Keadaan kita sekarang tidak ada ubahnya dengan keadaan
bangsa Israel saat dijajah Romawi 2.000 tahun yang lalu. Namanya dijajah, ya yang menjajah yang
mengatur-mengendalikan peradaban mereka. Mata uang mau diganti, atau agama seluruh negeri mau diganti,
atau lebih parah lagi : kemaksiatan & komunisme mau diterapkan, maka yang
dijajah tetap harus nurut. Kalo tidak, maka ia akan dianiaya/dihukum
seberat-beratnya agar tidak menular ke masyarakat yang lain.
Sikon bangsa Israel saat itu cukup berat. Di tengah-tengah
kerinduan mereka untuk bisa hidup
'rukun' dengan ALLAH yang telah
sekian masa mereka dihukum ALLAH dengan dibuang ke berbagai negara, maka
harapan mereka untuk menikmati kemerdekaan beribadah & bernegara menjadi
pupus lagi. Sebab pada saat TUHAN mengembalikan mereka dari pembuangan
ke negara-negara besar kala itu, malah sekarang negeri mereka telah kedatangan bangsa
yang haus darah, Sang Penyembah Berhala, penuh dengan rupa-rupa kelaliman, hingga gladiator sebagai puncak kemaksiatan mereka yang mengajarkan rakyatnya untuk
haus darah dengan cara yang tak wajar, tak berperikemanusiaan.
Di tengah harapan.....
Keinginan mental masyarakat Yahudi untuk dibebaskan dari
belenggu penjajahan (karena membandingkan dengan negara-negara yang merdeka),
membuat mereka berharap besar YESUS mau membebaskan mereka. Apalagi disuguhi
oleh mujizat-mujizat yang besar yang belum pernah mereka dengar selama hidup mereka.
Jadi ya wajar bila bangsa Israel itu sangat berharap DIA mau membebaskan mereka
dari jajahan Romawi. Namun dari sekian kali mereka berharap pertolongan YESUS,
tetap saja DIA menolak melakukannya. Apakah dengan demikian YESUS tidak punya empati ?
Kita simak jawaban YESUS pada hari terakhir perjumpaan mereka
:
Kisah Para Rasul 1:6-9 (BSD)
[Yesus diangkat ke surga]
Pada hari keempat puluh setelah Yesus hidup kembali dari
kematian, rasul-rasul berkumpul dengan Yesus di Bukit Zaitun. Di sana mereka bertanya,
“Tuhan, apakah sekarang Tuhan mau menjadikan kerajaan Israel berdiri kembali?”
Yesus menjawab, “Bapa-Ku sendiri yang menentukan kapan semua
itu akan terjadi. Kalian tidak perlu mengetahui hal itu.
Tetapi, kalau Roh Allah datang kepadamu, kalian akan
menerima kuasa dari Allah. Kuasa itulah yang memampukan kalian untuk
mengabarkan tentang Aku kepada orang-orang di Yerusalem, di seluruh daerah
Yudea dan Samaria, bahkan di seluruh dunia.”
[Sesudah Yesus berkata begitu, rasul-rasul-Nya melihat Dia
diangkat ke surga. Lalu awan menutupi Dia sehingga Ia tidak kelihatan lagi].
Pada perpisahan yang sangat berat, sejatinya YESUS kalo
memiliki empati, harusnya memberi ucapan yang membahagiakan sahabat-sahabat-NYA. Tidak
sinis seperti itu. Karena bagi manusia biasa, kata-kata-NYA itu tidak bisa dipahami.
Khayalan mereka tidak sanggup menterjemahkan arti dari'kuasa'
yang akan mereka terima bila ROH KUDUS turun atas mereka.
Namun itulah realita hubungan manusia dengan Pencipta-nya. Sukar mengikuti pikiran ALLAH. Bagi kita itu adalah penderitaan. Tapi bagi TUHAN,
penindasan oleh sesama kita adalah hal yang biasa. Manusia saling 'memakan & memakai' adalah hal yang lumrah. Sehingga tidak perlu
DIA harus turun tangan untuk menolong untuk hal itu. Jadi.....sekarang kita harus mengerti & mengenal
sifat-sifatnya Pencipta kita.
Lalu apa yang lebih diperhatikan oleh YESUS ?
DIA lebih mengutamakan agar kita dapat 'kuasa'
& terima ROH KUDUS !!! Penderitaan & kesusahan kita tidak begitu penting
bagi-NYA. Mungkin maksud-NYA, bila kita sudah terima ROH KUDUS maka
kita akan memiliki KUASA dari Yang Maha Tinggi. Kuasa itulah yang akan
membebaskan kita dari belenggu penjajahan pikiran & mental oleh Romawi
& Kerajaan Iblis.
Nah, saat ini kita cuma dibohongi oleh peradaban, bila kita
seolah-olah sudah menerima ROH KUDUS ! Padahal itu bukan ROH KUDUS ! Mana mungkin kita terima ROH KUDUS namun tetap sembunyi2
berbuat dosa ? Ato bahkan terang2an berbuat dosa !??
Apakah kita tidak pernah membaca nats ini :
Yohanes 14:26 (BSD)
Tetapi, nanti Bapa-Ku akan mengutus atas nama-Ku seorang Penolong, yaitu
Roh-Nya. Roh Allah itulah yang akan
'membuat kalian ingat semua'
yang telah Kuberitahukan kepadamu. Ia juga akan 'mengajar' kepadamu semua 'yang perlu kalian ketahui' tentang ajaran-ajaran-Ku.
Yohanes 16:8, 13 (BIMK)
Kalau Ia datang, Ia akan
'menyatakan kepada dunia' arti
sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah.
Tetapi kalau Roh itu datang, yaitu Dia yang menyatakan
kebenaran tentang Allah, kalian 'akan
dibimbing-Nya' untuk mengenal seluruh
kebenaran. Ia tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri tetapi mengatakan apa
yang sudah didengar-Nya, dan Ia akan
'memberitahukan kepadamu' apa
yang akan terjadi di kemudian hari.
Nah, ini kebalikan dari kita bukan ?
Kita beribadah & mengaku terima ROH KUDUS tapi hidup
kita tidak semakin saleh, justru semakin sombong, semakin serakah/tamak,
semakin cabul, semakin memakai nama TUHAN untuk kita pakai sebagai komoditi
buat cari kekayaan & kemasyhuran.Masa seperti begini ini kita berani-beraninya mengaku terima ROH
KUDUS??
Kalo iya, mana pula KUASA yang kita terima dari Yang Maha
Tinggi ??!
Jangan-jangan kita ini telah disesatkan & ganti menyesatkan ?
Mari kita bertobat. Cintailah TUHAN dengan tulus, maka DIA
akan berkenan dijumpai & kita pun akan diubah-NYA menjadi orang saleh seperti
para Rasul & murid-murid mereka. Tidak munafik seperti saat ini.
Demikian pula kesusahan kita akan diubah-NYA melalui mengubah
cara berpikir kita, sebab yang mengendalikan kita bukan lagi perasaannya Iblis,
tetapi ganti perasannya TUHAN. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment