(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Yang punya uang dan kekuasaan merampasi harta benda dan ternaknya mereka yang lebih lemah, karena ketakutan ancaman bahaya kelaparan yang akan datang menimpah. Padahal sesungguhnya itu hanya HOAX dan isu-isu yang dihembuskan oleh para NITIZEN/HACKERS/TUKANG HOAX pada zaman kolo bendu itu.
Namun akibatnya menjadi fatal semua. Tatanan masyarakat menjadi bergolak dalam cengkeraman perasaan CEKUTA (Cemas Kuatir Takut) yang berlebihan, yang menggerakkan psy war antar insan itu sendiri tidak peduli dari lapisan masyarakat bawah hingga para elit yang berkuasa.
Nehemia 5:5-7 (TB)
5 Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain."
6 Maka sangat marahlah aku (nabi Nehemia), ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
7 Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka (agama) dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar.
Jadi, dalam keadaan bangsa yang sedang mengalami kekacauan jiwa seperti ini, dibutuhkan pertolongan ALLAH SWT untuk menyadarkan keberadaan kita sebenarnya saat ditaruh di Bumi itu untuk apa?
ALLAH, Sang Pencipta kita, tidak mungkin menyuruh kita saling membunuh dan menyakiti. Sebab kita di Indonesia ini bukan bangsa barbar yang tidak bisa tunduk kepada-Nya sehingga harus dimusnahkan-Nya seperti pada zaman nabi Nuh, zaman nabi Ibrahim (Sodom Gomora) dsb. Kita semua di NKRI ini adalah bangsa yang takut dan hormat kepada ALLAH SWT.
Sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya, harusnya kira saling mengasihi, saling tolong-menolong, saling memberi ampun tanpa embel-embel,saling memberi semangat, saling mendukung, saling menasihati, saling berempati, saling melindungi dan saling menghibur.
Bukan sebaliknya seperti saat ini yang menjadi viral justru saling menghujat, saling curiga, saling memaki, saling mengancam, saling menjatuhkan, saling merencanakan kejahatan, saling tidak ikhlas dan saling mengingkari/berdusta.
Marilah kita semua SADAR & BERTOBAT.
Mulai dari pimpinan spirituil, pimpinan Lembaga Tinggi Negara, pimpinan TNI Polri, pimpinan masyarakat di daerah, dan tokoh-tokoh kebudayaan serta sodara-sodara tokoh masyarakat di daerah-daerah.
Ingatlah..... banyak sesama kita dari negara lain yang menginginkan kekayaan negeri kita. Jauh lebih mulia bila kita bergandengan tangan untuk menghadapi serbuan-serbuan candu/narkoba yang terus dijejalkan untuk dimasukkan ke negeri kita dengan tujuan merusak akhlak dan mental awak negeri.
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment