Penulis dambakan REFORMASI GEREJA ALA MARTHIN LUTHER.
Angin bertiup ke mana ia suka. Bila mujur, benang sari bisa
dipertemukan dengan putik sari. Maka terjadilah perkembangan kehidupan seperti yang
dikehendaki TUHAN. Namun bila arah anginnya salah, tak ada harapan terjadinya
perkembangan tersebut.
Demikian juga terjadi pada arah pengenalan dunia kepada
Pencipta-nya.
Saat awal mula, hanya segelintir orang yang mengenal TUHAN.
Hingga melalui keturunan Abraham-lah suatu bangsa berramai-ramai
mengenal ALLAH Yang Maha Suci nan Maha Tinggi, yang dalam bahasa Arab-nya
dikatakan Shubanahu Wata'allah ( SWT ). Mereka ini hidup 4.000 tahun yang lalu di Timur Tengah, yang
kita kenal sebagai bangsa Israel.
Dalam perjalanannya, mereka tidak selalu mulus untuk percaya
& taat kepada ALLAH mereka. Hingga pd 2.000 tahun yang lalu ALLAH mengutus Putera-NYA (PUTRA-KEBENARAN) untuk datang menjumpai ciptaan-NYA di Galaksi terluar, yang
disebut Bima Sakti, tepatnya di Planet Bumi. Yang dituju adalah Negara Israel, yang kebetulan saat itu
dijajah oleh Emperium Romawi.
Maksud Kedatangan
'Sang Putera Kebenaran' adalah untuk
mereformasi tata-cara pengenalan bangsa itu kepada Pencipta-nya. Agar mereka
benar-benar menjadi bangsa yang saleh/kudus & dijauhkan dari kemunafikan hidup.
Namun yang terjadi adalah.....justru bangsa itu keras kepala
tidak mau direformasi oleh 'Sang Putra
Kebenaran', yaitu YESUS KRISTUS. Mereka lebih enjoy dengan ajaran-ajaran Perjanjian
Lama yang diusung oleh Nabi Musa dkk.
BANGSA ISRAEL INI TIDAK SADAR DENGAN KEHADIRAN SANG MESIAS.
Akhirnya yang memperoleh anugerah keselamatan adalah
bangsa-bangsa lain yang MELEMBUTKAN HATINYA untuk menerima 'pengenalan'
akan ajaran baru yang diusung oleh YESUS KRISTUS, yaitu : "MENGASIHI BAPA & SESAMA
MANUSIA SERTA MEPERKENALKAN ROH KUDUS SEBAGAI PENGGANTI
KEHADIRAN-NYA".
Penduduk Bumi menyambut-NYA, bahagia !!!
Sebaliknya yang sedih & susah adalah Para Penguasa &
Tuan Tanah, karena mereka tidak boleh & tidak bisa lagi berbuat semena-mena kepada
sesamanya lagi.
Para murid YESUS dengan penuh semangat mengajarkan Injil
serta 'meneladani hidup saling
mengasihi'. Sehingga dunia sangat
welcome dengan kehadiran mereka. Sampailah golongan mereka ini disebut sebagai 'orang-orang Kristen', karena perbuatan mereka berlawanan dengan
budaya bangsa-bangsa yang tamak, serakah, kejam & amoral.
Para rakyat jelata mendamba-dambakan Revolusi Mental/Jiwa
dalam hidup bernegara mereka. Sebab di mana-mana, para raja & anak buah mereka
sangat ambisius & korup dalam menjalankan Pemerintahannya. Bangsa-bangsa Barat berharap banyak terhadap terselenggaranya tata-cara
kehidupan orang-orang Kristen ini bisa diadopsi, diterapkan di dalam negaranya
masing-masing. Bangsa-bangsa letih dengan yang namanya perbudakan & pengenaan
pajak yang berat oleh penguasa-penguasa mereka.Akhirnya terjadilah Revolusi negara-negara di Eropa tersebut, untuk
menerapkan ajaran-ajaran KRISTUS didalam menjalankan roda Pemerintahannya.
Tetapi Penguasa Di Udara itu membelokkan lagi arah anginnya. Justru sekarang ini PEMIMPIN-PEMIMPIN ROHANI yang diseretnya untuk
menerima pencobaan seperti yang dia berikan kepada KRISTUS seusai puasa 40
hari. Yaitu 'kemegahan dunia'.
Akhirnya, jatuhlah jajaran Rohaniawan Kristiani ini
dibuatnya.
Hingga pd abad 15 yang lalu, muncul lagi kuasa TUHAN menggerakkan
hati kaum Reformis untuk MELURUSKAN KEMBALI AJARAN ALLAH ( Reformasi Martin
Luther - munculnya Gereja Protestan ).
Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk
mereformasi Gereja Katolik.
Diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang
hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan
malpraktik gerejawi — khususnya ajaran dan penjualan indulgensi,
serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan — yang menurut para reformator
merupakan bukti kerusakan sistemik hirarki Gereja, termasuk Sri Paus.
