Salah satu revolusi mental / jiwa yang diusung oleh negara kita adalah mengajarkan kepada rakyatnya, bagaimana caranya bila menghadapi kesesakan hidup?
Salah satu
penyebab adanya korupsi, pelacuran, perdagangan narkoba & manusia itu
disebabkan karena tidak mampunya kita mengelola stress/kesesakan sehingga
di dalam keputus-asaan nekat menceburkan diri dalam lembah maksiat tersebut.
MENGAPA
KITA TIDAK MAMPU MELEPASKAN DIRI DARI KESESAKAN?
Penyebabnya
karena kita TIDAK BERIMAN (PERCAYA & TAAT) KEPADA ALLAH SWT. Kita tidak
mau mematikan Mesin Pembuat Dosa yang ada dalam hidup kita, karena merasa
nyaman & nikmat. Sehingga
kita biarkan fantasi kita berkembang liar membuat planning-planning sendiri ato
pandangan-pandangan hidup tertentu yang BERLAWANAN dengan planning-planning
ALLAH untuk hidup kita. Kalau kita
gagal mendapatkannya, kita jadi stress dan gelisah karena buyar sudah khayalan
kita itu! Akhirnya kita jadi SESAK sendiri.
Padahal
sesungguhnya kita ini sudah diperlengkapi oleh kekuatan dari ALLAH untuk
menolak kerjasama dengan Kerajaan Iblis. Apa
kekuatan kita? IMAN! Percaya & taat kepada Allah untuk tidak berbuat
dosa. Bila kita
percaya & taat kepada Sabda ALLAH, pasti kita percaya ALLAH akan MENOLONG
kita keluar dari kesesakan.
Sebab di
Kitab Taurat & Zabur banyak Sabda ALLAH melalui nabi-nabi-Nya yang menasihatkan
bila lagi kesesakan untuk lari & berlindung kepada ALLAH saja pasti
ditolong-Nya untuk mengurai satu-persatu masalah kita. Dan yang paling utama
yang diperhatikan-Nya adalah keselamatan cara hidup kita agar tidak berbuat
dosa lagi. Karena ALLAH itu mengampuni dosa kita tentu dengan syarat kita tidak
mempermainkan-Nya dengan terus berbuat dosa lagi. Kita harus mengerti &
mengenal perasaannya ALLAH! Sebab ALLAH SWT TIDAK BISA DIPERMAINKAN.
Di sini
dibutuhkan Revolusi Perasaan, yaitu mengusir perasaan sombong, yang jadi 'penyulut'
keinginan kita terhadap 'goal
yang gagal' itu (karena tidak sesuai
dengan goal-nya ALLAH kepada kita). Ya, mau tidak mau kita harus usir perasaan
SOMBONG itu dari hidup kita dengan berdoa minta tolong kepada ALLAH SWT (jangan mengandalkan diri sendiri untuk mengusirnya, pasti diri kita tidak mau
melepaskan perasaan sombong tersebu ). Biar ALLAH menuntun kembali hidup kita.
Coba simak
apa Sabda ALLAH dalam Kitab para Nabi :
Yeremia
17:7 (TB)
Diberkatilah orang yang 'mengandalkan' TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
2 Tawarikh
15:4 (TB)
Tetapi dalam 'kesesakan'
mereka 'berbalik' kepada TUHAN, Allah orang Israel. Mereka
mencari-Nya, dan IA 'berkenan
ditemui' oleh mereka.
2 Tawarikh
20:9b (TB)
Dan kami akan berseru
kepada-Mu di dalam 'kesesakan
kami', sampai Engkau 'mendengar dan menyelamatkan' kami.
Dalam Kitab
Zabur kita dengar kesaksian nabi Dawud/Daud :
Mazmur 4:2
(TB)
Apabila aku berseru, 'jawablah aku', ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam 'kesesakan'
Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan 'dengarkanlah doaku' !
Mazmur 9:9
(TB)
Demikianlah TUHAN adalah 'tempat perlindungan' bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan
pada waktu 'kesesakan'.
Mazmur 18:6
(TB)
Ketika aku dalam 'kesesakan',
aku 'berseru kepada TUHAN', kepada Allahku aku berteriak 'minta tolong'. Ia
'mendengar suaraku' dari
bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya
'sampai ke telinga-Nya'.
Mazmur
31:21 (TB)
Terpujilah TUHAN, sebab
kasih setia-Nya 'ditunjukkan-Nya
kepadaku dengan ajaib' pada waktu 'kesesakan' !
Nah, kurang
apa lagi kita ini ?
Tuntunan
sudah diberikan oleh ALLAH.
Masa
tinggal menyamakan langkah dengan Sang Pencipta Jagat Raya ini saja kita
ogah-ogahan ? Jangan biarkan kita tambah jadi depresi.
Bagi yang
lagi dalam kesesakan, mari ikuti bimbingan-NYA dengan cara: melakukan 'revolusi perasaan sombong' menjadi perasaan rendah hati & lemah lembut. Pasti ALLAH
SWT menolong umat kesayangan-NYA. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment