Bergirang dalam Tuhan

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, July 5, 2016



Raja Daud
Mazmur 70


Mazmur ini digolongkan sebagai salah satu dari mazmur ratapan karena memiliki unsur seruan meminta pertolongan Allah. Permohonan ini dinaikkan saat Daud mempersembahkan korban peringatan kepada Allah (1).

1  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud, pada waktu mempersembahkan korban peringatan.

Dalam doanya, Daud meminta Allah segera menolong dan menyelamatkannya dari maut (2). 

Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN!

Kata "segera" di sini menandakan sesuatu gawat dan mendesak. Daud mendesak Allah untuk turut campur dalam persoalan yang sedang dihadapinya. Dalam doanya, Daud sangat gelisah dan takut sebab para musuhnya tiada hentinya berupaya ingin mencelakai dan mencabut nyawanya (3). 

3  Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;

Kondisi putus asa ini membuat Daud tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa selain Allahnya. Selain itu, Daud juga berdoa agar Allah Israel bukan hanya menolongnya, tetapi juga mempermalukan para musuh yang menyumpahi dirinya (4). 

4  biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: "Syukur, syukur!"

Ada rasa kesal dan marah dalam diri Daud melihat para musuhnya tidak bosan-bosan mengutuki dan menyumpahinya.

Permohonan doa Daud mendapat jawaban dari Allah sehingga ia mengajak orang-orang benar bersama dengan dirinya bersukacita (5a). 

5a  Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau;

Landasan kegembiraan Daud adalah Allah. Sebab, Allah tidak mengecewakan orang yang sungguh-sungguh mencari dan berharap kepada-Nya. Daud yakin bahwa orang yang mencari Allah dan mencintai keselamatan-Nya akan memuji Allah itu besar (5b). 

5b  biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!"

Karena karya Allah hadir dalam kehidupan mereka. Perbuatan Allah yang ajaib membuat mereka selalu takjub akan kebesaran Allah. Tidak heran jika Allah lebih utama dalam kehidupan mereka daripada hal-hal yang lain.

Dalam sukacitanya, Daud merendahkan diri di hadapan Allah. Ia mengungkapkan dirinya sebagai manusia fana dan miskin (6a). 

6a  Tetapi aku ini sengsara dan miskin--ya Allah, segeralah datang!

Kefanaan Daud membuat dirinya memusatkan hidup dan keselamatannya pada Allah. Tanpa arogansi dan pemaksaan kehendak, Daud menyerahkan semua keputusan kepada Allah (6b). 

6b  Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku;

Ia percaya bahwa pertolongan Allah tepat waktu (6c).

6c  ya TUHAN, janganlah lambat datang!
Bergiranglah dalam Allah karena Dialah perlindungan dan keselamatan kita



 Lihat Juga:

Blog, Updated at: 7:43:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.