Jawab Yakub kepada Firaun, "... Tahun-tahun hidupku itu sedikit saja dan buruk adanya" (Kejadian 47:9)
Kehidupan Yakub penuh pencobaan. Demikian pula hidup kita.
Hidup menekan dan membatasi kita, menimpakan beban yang tidak ingin kita
pikul. Akan tetapi penderitaan yang paling tidak adil, paling tidak
layak kita terima, paling sia-sia, adalah kesempatan bagi kita untuk
menanggapinya dengan cara yang dapat digunakan oleh Tuhan untuk mengubah
kita menjadi serupa dengan-Nya. Kita dapat bersukacita dalam pencobaan
yang kita hadapi, karena kita tahu bahwa kesulitan membuat kita
"sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun" (Yakobus 1:3,4).
Tetapi ini perlu waktu.
Kita menginginkan hasil yang cepat, tetapi tidak ada jalan
pintas menuju tujuan akhir yang Allah tentukan bagi kita. Satu-satunya
cara untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus adalah dengan tunduk
setiap hari pada kondisi yang Allah sediakan bagi hidup kita. Apabila
kita menerima kehendak-Nya dan tunduk pada jalan-Nya, maka kekudusan-Nya
akan menjadi milik kita.
Perlahan-lahan tetapi pasti, Roh Allah mulai
mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih lembut hati, lebih
tegar, lebih kuat, lebih kokoh dan lebih bijak. Prosesnya misterius dan
tidak bisa dipahami, tetapi demikianlah cara Allah melimpahi kita dengan
rahmat dan keindahan. Kita pasti mengalami kemajuan.
Ruth Bell Graham mengatakan, semoga Allah memberi kita rahmat "untuk memikul panasnya api pembersihan, supaya beban kita tidak terasa semakin berat, tetapi kita dapat ikut memikul bagian penderitaan kita dan beban kita tetap ringan, dalam nama Yesus"
ALLAH SERING MENGOSONGKAN TANGAN KITA UNTUK MENGISI HATI KITA
0 comments:
Post a Comment