Terkadang kita merasa bahwa hidup kita sudah benar karena alam bawah sadar sudah dicekoki pengajaran yang salah namun kita tidak pernah/jarang BERCERMIN ke Kitab Suci.
Akibatnya kita ngotot bila foya-foya itu benar karena sesuai dengan
pengajaran yang kita terima bahwa ALLAH SWT telah memberkati (memberi barokah) sebab
kita rajin beribadah & memberi zakat/perpuluhan dan sebagainya.
Padahal kalau hidup kita itu suka foya-foya, maka yang
menggerakkan perbuatan tersebut adalah keinginan kita yang untuk pamer gara-gara untuk
memuaskan perasaan sombong, iri, dengki, jengkel & cabul. Bila kelakuan kita membentuk karakter seperti itu, siapa
sejatinya yang ada di belakang layar kita? Tuhan atau Iblis/Mamon?
Makanya negara kita banyak mengalami KESUSAHAN HIDUP yang
seharusnya tidak perlu terjadi. Seperti kejadian tragedi Reformasi tahun 1988 dan tragedi
Pemulihan NKRI sampai sekarang yang diwarnai dengan banyaknya anak bangsa yang
dihukum penjara gara-gara korupsi, narkoba, percabulan & saling hujat-menghujat
yang berimplikasi hukum.
MENGAPA KITA BANGGA SAUDARA-SAUDARA KITA MASUKKAN KE PENJARA?
Karena iman percaya & ketaatan kita kepada TUHAN Yang
Maha Esa telah digeser sedikit demi sedikit menjadi beriman percaya & taat kepada
pemimpin rohani kita yang korup, cabul & duniawi sekali mindset-nya. Alhasil kita telah berubah menjadi sosok yang MUNAFIK pun
kita tidak sadar. Perbuatan kita telah dipimpin oleh perasaannya Iblis, namun
kita malah bangga dengan perasaan sombong, iri, dendam, cabul, serakah &
tamak itu. MESIN PEMBUAT DOSA sangat efisien dalam meningkatkan
produktivitas kejahatan, baik yang terang-terangan maupun kejahatan terselubung yang
hanya diketahui oleh yang melakukannya & ALLAH SWT.
Hal seperti ini sudah terjadi sejak zamannya Yesus/Isa 2000
tahun yang lalu.
Yaitu para pemimpin rohani seperti Ahli Kitab Taurat, imam-imam
agama & oranganisasi keagamaan saling meng-klaim mereka yang benar dengan
menunjukkan di depan umum kegiatan agama mereka tetapi hatinya sangat jauh dengan
Tuhan.
Markus 7:6 (TB)
Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai
orang-orang *'munafik'*! Sebab ada tertulis: *'Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya jauh dari pada-Ku'*.
dan
*'ibadahnya'* kepada-Ku
hanyalah *'perintah manusia'* yang dihafalkan,
Matius 23:15, 25, 27, 33 (TB)
15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Kitab Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 'munafik', sebab kamu
mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja
menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, 'kamu menjadikan dia orang neraka', yang dua kali 'lebih jahat' dari pada kamu
sendiri.
25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Kitab Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 'munafik', sebab cawan dan
pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah 'dalam (hati)-nya penuh rampasan dan
kerakusan'.
27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Kitab Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 'munafik', sebab kamu sama
seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah 'luarnya tampak
bersih', tetapi yang sebelah 'dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai
jenis kotoran'.
33 Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! 'Bagaimanakah mungkin kamu dapat melupuntukan
diri dari hukuman neraka?'
Kmrn kita telah diingatkan agar kembali memiliki IMAN yang
benar kepada ALLAH SWT agar kita diluputkan dari kesesakan akibat berontaknya
alam pikir kita terhadap rencana-NYA dalam hidup kita.
Pagi ini DIA mengajak kita untuk 'merevolusi mental munafik' supaya bisa 'memperoleh perlindungan-NYA kembali'.
Bila ALLAH SWT kembali melindungi bangsa kita, maka tidak
ada orang miskin di sekitar kita (baca juga: Cara Mengentas Kemiskinan). Sebab mereka yang kaya, hartanya berasal dari
ALLAH, sehingga hatinya tulus ikhlas untuk mendistribusikan harta titipan ALLAH itu kepada
kaum yang miskin.
Dan tidak ada yang jahat lagi kepada sesamanya. Semuanya
fokus bergotong-royong membangun negeri tercinta tanpa memandang sesamanya dengan
perasaan iri & dengki. Karena perasaan Iblis telah direvolusi digantikan dengan
perasaannya ALLAH SWT seperti welas-asih, suka menolong, suka memberi, setia,
rendah hati, lemah-lembut, sabar, dan sebagainya (lihat juga: MESIN PEMBUAT DOSA: "APA ITU WELAS-ASIH").
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
0 comments:
Post a Comment