Ilustrasi: Munafik |
Sejatinya Tuhan tidak pernah menciptakan manusia untuk berbuat jahat. Buat apa Tuhan merencanakan membuat manusia untuk berbuat jahat?
Tetapi
mengapa manusia cenderung memberontak terhadap penciptanya ?
Termasuk
kita sendiri yang mengaku beragama tetapi sejatinya untuk dilihat oleh manusia
saja. Padahal hati kita telah menjadi SARANG dari PERASAANNYA IBLIS (sombong,
iri, dengki, jengkel, dendam, cabul, serakah, loba, tamak, kikir, pelit, egois,
emosional, takut, kuatir, minder, dan sebagainya). Dan hebatnya, kita pun
malah bangga memiliki perasaannya Iblis itu?!
Bila kita
telah berupaya untuk menunjukkan sebagai umat yang bertaqwa dan giat ibadah
serta bersedekah/perpuluhan, namun bila kita dikendalikan oleh perasaannya
Iblis di atas, dan kita lakukan perbuatan untuk memuaskan keinginan &
perasaan Iblis itu, apa SIKAP kita ini bukan sikap yang MUNAFIK??
MENGAPA
KITA TIDAK BISA MENOLAK KEMUNAFIKAN JIWA INI ?
Ternyata
jiwa/hati kita telah DIJAUHKAN dari Tuhan oleh Iblis.
Sehingga
JIWA KITA TIDAK HORMAT / TIDAK TAKUT AKAN ALLAH LAGI.
Inilah
penyakit makhluk ciptaan-Nya yang bernama Manusia ini.
Padahal
ALLAH SWT tidak terbersit menciptakan manusia jadi seperti ini.
Semoga di
antara kita ada yang mulai sadar, bahwa ada PENCIPTA ALAM SEMESTA RAYA yang
kuasa-Nya tidak terbatas. Yang tidak bisa dibatasi oleh ruang & waktu.
Sebab BELIAU-lah Pencipta Ruang & Waktu. Salah satu
ruang yang tidak bisa kita lihat adalah dimensi ROH (Padahal
kita terdiri atas tubuh jasmani, jiwa & roh).
Oleh karena
itu, marilah kita MENGAKUI KEBESARAN ALLAH SWT dengan HATI TULUS/IKHLAS tanpa
ingin dilihat oleh orang lain. Caranya
kita mengasihi ALLAH dengan jalan kita buktikan bahwa kita mengasihi sesama,
tanpa membedakan ras, agama, suku, kedudukan, kekayaan, dan sebagainya. Sebab yang
ini SAMA SEKALI TIDAK DINILAI oleh ALLAH.
Penulis
mengajak kita semua menyimak Kitab Suci tertua yang ada di Bumi kita, yaitu
Kitab Taurat yang ditulis 3.500 tahun yang lalu pada zaman nabi Musa.
Di situ
ALLAH membuka pikiran kita tentang Siapa BELIAU dan bagaimana BELIAU
menciptakan Bumi kita & seisinya.
BELIAU
membutuhkan ENAM
fase/periode/hari hingga sampai pada
penciptaan Manusia (manusia diciptakan terakhir setelah semuanya dipersiapkan). Dengan
membaca & merenungkan ayat-ayat di bawah ini, diharapkan JIWA kita mulai SADAR
untuk mulai TAKUT/HORMAT kepada ALLAH. Sehingga
diharapkan kita tidak MUNAFIK lagi.
Kejadian
1:1, 6, 9, 14, 20, 24 (VMD)
1
[Fase/Hari Pertama — Terang] Pada mulanya ketika Allah menciptakan langit dan
bumi,
6
[Fase/Hari Kedua — Cakrawala] Kemudian Allah mengatakan, “Jadilah cakrawala
yang memisahkan air menjadi dua bagian.”
9
[Fase/Hari Ketiga — Tanah dan Tumbuh-tumbuhan] Kemudian Allah mengatakan,
“Biarlah air di bawah langit berkumpul supaya tanah yang kering tampak.” Dan
terjadilah demikian.
14
[Fase/Hari Keempat — Matahari, Bulan, dan Bintang] Kemudian Allah mengatakan,
“Biarlah ada alat penerang di langit. Alat penerang itu akan memisahkan siang
dari malam. Alat penerang dipakai sebagai tanda khusus yang menunjukkan kapan
pertemuan khusus diadakan dan menunjukkan hari dan tahun.
20
[Fase/Hari Kelima — Ikan dan Burung] Kemudian Allah mengatakan, “Biarlah air
penuh dengan makhluk hidup. Dan biarlah burung terbang di udara di atas bumi.”
24
[Fase/Hari Keenam — Binatang Darat dan Manusia] Kemudian Allah mengatakan,
“Biarlah bumi membuat banyak jenis makhluk hidup. Biarlah banyak jenis
binatang. Biarlah banyak binatang besar dan kecil, binatang merayap, binatang
menurut jenisnya. Dan biarlah semua binatang berkembang biak.” Dan semua itu
terjadi.
Kejadian
2:1-3 (VMD) [Fase/Hari Ketujuh —
Beristirahat] Jadi, bumi, langit, dan segala sesuatu di dalamnya selesai diciptakan.
Allah telah
menyelesaikan pekerjaan-Nya, jadi pada hari ketujuh Ia beristirahat dari
pekerjaan-Nya.
Allah
memberkati hari ketujuh dan membuatnya hari yang kudus. Ia membuat hari itu
istimewa karena pada hari itu Ia berhenti dari semua pekerjaan menciptakan
dunia.
Sekarang
bayangkan/khayalkan betapa MAHA KUASA-NYA ALLAH SWT yang telah mendesign &
menciptakan ALAM SEMESTA RAYA yang tidak bisa ukur besarnya itu. Dan
renungkan keberadaan kita yang bodoh yang sok logika, seolah-olah kita bisa
hidup tanpa ALLAH karena kita sudah kaya & punya kekuasaan.
Apakah
perbuatan munafik kita tidak diketahui oleh BELIAU ??!
Sebelum
hari esok, mari kita bertobat : REVOLUSI jiwa kita, agar tidak MUNAFIK. Sehingga
tidak ada kejahatan lagi di muka Bumi. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment