Kemarin malam kami jadi penontonnya Indonesia Lawyer Club (ILC) 2 Agustus 2016. Temanya seputar testimoni Kontras hasil pembicaraan dengan bpk. Freddy Budiman (alm) sekitar 2 tahun yang lalu. Di sini kita bercermin, belajar untuk hidup yang bijak dan saling mencintai sebagaimana ALLAH SWT inginkan.
Ada beberapa kepentingan utama disitu. Yaitu motivasinya:
1. Bpk. Freddy Budiman (alm)
2. Pimpinan Kontras
3. Oknum Aparat.
Kita telisik dahulu motivasinya bpk Freddy Budiman (alm).
Sebagai seorang yang tega 'meracuni' bangsa kita lewat narkoba, sudah barang tentu yang bersangkutan ini jiwanya dikemudikan oleh perasaannya Iblis. Baik itu perasaan sombong, iri, tamak, serakah, juga cabul, dan sebagainya. Perasaan tersebut memicu KEINGINAN untuk: menjadi kaya raya & pamer kekuatan.
Dari awalnya, ingin kaya-raya inilah yang memicu fantasinya untuk berbuat ini & itu. Apalagi yang bersangkutan tidak takut (dihukum) mati. Disini Iblis sudah membutakan hati nuraninya. Sehingga yang bersangkutan tidak bisa berpikir dengan waras lagi. KEINGINAN untuk menjadi kaya itulah yang memicu berbagai rencana jahat demi memiliki kekuasaan seperti yang dikhayalkannya. Yakni, dimulai dari planning-nya untuk berdagang narkoba hingga jadi produsen narkoba.
KEINGINAN Sdr. Freddy Budiman ini sudah tidak mempedulikan HAM.
tidak pandang bulu, baik wanita maupun anak-anak dicekoki dengan narkoba. Semua korban dibuatnya kecanduan untuk berbuat jahat [karena narkoba itu membuat daya fantasi kejahatan & percabulan semakin liar & buas disebabkan berhentinya rem hati nurani (kebenaran & tata krama hidup)].
Otomatis semua pengguna narkoba akan menjadi MESIN PEMBUAT DOSA ! Jiwanya penuh tipu daya dan pendusta kelas wahid. sebab dikendalikan oleh FANTASI jahat tersebut.
Sedangkan motivasinya pimpinan Kontras adalah sebab:
Bila yang bersangkutan jiwanya dikendalikan oleh perasaannya ALLAH SWT, pasti perasaannya penuh welas asih kepada SIAPAPUN tanpa motivasi INGIN mencari POPULARITAS atau kesombongan hidup dengan merugikan/menjatuhkan orang lain. Justru yang bersangkutan akan memiliki KEINGINAN untuk menyelamatkan anak bangsa dengan cara-cara yang penuh welas asih, tanpa ingin diketahui orang yang bisa menyebabkan orang lain terpicu emosinya untuk berbuat emosional dan saling menghujat. Yang bersangkutan akan lakukan dengan diam-diam tetapi dengan minta pertolongan ALLAH. Yang bersangkutan akan melakukan persis terhadap anaknya sendiri tatkala berbuat salah. Dimana pasti tidak digembar-gemborkan kepada tetangganya terdekat sekalipun. Karena cinta kasih itu menutupi semuanya demi perbaikan sesamanya.
Namun jika perasaannya yang bersangkutan dikendalikan oleh perasaannya Iblis, seperti sombong, iri, serakah, tamak, emosional, jengkel, dendam, dan sebagainya -- maka hal itu akan memicu KEINGINAN untuk mencari popularitas, menjatuhkan orang lain, dan sebagainya yang memicu PERBUATAN yang seolah-seolah baik namun penuh dengan tipu daya yang tidak diketahui oleh orang lain.
Dan yang terakhir adalah motivasi para Aparatur Negara.
Bila kita sebagai Aparatur Negara sudah terlanjur bersalah, segeralah berdoa dan mohon diberi kekuatan ALLAH untuk menerima hukuman dari peradaban yang sekarang, guna membersihkan/memurnikan kembali jiwa kita agar bila sewaktu-waktu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa itu kita sudah berada di Jalan Yang Benar & Lurus menuju Surga.
Janganlah kita malu atau takut. Justru kedua perasaan ini harus kita usir agar kita memiliki perasaan jujur & rendah hati mau bertanggungjawab.
Sebab hidup itu sementara saja. Bila kita mengejar hal-hal duniawi, sungguh malang nasib kita. Seperti derita yang dialami Penulis pada masa lampau, pada masa-masa hidup yang penuh dengan nafsu sombong & keangkuhan hidup.
Namun bagi Aparatur Negara yang sedang meluruskan & menyelesaikan kasus ini, berhati-hatilah agar jangan malah saudara sendiri ikut terjebak untuk berbuat jahat dengan kemasukan perasaan emosional, takut, kuatir, sombong, dan sebagainya yang men-drive pikiran saudara.
Lebih baik sebelum beraktivitas itu BERDOA dulu mohon dilepaskan dari ujian percobaan pada hari ini. Terutama dalam menghadapi publik.
Harus tetap tenang, senyum yang ramah, dan cintailah kami semua.
Maka kepada mereka yang ingin menjatuhkan kita, hati kita tetap mengasihi dengan malah sanggup memberi NASIHAT yang benar kepada kelompok tersebut. Niscaya ALLAH SWT akan menerangi pikiran saudara.
Tetapi bila saudara ikut terjebak ketularan kemasukan perasaannya Iblis ya sudah barang tentu saudara akan ikut emosional serta penuh tipu daya yang baru.
Semoga hari ini kita dijauhkan dari penularan virusnya bpk Freddy Budiman. Yaitu virus kejahatan yang menular & bisa jadi epidemi.
Tolonglah kami ya ALLAH.......
Matius 7:6 (TSI)
“Janganlah kamu memberi ajaran yang suci kepada orang-orang yang bersifat seperti anjing. Karena nanti mereka akan berbalik dan menyerangmu. Dan jangan melemparkan hikmat atau pengalaman rohani kepada orang-orang yang bersifat seperti babi. Karena mereka hanya menginjak-injaknya.”
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment