Sebagai utusan ALLAH SWT pada 2.000 tahun yang lalu, Yesus/Isa memberikan 'bocoran' tentang bagaimana seharusnya berdoa agar didengar ALLAH dan dikabulkan-Nya.
Sebab pada
zaman itu Timur Tengah dijajah & dikuasai oleh emperium Romawi.
Sebagai bangsa
yang religius di tengah-tengah bangsa yang masih kafir semua, bangsa Yahudi itu sudah
bertalu-talu berdoa mohon kelepasan dari penjajahan, namun tidak ada tanda-tanda
dimerdekakan oleh ALLAH SWT.
Mengapa
demikian ?
Ternyata 'bocoran'
yang disampaikan oleh Yesus/Isa itu adalah sebagai berikut :
Markus
11:12-14, 20-26 (TB)
Keesokan harinya
sesudah Yesus/Isa dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus/Isa
merasa lapar.
Dan dari
jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat
kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ,
Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah
ara.
Maka
kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu
selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
Pagi-pagi
ketika Yesus/Isa dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi 'sudah kering' sampai ke akar-akarnya.
Maka
teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada
Yesus/Isa : "Rabi/Guru, lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah
kering."
Yesus/Isa
menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam laut! Asal 'tidak
bimbang' hatinya, tetapi percaya, bahwa
apa 'yang dikatakannya itu akan
terjadi', maka hal itu akan 'terjadi'
baginya.
Karena itu
Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu
'minta' dan doakan, 'percayalah'
bahwa kamu 'telah
menerimanya', maka 'hal itu akan diberikan kepadamu'.
Dan
(tetapi) jika kamu berdiri untuk berdoa,
'ampunilah dahulu' sekiranya ada
barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya Allah yang di sorga 'mengampuni'
kesalahan-kesalahanmu."
[Tetapi
jika kamu 'tidak mengampuni', maka Allah yang di sorga juga 'tidak akan mengampuni' kesalahan-kesalahanmu.]
Artinya,
Kita
disuruh belajar PERCAYA & TAAT kepada Sabda ALLAH terlebih dahulu.
Tanpa ada
rasa percaya kepada perintah-perintah itu, tidak mungkin ALLAH berkenan kepada kita.
Kemudian bila
kita berdoa memohon sesuatu kepada ALLAH SWT, kita pun harus introspeksi dulu,
apakah jiwa kita ini sudah benar & suci di hadapan ALLAH?
Alias harus
ada REVOLUSI TABIAT terlebih dahulu, baru doa kita didengar & dikabulkan
oleh ALLAH SWT.
Salah satunya
merevolusi tabiat kita yang munafik/egois/mau menang sendiri/merasa benar
sendiri/masih ada dendam-jengkel-dengki dengan orang lain. Yaitu kita
diharuskan 'mengampuni mereka terlebih
dahulu' baru doa kita didengar &
dikabulkan oleh ALLAH.
Bersyukurlah
ALLAH telah mendatangi bangsa kita, dengan menggerakkan Presiden Jokowi untuk mengajak BERTOBAT
secara massal, yaitu dengan dicanangkannya REVOLUSI MENTAL/JIWA dari yang bobrok
menjadi jiwa yang tulus ikhlas (bersih dari kejahatan).
Sebab menghadap
kepada ALLAH Yang Maha Suci nan Maha Tinggi itu tidak bisa sembarangan. Jiwa
kita pun harus tidak ada niat jahat. Sebab ALLAH tidak bisa kita tipu. ALLAH
itu Maha Tahu.
Yakobus 4:3
(TB)
Atau kamu 'berdoa'
juga, tetapi kamu 'tidak menerima
apa-apa', karena kamu 'salah'
berdoa, sebab yang kamu
'minta' itu 'hendak kamu habiskan' untuk
'memuaskan' hawa nafsumu.
Dalam bulan
puasa ini, mari kita semua warga bangsa Indonesia serius 'merevolusi tabiat kita', agar kita tidak ada lagi 'hawa nafsu yang bekerja' dalam hidup kita (Mesin Pembuat Dosa).
Sehingga
doa kita menjadi doa orang yang benar, yang bila dengan yakin dipanjatkan, maka
ALLAH SWT berkenan menjawabnya. Amien.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment