Raja Daud |
Mazmur 70
Mazmur ini
digolongkan sebagai salah satu dari mazmur ratapan karena memiliki unsur seruan
meminta pertolongan Allah. Permohonan ini dinaikkan saat Daud mempersembahkan
korban peringatan kepada Allah (1).
1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud, pada waktu mempersembahkan korban peringatan.
Dalam
doanya, Daud meminta Allah segera menolong dan menyelamatkannya dari maut (2).
2 Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN!
Kata "segera" di sini menandakan sesuatu gawat dan mendesak. Daud
mendesak Allah untuk turut campur dalam persoalan yang sedang dihadapinya. Dalam
doanya, Daud sangat gelisah dan takut sebab para musuhnya tiada hentinya
berupaya ingin mencelakai dan mencabut nyawanya (3).
3 Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;
Kondisi putus asa ini
membuat Daud tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa selain Allahnya.
Selain itu, Daud juga berdoa agar Allah Israel bukan hanya menolongnya, tetapi
juga mempermalukan para musuh yang menyumpahi dirinya (4).
4 biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: "Syukur, syukur!"
Ada rasa kesal dan
marah dalam diri Daud melihat para musuhnya tidak bosan-bosan mengutuki dan
menyumpahinya.
Permohonan
doa Daud mendapat jawaban dari Allah sehingga ia mengajak orang-orang benar
bersama dengan dirinya bersukacita (5a).
5a Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau;
Landasan kegembiraan Daud adalah
Allah. Sebab, Allah tidak mengecewakan orang yang sungguh-sungguh mencari dan
berharap kepada-Nya. Daud yakin bahwa orang yang mencari Allah dan mencintai
keselamatan-Nya akan memuji Allah itu besar (5b).
5b biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!"
Karena karya Allah hadir
dalam kehidupan mereka. Perbuatan Allah yang ajaib membuat mereka selalu takjub
akan kebesaran Allah. Tidak heran jika Allah lebih utama dalam kehidupan mereka
daripada hal-hal yang lain.
Dalam
sukacitanya, Daud merendahkan diri di hadapan Allah. Ia mengungkapkan dirinya
sebagai manusia fana dan miskin (6a).
6a Tetapi aku ini sengsara dan miskin--ya Allah, segeralah datang!
Kefanaan Daud membuat dirinya memusatkan
hidup dan keselamatannya pada Allah. Tanpa arogansi dan pemaksaan kehendak,
Daud menyerahkan semua keputusan kepada Allah (6b).
6b Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku;
Ia percaya bahwa
pertolongan Allah tepat waktu (6c).
6c ya TUHAN, janganlah lambat datang!
Bergiranglah dalam Allah karena Dialah
perlindungan dan keselamatan kita
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment