Acapkali kita bolak balik jatuh dalam dosa. Menipu, menjerat orang lain, mengakali orang, berzinah, berfantasi sex dengan orang lain, foya-foya, mengumbar nafsu, pamer kekuasaan/kekuatan/kekayaan/kehormatan, ucapan-ucapan yang muluk-muluk serta saling menyerang, merencanakan kejahatan terhadap mereka yang membuat kita jengkel/sakit hati/dendam, dan sebagainya.
Sekarang
kita harus melakukan SWOT Analisis terhadap hidup kita sendiri. Carilah tahu
perbuatan kita di atas itu dipicu dari apa? Kita harus
jenius dalam hal rohani. Agar jiwa kita tenang, tidak kemrungsung/keduniawian. Sebab kalau
kita tidak bisa mengerem/menghentikan sifat-sifat buruk kita di atas, itu pertanda
bahwa kita masih bodoh-rohani! Sifat
kita ini masih kanak-kanak rohani terus. Tidak beranjak menjadi dewasa-rohani. Kita harus
menyelidiki, mengapa rohani kita tetap kanak-kanak dan tidak juga menuju dewasa (berubah jadi jenius-rohani )?
INILAH
PENYAKIT PERTUMBUHAN ROHANI AKIBAT ULAH IBLIS MEMASANG MESIN PEMBUAT DOSA DALAM
HIDUP KITA.
Marilah
kita menyadari keadaan kita dengan sungguh-sungguh dan mengubahnya menjadi baik &
benar di hadapan ALLAH SWT. Sebab tanpa
kekudusan/kesucian jiwa, kita tidak mungkin bisa masuk Surga.
Jangan
membayangkan di Surga itu penuh dengan roh manusia yang bejat akhlaknya. Mana mungkin
ALLAH Yang Maha Suci nan Maha Tinggi mau berbagi tempat di Surga dengan
umat-NYA yang kotor pikirannya/jiwanya yang dipimpin oleh nafsunya Setan?
Kita
harusnya sudah bisa menjawab pertanyaan ini bila kita sudah dewasa/jenius
rohaninya. Bahwa tidak mungkin kita masuk ke Surga.
Lalu
sebagian kita menyangkal. Bukankah ALLAH SWT telah banyak kali bersabda bila
DIA mengampuni kita dengan syarat-syarat tertentu?? Benar ALLAH
berjanji mengampuni ASAL kita tidak mengulangi kesalahan/perbuatan dosa yang
sama lagi!
Mengapa
demikian ?
Sebab kalau
kita sudah merasa dewasa-rohani namun mengulangi perbuatan dosa yang sama lagi,
itu berarti: kita niat MELECEHKAN/MENANTANG ALLAH SWT!
Tetapi kalau
kita masih terus jadi kanak-kanak rohani (maaf, idiot-rohani) maka isinya cuma
tukang tafsir ayat sesuai dengan kekotoran hati kita masing-masing.
Indikatornya
gampang !
Bila kita
masih suka saling menyerang orang lain dan tidak punya rasa welas asih kepada
sesama, maka sejatinya hati kita juga bersikap demikian kepada ALLAH SWT (Marilah
kita jujur introspeksi diri).
Zaman 2.000
tahun yang lalu pun Yesus/Isa juga memberitahu kepada ahli-ahli Kitab Taurat &
orang-orang Farisi serta para imam yang berlaku munafik sekali.
Markus
4:24-25 (TSI)
24 Lalu Yesus berkata lagi
kepada mereka, “Apa yang sedang Aku
ajarkan, kalian masing-masing harus menyimpannya dengan baik di dalam hatimu.
Karena 'sebagaimana kamu berusaha' untuk 'mengerti ajaran-Ku', begitu
juga 'Allah akan menambahkan' kemampuan kepadamu 'untuk memahaminya'.
Bahkan Dia
akan 'menambahkan' lebih banyak 'hikmat' lagi.
25 Jadi
orang 'yang mempunyai' kemampuan untuk mengerti ajaran-Ku, Allah
akan 'menambahkan kemampuan' itu lagi.
Tetapi bagi
orang 'yang tidak berusaha' untuk mengingat dan mengerti ajaran-Ku, 'Allah akan mengambil kemampuan' itu daripadanya.”
Jadi
jangankan untuk MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, mengingat Ajaran-Ajaran yang ALLAH berikan kepada kita lewat nabi-nabi-NYA
saja kita tidak sanggup, sebab kita merasa tidak cocok/tidak mau diikat dengan
perintah-perintah-NYA yang membelenggu nafsu kita.
Semoga para
pemimpin negara kita podo sadar dan dengan kekuasaan yang diberikan ALLAH
kepada kalian, pergunakan itu untuk meluruskan jalan kebenaran sesuai hati
ALLAH bukan sesuai hati yang kotor yang penuh motivasi jahat.
Ingat,
kematian sudah di ambang pintu. Selagi masih ada waktu, segeralah berubah
menjadi Jenius Rohani agar mampu menterjemahkan hatinya ALLAH SWT dengan baik
& benar. Sehingga terciptalah tatanan orang-orang saleh-NYA di muka Bumi ini.
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment