REVOLUSI PERASAAN

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Wednesday, July 6, 2016

(Seri: Mesin Pembuat Dosa)


Dalam menjalankan kehidupan kita, tanpa kita sadari sebenarnya kita  DITUNTUN  oleh  PERASAAN kita. Salah bila kita merasa dituntun oleh logika kita.
Sebab logika kita itu tunduk/patuh kepada PERASAAN kita.
Sesungguhnya logika kita itu cuma kumpulan dari pengalaman-pengalaman kita selama ini.
Tetapi, betapa dahsyatnya kekuatan perasaan kita dalam mengendalikan KEINGINAN kita?! Sebab pemicu semua keinginan kita ini hanyalah perasaan kita.

Sayangnya sebagai insan yang mengerti tentang kebenaran ALLAH SWT justru kita jualah yang mengingkari Jalan Lurus itu! Karena kita telah MENYERAHKAN PERASAAN kita kepada IBLIS untuk diisinya dengan perasaan sombong, iri, cabul, tamak, serakah, dengki, jengkel, takut, kuatir, minder, emosian, dan sebagainya.

Bila keadaan kita sebagai pemimpin rumah tangga/perusahaan/kantor/rohani,  pemimpin daerah hingga pemimpin lembaga negara itu seperti demikian, MANA MUNGKIN kita bisa menjadi pemimpin yang amanah & yang menjadi berkat bagi sesama kita? Sangat tidak masuk akal !

Bagaimana mungkin pemimpin yang memiliki perasaan sombong, iri, tamak & serakah itu bisa menjadi motor penggerak kebaikan dalam rumah tangganya hingga di tempat pengabdiannya? Sebab yang ada dibenaknya ya keinginan untuk memperkaya diri, untuk mencari popularitas, untuk mencari kedudukan dan untuk menjatuhkan orang lain belaka!

Mari kita simak dalam Kitab Taurat tentang bagaimana awal mula Hawa jatuh dalam dosa & sejak itulah MESIN PEMBUAT DOSA memproduksi dosa tiada hentinya.

Kejadian 3:1-5 (VMD)  
[Permulaan Dosa]
Ularlah yang terpandai dari semua binatang liar yang diciptakan TUHAN Allah. Ular mengatakan kepada perempuan itu, “Hai perempuan, apakah benar Allah mengatakan  kepadamu bahwa kamu tidak boleh memakan buah dari pohon dalam taman?”
2 Perempuan itu menjawabnya, “Tidak, Allah tidak mengatakan demikian. Kami dapat memakan buah dari pohon dalam taman,
3 tetapi ada satu pohon yang buahnya tidak boleh kami makan dari buahnya. Allah mengatakan kepada kami, ‘Jangan makan buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman. Jangan sentuh pohon itu kecuali kamu mau mati.’”
4 Ular itu berkata kepada perempuan itu, “Kamu tidak akan mati.
5 Allah tahu bahwa jika kamu memakan buah dari pohon itu kamu akan tahu tentang yang baik dan yang jahat, dan kemudian kamu menjadi seperti Allah.”

Asal muasal dosa itu dimulai dari fantasi/khayalan/fikiran kita yang digiring oleh Iblis melalui diciptakannya keinginan-keinginan yang jahat yang saling menggoda & menipu kita. Caranya Iblis menciptakan keinginan-keinginan itu dimulai dari  memasang batu pondasi dalam jiwa kita, yaitu perasaannya  dia tanamkan dalam jiwa manusia.

Seperti sejarahnya Hawa di atas, dia tertawan oleh Iblis sejak perasaannya diiming-iming untuk  berkhayal bisa menjadi seperti Allah. Seandainya perasaan sombong & iri itu ditolaknya masuk dalam jiwanya, pasti Hawa tidak akan jatuh dalam dosa. Sehingga MENTALNYA TETAP BAIK.

Oleh rahmat & anugerah Allah SWT saja, negara kita tahu-tahu mencanangkan Revolusi Mental! Ini kalo bukan ALLAH yang menggerakkan hati Presiden kita, sungguh tidak mungkin seseorang dengan kesadarannya sendiri ingin mencopoti karakternya yang tidak terpuji tersebut.

Seperti, apakah bisa terjadi si kaya itu rela menjual mobil-mobil mewahnya untuk diberikan kepada orang miskin? Atau bisakah istri-istri yang terbiasa shopping barang-barang branded dengan kartu-kartu VIP yang membuatnya ditawan oleh produsen tersebut, tahu-tahu dengan kesadarannya ingin berhenti foya-foya dan mulai menyantuni mereka yang dalam garis kemiskinan?
Atau yang sudah terlanjur enak dengan jabatan kursi empuk, yang otomatis terbiasa memerintah  - mampukah ia berubah menjadi seseorang yang rendah hati yang mau mengayomi sesamanya ?

Semuanya itu diperlukan Revolusi Jiwa ( Mental ).  Harus memiliki keinginan kuat untuk berubah.

Tapi bagaimana mungkin keinginan kita itu mau diajak berubah ? Wong yang memicu itu justru adalah perasaan sombong, iri, serakah & tamak?
Satu-satunya cara  ya dengan  MENGUSIR PERASAAN IBLIS dari jiwa kita! Baru ada Revolusi Jiwa / Mental.

Pengertian ini harus kita pahami dulu dengan sebaik-baiknya. Sebab yang kita hadapi kali ini bukan orang lain, tetapi kita melawan diri kita sendiri.


(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)




Lihat Juga:

Cara Mengentas Kemiskinan

 

Blog, Updated at: 5:58:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.