MENERIMA BERKAT DAN PEMBERINYA

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, July 3, 2016


“Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?” (Hagai 1:4)


Seorang pemuda jatuh cinta kepada seorang gadis. Sesuai dengan kebiasaan di kampung halamannya, ia harus datang dengan membawa seekor kuda pada waktu melamar sang gadis. Apabila lamaran diterima, kuda itu harus ditinggalkan. Dengan penuh keberanian, sang pemuda pergi melamar dengan membawa sesekor kuda. Hasilnya? Kudanya diterima, tetapi lamarannya ditolak oleh gadis itu. Sang gadis mau menerima pemberiannya, tetapi menolak kehadirannya, si pemberi.

Orang Israel telah kembali ke tanah airnya dengan pertolongan Tuhan. Mereka telah berhasil membangun rumah-rumah mereka kembali dengan baik. Tuhan melalui berkat-berkat-Nya telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan orang Israel untuk membangun kesejahteraan mereka. Namun, orang Israel melalaikan kehendak Tuhan. Mereka menunda-nunda pembangunan Rumah Tuhan. Rumah Tuhan adalah pusat ibadah dan kerohanian orang Israel. Membiarkan rumah-Nya dalam bentuk reruntuhan berarti mengabaikan kehadiran Tuhan. Orang Israel hanya mau menerima berkat Tuhan, tetapi menolak kehadiran dan kehendak-Nya.

Keberhasilan hidup kerap kali membuat kita menepuk dada. Rasa bangga tentu saja adalah hal yang wajar, tetapi kebanggaan yang hanya berakhir pada diri kita sendiri adalah kesombongan. Keberhasilan hidup semestinya membawa kita untuk menyadari kehadiran berkat dan kuasa Tuhan. Apabila kita dengan sukacita menerima pemberian-Nya, demikian pulalah sikap kita seharusnya kepada Sang Pemberi.



Lihat Juga:

Blog, Updated at: 4:38:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.