Martin Luther membuat Surat Pengumuman Sembilan Puluh
Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi yang ditempelkan pada
daun pintu Gereja-gereja pada waktu itu. Intinya, pengumuman tersebut berisi tesis-tesis yang
memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, yaitu tentang penjualan
indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai Purgatorium, Pengadilan
Partikular, Mariologi (devosi pada Maria, ibunda Yesus),
perantaraan-doa dan devosi padaOrang-Orang Kudus, sebagian besar sakramen,
dan otoritas Sri Paus.
Sejarah mengakui adanya pemurnian pengajaran tersebut. Kristen kembali kepada hakikat sebenarnya, yaitu : kembali mengasihi ALLAH & sesamanya serta
berdoa minta ROH KUDUS hadir hidup mereka untuk menolong & membimbing mereka
agar mampu melaksanakan ajaran-ajaran KRISTUS ( menjadi orang Kristen yang sejati ) seperti
lahirnya ibu Theresia - ibu Theresia yang kita kenal.
Luapan euforia ini ternyata kandas hanya beberapa abad kemudian. Karena merasa sudah bisa hidup berkelakuan yang baik, yaitu
peradaban baru yang saling mengasihi, maka mereka mulai melupakan kehadiran ROH
KUDUS. Sehingga muncullah kembali GERAKAN REFORMASI KRISTEN, yaitu
munculnya semangat KHARISMATIK. Umat kembali diajak untuk berdoa minta kepada BAPA agar
diberi ROH KUDUS untuk membimbing hidup mereka.
Ternyata berjalan baru seabad, tiupan angin dari Penguasa Di
Udara ini kembali meruntuhkan iman pemimpin-pemimpin gereja Kharismatik. Kembali lg
dijatuhkan lewat ujian pencobaan tentang 'kemegahan dunia' itu !
Nama TUHAN YESUS & ROH KUDUS malah dipakai sebagai
terobosan dunia-usaha yang baru oleh
'Pengusaha-Pengusaha Yang Menyamar Menjadi Rohaniawan'.
Gereja-gereja modern sekarang dipake sebagai alat untuk
menghimpun uang dari jemaatnya. Untuk itu, pengusaha-pengusaha gereja ini harus menaikkan dulu
popularitas mereka hingga memiliki nilai jual yang tinggi untuk bisa dijadikan
Idola masyarakat yang membutuhkan kelepasan-kepenatan hidup hedonis mereka.
Sehingga 'Brand
Image' itu menentukan sekali omzet
gereja yang diperoleh dari jumlah jemaat yang bisa dihimpun untuk dikibuli dengan
dongeng-dongeng tentang ketuhanan yang dibungkus dengan kalimat 'alkitabiah'
karena kekuatiran 'Pengusaha- Gereja' ini bila diprotes jemaatnya yang
paham isi Alkitab. Sedangkan untuk jemaat yang kritis, apalagi kaya, akan
diajaknya kerjasama dengan diberi jabatan-jabatan dalam gereja meniru gereja Katholik
pada masa +500 thn yang lalu.
Ini solusi yang mujarab. Karena Iblis turut bekerja untuk
mendatangkan penyesatan bagi mereka yang mendambakan kekayaan & kehormatan
dunia. Akhirnya tidak ada lagi yang protes ! Tapi kelakuannya.....
Sangat berlawanan dengan ajarannya KRISTUS, yaitu saling mengasihi sehingga
disukai oleh semua orang. Boro-boro disukai. Saat ini sikap jemaat gereja menjadi
menjengkelkan penduduk sekitarnya. Jahat & egois. Munafik. Sehingga di Indonesia, izin mendirikan gereja pun
dipersulit. Sebab perilaku kita yang seperti itu yang menjadi resistensi umat
lainnya. Coba.....kalo kita mau jadi orang Kristen yang sejati, yaitu
hidup dengan peradaban saling mengasihi ??? Pasti keberadaan kita sangat
diharapkan oleh bangsa-bangsa.
Ya, Kekristenan pada abad ke-21 ini sudah kembali menjauh dari
kaidah semula yang menerbitkan julukan : kumpulan orang-orang Kristen di Antiokhia. Terlalu nge-roh sehingga
'lupa daratan'. Hidup masih menginjak Bumi. Setiap saat berkhayal di
alam roh terus. Seperti kebiasaan para pertapa di gua-gua. Bertemu sosok ini itu,
Jin ini Jin itu, setan-setan & makhluk-makhluk Surgawi. Tetapi melupakan Perintah
KRISTUS yang terutama : SALING
MENGASIHI.
Bagi kita yang dengan tulus hati menjalankan hidup untuk
saling mengasihi sesama dan menggenggam erat ROH KUDUS untuk membimbing kita dalam
menjalankan cinta-kasih ini, jangan gelisah, BAPA akan terus melindungi kita dengan
kuasa darah YESUS sehingga Si Jahat disuruh melewati kita, persis seperti tulah
kematian anak sulung di Mesir itu yang disuruh melewati rumah-rumah yang kusen-kusennya
ada lambang darah anak domba.
1 Petrus 1:5 (BIMK)
Semuanya itu adalah untukmu, karena kalian percaya kepada Allah. Maka
kalian 'dijaga dengan kuasa Allah' supaya kalian menerima 'keselamatan yang siap dinyatakan pada akhir
zaman' nanti.
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment