(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Matius 5:3
(TB) "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena
merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Matius 5:3
(BSD) Beruntunglah kalian kalau
merasa sangat memerlukan Tuhan. Kalian adalah umat Tuhan.
Matius 5:3
(BIMK) Berbahagialah orang yang
merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah
anggota umat Allah!
Jadi disini
itu artinya miskin di hadapan ALLAH adalah di dalam karakter kita ada benih
sifat yang selalu rendah hati yang merasa tidak mampu untuk menghadapi
persoalan kita, sehingga menyerahkan sepenuhnya kepada ALLAH SWT untuk menolong
mencarikan jalan keluar.
Pola/gaya hidup
yang sangat bergantung kepada-NYA inilah yang dikehendaki ALLAH SWT agar BELIAU
kembali memerintah hidup kita..
Lalu
bagaimana bila kita pas didera berbagai persoalan yang pelik yang membuat kita
panik dan kuatir/takut?
Inilah nasihat-NYA :
Filipi 4:6
(BIMK)
6 Janganlah khawatir mengenai apa pun.
Dalam segala hal, berdoalah dan
ajukanlah permintaanmu kepada Allah. Apa yang kalian perlukan,
beritahukanlah itu selalu kepada Allah dengan
mengucap terima kasih.
Seperti
contoh yang terjadi atas sebuah keluarga saleh di bawah ini yang kehilangan
seorang ibu panutan mereka. Banyak orang yang terpukul atas kejadian ini.
Akhirnya keluarga ini berdoa dan ALLAH memerintahkan Rasul Petrus untuk datang
dan membangkitkannya.
Kisah Para Rasul 9:36-37, 40 (TB)
36 Di Yope ada seorang murid perempuan
bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali
berbuat baik dan memberi sedekah.
37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu
meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.
40 Tetapi Petrus menyuruh mereka semua
keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan
berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya dan ketika
melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
#
Bagaimana caranya kita bisa memiliki pola/gaya hidup yang bisa selalu
mengandalkan TUHAN?
Matius 5:4-6, 8 (BSD)
4 Beruntunglah kalian kalau merasa
sedih. Tuhan akan menghibur kalian.
5 Beruntunglah kalian kalau rendah hati dan mengikuti Tuhan.
Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepadamu.
6 Beruntunglah kalian kalau ingin sekali menuruti kemauan Tuhan.
Tuhan akan memenuhi keinginanmu itu.
8 Beruntunglah kalian kalau mempersilakan Tuhan tinggal di hatimu.
Kalian akan mengenal Tuhan.
# Jadi
tahap-tahapannya yang harus kita kerjakan agar ALLAH SWT kembali memerintah
hidup kita adalah sebagai berikut :
1).
Harus mengusir perasaannya Iblis yaitu perasaan sombong dulu, agar kita bisa
berubah menjadi rendah hati. Sebab baru
kalau kita memiliki gaya hidup yang rendah hati maka janji-janji ALLAH akan
digenapi dalam hidup kita.
2).
Kemudian selanjutnya harus memiliki
keinginan yang berkobar-kobar untuk menjalankan semua ajaran ALLAH agar
BELIAU mengambil-alih kemudi hidup kita sehingga mampu untuk menjalankan
ajaran-NYA.
3).
Kita harus mengundang ALLAH SWT untuk memerintah hidup kita dengan jalan
Matikan MESIN PEMBUAT DOSA, agar hidup
kita tidak keduniawian lagi (hedonis), yaitu dengan cara berdoa mohon ALLAH menolong kita untuk
menjauhkan dari perasaannya Iblis yang masih bercokol dalam hidup kita,
baik iri, dengki, curiga, tamak, serakah, cabul, minder, emosional, takut,
kuatir, dsb.
Sejak
Pemerintahan ALLAH ada di dalam hidup kita inilah baru kita disebut sebagai anak-anak kebenaran dan sekaligus
berhak mewarisi janji-janji ALLAH.
Roma 8:17 (TB)
17 Dan jika kita adalah anak
(kebenaran), maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang
berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Matius 6:33 (BSD)
Jadi, berusahalah dahulu supaya Allah
memerintah hidupmu dan kalian menuruti kemauan-Nya. Kalau kalian sudah
mengusahakan hal itu, semua hal lain akan diberikan Allah kepadamu.
Inilah
hakikat gaya hidup yang miskin di hadapan ALLAH SWT.
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment