Masih Ingat Dulu Anda Siapa?

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, July 5, 2016



Ulangan 24:6-22

Orang Israel dilarang membuat saudaranya menderita, meskipun itu karena gadaian. Apabila mengambil gadaian, jangan mengambil barang yang menjadi mata pencaharian utama orang tersebut, karena itu sama saja seperti membunuhnya (6). 

6   "Janganlah mengambil kilangan atau batu kilangan atas sebagai gadai, karena yang demikian itu mengambil nyawa orang sebagai gadai.

Kalaupun datang ke rumahnya harus menunggu orang itu sendiri membawa barang gadaiannya. Jangan masuk apalagi menyita dari rumahnya. Apabila saudaranya itu miskin, hingga menggadaikan pakaian yang dikenakannya, pakaian itu harus dikembalikan sore harinya (10-13).

Orang Israel harus terus ingat kondisi mereka dahulu sebagai budak di Mesir (18, 22). Mereka berada dalam tekanan bangsa asing. Karena itu mereka tidak boleh menekan sesamanya apalagi menculik dan menjual saudaranya. Kejahatan seperti ini mendatangkan hukuman mati (7). 

7   Apabila seseorang kedapatan sedang menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.

Mereka harus berhati-hati dalam sikap dan perkataan terhadap sesamanya, dan mengingat penyakit kusta yang ditimpakan TUHAN atas Miryam (8-9). Ingatan sebagai budak juga mewajibkan mereka untuk tidak memeras pekerja harian yang miskin. Mereka harus segera membayar upahnya hari itu juga (14-15). Demikian juga mereka dilarang berbuat jahat terhadap orang asing, anak yatim dan janda; bahkan harus meninggalkan hasil ladang atau panennya bagi mereka (17, 19-21). Hal yang penting dalam teks ini, tidak seperti aturan sebelumnya bahwa kesalahan ayah ditimpakan kepada keturunannya. Di sini, ayah dan anak harus menanggung akibat dosanya masing-masing (16).

16   Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
Setiap orang percaya diingatkan untuk tidak melupakan masa lalunya, yang menderita bukan hanya dalam hal fisik, tetapi terbelenggu dalam dosa. Kehidupan nyaman yang diperoleh saat ini dalam kasih karunia TUHAN seharusnya menjadi kesempatan untuk menyatakan kasih kepada sesama yang menderita dengan tidak menekan apalagi menyiksa mereka. Mencukupkan diri terhadap apa yang sudah dimiliki dan rela berbagi akan menjadi suatu kesempatan untuk memelihara dan mengangkat kehidupan saudara kita yang berkekurangan.



Lihat Juga:

Blog, Updated at: 4:16:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.