(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Selama kurun waktu 400
tahun itulah Nusantara menderita lahir bathin karena dihantui oleh rasa tidak
aman akibat penjajahan bangsa Belanda dan yang lainnya. Kepahitan hidup ini
diam-diam direkam dan dicarikan solusinya oleh sekelompok nasionalis dengan
memakai SWOT Analysis.
Benar juga! Setelah menemukan kelemahan apa saja dan kekuatan apa aja yang tersisa pada waktu itu, maka pada awal abad ke-19, para kaum revolusioner itu mengikrarkan salah satu peluang solusi untuk mengusir penjajah, yaitu dengan dipersatukannya seluruh komponen bangsa melalui sumpah bersama dari berbagai suku, agama & bahasa. Mereka telah mempelajari kesalahan nenek moyangnya agar jangan terulang kembali pada masa yang akan datang.
Akhirnya kita kenal komitmen bersama itu dengan sebutan : SUMPAH PEMUDA (1928). Melalui ikatan emosional inilah bangsa Indonesia modern mulai menyatukan visi, misi-nya.
Jiwa mereka mulai gemuruh ingin melepaskan diri dari penjajahan. Meskipun tidak mudah juga karena harus menghadapi Sang Penjajah yang sudah pasti tidak mau melepaskan kita.
Tetapi ada ALLAH SWT yang melihat
dan mendengarkan doa umat-Nya yang tulus ikhlas. Doa kaum yang saleh, yang hatinya bersih dari perasaannya Iblis, seperti SITAS (Sombong
Iri Tamak Serakah), CABUL, CEKUTA (Cemas Kuatir Takut) sudah pasti hatinya
dipimpin oleh perasaannya ALLAH SWT yang penuh dengan welas asih, rendah hati,
sabar, setia, suka menolong, suka memberi, riang gembira, ikhlas, dsb.
Bila hati/jiwa kita dipimpin oleh perasaannya ALLAH seperti itu, otomatis doanya pasti didengar dan dikabulkan oleh PENCIPTA-nya! Hingga tibalah hari-hari yang ditunggu-tunggu itu tiba, PROKLAMASI KEMERDEKAAN dari penjajahan Belanda. Itulah hari kemenangan yang diberikan oleh ALLAH SWT kepada seluruh anak negeri NUSANTARA BERSATU JILID KEDUA.
Bahkan bukan itu saja, ALLAH memberi kita senjata perekat bangsa, yaitu : PANCASILA. PANCASILA ini benar-benar luar biasa saktinya, karena :
Ini adalah buah pemikiran kaum revolusioner tersebut di atas yang hati/jiwanya bersih dari kepentingan ego sektoral. Sehingga ALLAH SWT menuntun beliau-beliau untuk memulai perjalanan hidup Nusantara Bersatu ini dengan memulainya atas nama ALLAH.
Yang akhirnya tertuang pada Sila Pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dan hebatnya, langsung ditindaklanjuti dengan Sila Kedua, yakni : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
Namun sayangnya, dalam
perjalanan hidupnya, bangsa Indonesia ini tidak menyadari maksud rahasia dari ALLAH
SWT tentang maksud tujuannya ADIL & BERADAB.
Untuk itu kita akan
belajar mengartikan kata-kata adil dan beradab menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia :
adil yaitu
:
1 sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak;
2 berpihak kpd yang benar; berpegang pd kebenaran;
3 memutuskan yang sepatutnya; tidak sewenang-wenang dalam menentukan mana yang benar (baik) dan mana yang salah (jahat).
1 sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak;
2 berpihak kpd yang benar; berpegang pd kebenaran;
3 memutuskan yang sepatutnya; tidak sewenang-wenang dalam menentukan mana yang benar (baik) dan mana yang salah (jahat).
adab artinya
: kehalusan bahasa dan kebaikan budi pekerti ; kesopanan ; akhlak.
ber·a·dab artinya :
1 mempunyai kesopanan dan budi pekerti; mempunyai budi bahasa yang baik; berlaku sopan.
2 telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya ; memperlakukan dng sopan; menghormati.
1 mempunyai kesopanan dan budi pekerti; mempunyai budi bahasa yang baik; berlaku sopan.
2 telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya ; memperlakukan dng sopan; menghormati.
Jadi ALLAH SWT dengan
jelas dan gamblangnya memerintahkan kepada kita segenap penduduk Indonesia yang mengakui diciptakan dan dipelihara
oleh TUHAN Yang Maha Esa, harus
hidup RUKUN, SALING MENOLONG, SALING
MEMBERI SEMANGAT, TIDAK BOLEH SALING MENCELAKAKAN, MEMILIKI ETIKA SOPAN SANTUN YANG
TINGGI, BAHKAN HARUS MEMILIKI BUDI PEKERTI DI ATAS RATA-RATA PENDUDUK DUNIA.
Rasanya hanya kita saja,
sebuah negara di planet Bumi ini yang begitu menjunjung tinggi nilai-nilai
kesopanan budi pekerti, bak budaya yang ada di Istana Buckingham Inggris.
Oleh karena itu, marilah
kepada saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, mulai dari pemimpin yang terbesar,
yakni Presiden, kemudian Panglima TNI, Kapolri, dst -- yaitu engkau
semua yang telah dipilih oleh ALLAH SWT untuk mengayomi segenap rakyat dari
berbagai suku, agama, ras dan bahasa serta dalam menegakkan PANCASILA
sebagai senjata perekat Nusantara Jilid Kedua ini, arahkan dan pimpinlah kami untuk melaksanakan Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.
Niscaya Negara Kesatuan
Republik Indonesia akan tetap utuh dan jaya, yang tidak bisa dicabik-cabik oleh
kekuatan bangsa asing manapun yang berusaha memperkenalkan proxy war ke dalam tatanan kita berbangsa agar mudah diadu domba
demi kepentingan mereka.
(Arsip 01 Desember 2016)
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment