan terjadi saling menipu, menjerat orang lain, mengakali orang, berzinah, penyimpangan sex, LGBT, foya-foya, mengumbar nafsu mereka.

INILAH PENYAKIT DALAM JIWA MANUSIA. AWALNYA BAIK, TAPI KALAU SUDAH PUNYA KUASA (KEKAYAAN/HARTA) JUSTRU JADI MUNAFIK (IDIOT ROHANI).

Sebab kalau kita sudah merasa dewasa-rohani, namun masih mengulangi perbuatan dosa yang sama, itu berarti: kita niat MELECEHKAN/MENANTANG ALLAH SWT! Tetapi kalau kita masih terus jadi kanak-kanak rohani (maaf, idiot-rohani) maka isinya cuma tukang tafsir ayat sesuai dengan kekotoran hati kita masing-masing.

Indikatornya Jenius Rohani adalah :
Markus 4:24-25a (TSI)   
Lalu Yesus/Isa berkata lagi kepada mereka, “Apa yang sedang Aku ajarkan, kalian masing-masing harus menyimpannya dengan baik di dalam hatimu.
Karena 'sebagaimana kamu berusaha'  untuk 'mengerti ajaran-Ku',  begitu juga 'Allah akan menambahkan'  kemampuan kepadamu 'untuk memahaminya'.
Bahkan Dia akan 'menambahkan' lebih banyak 'hikmat' lagi.
25 Jadi orang 'yang mempunyai' kemampuan untuk mengerti ajaran-Ku, Allah akan 'menambahkan kemampuan' itu lagi.

Tetapi bagi IDIOT ROHANI / KANAK-KANAK ROHANI berlaku ayat 25b :

Tetapi bagi orang 'yang tidak berusaha' untuk mengingat dan mengerti ajaran-Ku,  Allah akan 'mengambil kemampuan' itu daripadanya.”

 Jadi jangankan untuk MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, mengingat Ajaran-Ajaran yang ALLAH berikan kepada kita lewat nabi-nabi-NYA saja kita tidak sanggup, sbb kita merasa tidak cocok/tidak mau diikat dengan perintah-perintah-NYA yang membelenggu nafsu kita.

Semoga keinginan para pemimpin utama negara kita kemarin itu diberi jalan oleh ALLAH SWT untuk membantu Presiden Jokowi untuk merevolusi jiwa/mental bangsa ini agar tidak munafik lagi. Amin.

(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)



Lihat Juga:


Blog, Updated at: 7:12:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.