Pasca kejadian kasus Tanjung Balai Asahan yang baru-baru ini menggemparkan di Indonesia, dan berita ini juga sempat menjadi perhatian dunia.
Beberapa
tahun yang lalu, ada kejadian dimana seorang tentara Amerika tanpa
sengaja merobek & membuang Kitab Suci agama tertentu begitu saja ke
dalam Toilet.Berita tersebut masuk ke media di seluruh dunia. Seakan-akan si Tentara telah melakukan Kejahatan Extrem.
Tak
lama kemudian Ajahn Brahm (seorang Biksu Kepala di Australia)
ditelepon seorang wartawan Australia, yang sudah menanyai semua pemimpin
berbagai aliran agama & kepercayaan dengan pertanyaan yang sama, yaitu
soal kitab suci dirobek & dibuang ke Toilet.
Si wartawan bertanya hal yang sama pada Ajahn Brahm.
"Ajahn Brahm, apa yang akan Anda lakukan seandainya ada orang yang merobek lembaran Tipitaka & membuangnya ke Toilet ??"
Beliau menjawab, saya akan panggil tukang untuk membersihkan toilet dan mengangkat kitab suci itu. Supaya toilet tidak buntu.Wartawan itu tertawa dan mengatakan ini baru jawaban yang masuk akal.
Selanjutnya beliau mengatakan:
"Saya
menjelaskan, seseorang mungkin bisa meledakkan banyak patung Buddha,
membakar Vihara atau membunuh Bhiksu dan Bhiksuni, mereka mungkin
menghancurkan semuanya, tetapi saya tidak akan pernah membiarkan mereka
menghancurkan Ajaran Buddha.
Kalian
bisa saja membuang Kitab Suci ke dalam toilet, tetapi saya tidak akan
membiarkan kalian membuang pengampunan, kedamaian, dan welas asih ke
dalam toilet.
Buku bukanlah Agama, demikian juga dengan patung, bangunan dan para pemuka agama. Ini semua hanyalah "kontainer"
Apa yang telah buku ajarkan kepada kita? Patung itu merepresentasikan apa?
Kualitas apa yang seharusnya diwujudkan para pemuka agama? Inilah yang disebut dengan "isi"
Ketika
kita dapat mengetahui perbedaan antara "kontainer" dan "isi", maka kita
akan mampu mempertahankan "isi" meskipun kontainernya telah
dihancurkan.
Kita
dapat mencetak lebih banyak buku, membangun lebih banyak Vihara dan
patung-patung, bahkan melatih lebih banyak Bhiksu dan Bhiksuni, tetapi
ketika kita kehilangan cinta kasih dan rasa hormat kepada sesama dan
diri kita sendiri dan menggantinya dengan kebencian, maka keseluruhan
agama itu telah jatuh ke dalam toilet.
---
Semoga
semua makhluk dapat berpikir positif dan lebih bijak dalam menyingkapi
segala permasalahan. Jangan menggunakan Emosi jika kau sedang
menyelesaikan masalah.
SALAM DAMAI. Jangan lupa share untuk semua.
(Sumber: http://kisah-heboh.blogspot.co.id)
0 comments:
Post a Comment