Ulangan
24:6-22
Orang
Israel dilarang membuat saudaranya menderita, meskipun itu karena gadaian.
Apabila mengambil gadaian, jangan mengambil barang yang menjadi mata
pencaharian utama orang tersebut, karena itu sama saja seperti membunuhnya (6).
6 "Janganlah mengambil kilangan atau batu kilangan atas sebagai gadai, karena yang demikian itu mengambil nyawa orang sebagai gadai.
Kalaupun datang ke rumahnya harus menunggu orang itu sendiri membawa barang
gadaiannya. Jangan masuk apalagi menyita dari rumahnya. Apabila saudaranya itu
miskin, hingga menggadaikan pakaian yang dikenakannya, pakaian itu harus
dikembalikan sore harinya (10-13).
Orang
Israel harus terus ingat kondisi mereka dahulu sebagai budak di Mesir (18, 22).
Mereka berada dalam tekanan bangsa asing. Karena itu mereka tidak boleh menekan
sesamanya apalagi menculik dan menjual saudaranya. Kejahatan seperti ini
mendatangkan hukuman mati (7).
7 Apabila seseorang kedapatan sedang menculik orang, salah seorang saudaranya, dari antara orang Israel, lalu memperlakukan dia sebagai budak dan menjual dia, maka haruslah penculik itu mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
Mereka harus berhati-hati dalam sikap dan
perkataan terhadap sesamanya, dan mengingat penyakit kusta yang ditimpakan
TUHAN atas Miryam (8-9). Ingatan sebagai budak juga mewajibkan mereka untuk
tidak memeras pekerja harian yang miskin. Mereka harus segera membayar upahnya
hari itu juga (14-15). Demikian juga mereka dilarang berbuat jahat terhadap
orang asing, anak yatim dan janda; bahkan harus meninggalkan hasil ladang atau
panennya bagi mereka (17, 19-21). Hal yang penting dalam teks ini, tidak
seperti aturan sebelumnya bahwa kesalahan ayah ditimpakan kepada keturunannya.
Di sini, ayah dan anak harus menanggung akibat dosanya masing-masing (16).
Setiap orang percaya diingatkan untuk tidak melupakan masa lalunya, yang menderita bukan hanya dalam hal fisik, tetapi terbelenggu dalam dosa. Kehidupan nyaman yang diperoleh saat ini dalam kasih karunia TUHAN seharusnya menjadi kesempatan untuk menyatakan kasih kepada sesama yang menderita dengan tidak menekan apalagi menyiksa mereka. Mencukupkan diri terhadap apa yang sudah dimiliki dan rela berbagi akan menjadi suatu kesempatan untuk memelihara dan mengangkat kehidupan saudara kita yang berkekurangan.16 Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment