SEGERALAH MENGASIHI SESAMA - Jilid III

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Friday, November 3, 2017



(Seri: Mesin Pembuat Dosa)

Peristiwa alam gunung Agung yang hendak meletus saat ini sejatinya adalah ujian jiwa bagi sesama ciptaan yang lain, terutama yang berdekatan. 
 
Mengapa ?

ALLAH SWT itu ingin sekali kita saling mengasihi & saling bantu-membantu bila ada sesama ciptaan ada yang mengalami musibah. Seperti layaknya kita mengasihi diri sendiri. Sebagai contoh, bila kita mengasihi keluarga kita, pasti mati-matian akan menyuruh bahkan memindahkan mereka ke zona aman.

Mengapa kita sampai berbuat demikian ?

Sebab di dalam jiwa kita ada perasaan cinta kasih, setia, ingin menolong, dsb yang memicu KEINGINAN kita untuk menyelamatkan mereka. Dan akhirnya memicu PERBUATAN kita untuk memberitahu mereka hingga mengevakuasi mereka ke tempat yang aman.

Demikianlah seharusnya sikap kita  kepada sesama ciptaan bila di dalam jiwa kita ada perasaannya ALLAH SWT.

GOAL INI YANG HARUS JADI CITA-CITA KITA 

Bukan malah mengajarkan goal-hidup yang keblinger kepada anak-anak kita, yaitu mendoktrin mereka untuk mengejar kekayaan, terkenal & berkuasa.
Tahukah bila goal-hidup seperti ini pasti dipicu oleh perasaan SITAS (sombong iri tamak serakah) sehingga yang dikejar adalah kenikmatan duniawi.

KITA LUPA BILA CUMA DISURUH MENGISI HARI-HARI KITA DI BUMI SEBELUM KITA MELANJUTKAN TUJUAN BERIKUTNYA

Pikiran kita telah disesatkan oleh hukum-hukum kehidupan keduniawian.
Yang mengajari kita untuk saling berkompetisi sehingga menghalalkan semua cara untuk memenangkan pertarungan yang kita-kita sendiri yang menciptakannya.

Disinilah perasaan ALLAH, seperti cinta kasih, sabar, setia, rendah hati, ingin menolong, ingin memberi, dsb  menjadi hilang secara bertahap di dalam jiwa kita.

Sehingga muncullah keinginan untuk menyingkirkan saingan kita  dengan harapan di dalam kompetisi yang fana ini kitalah yang akan memenangkannya.

Sekarang kita membahas keinginan tahu saudara-saudara kita terhadap sesamanya yang layak/halal untuk dibunuh.

Kita harus ekstra hati-hati di dalam menafsirkan ayat-ayat Kitab Suci yang merupakan Sabda ALLAH. Kita harus tahu & mengenal lebih dahulu historical ayat-ayat itu disampaikan kepada umat-NYA kala itu.

Sebab keluarnya Sabda ALLAH tsb pasti ada alasan yang mendasarinya.
Salah satunya, saat ayat-ayat suci itu diturunkan kepada nenek-moyang kita ribuan tahun silam, keadaan sosio-masyarakat di sekitarnya masih dipenuhi oleh sesama ciptaan yang salah jalan hidupnya karena menyembah allah yang salah, yaitu Iblis yang menyamar menjadi Malaikat Terang.

Tentu perintahnya adalah kejahatan demi kejahatan;  baik yang secara terang-terangan membunuh secara sadis untuk dikurbankan kepada Iblis dan para sekutunya, hingga kejahatan terselubung yang dikemas oleh jubah kemunafikan.

Nah untuk sesama ciptaan yang sudah berubah menjadi monsternya Iblis  --  ALLAH SWT memerintahkan umat-NYA untuk menumpas golongan mereka itu. Dengan maksud : AGAR MEREKA INI TIDAK TRANSFER ROH MENULARI UMAT-NYA UNTUK IKUT BERBUAT JAHAT

Jadi niat hatinya untuk membunuh/menumpas sesama ciptaan itu digerakkan oleh cinta kasihnya kepada ALLAH dan BUKAN KARENA DIPICU OLEH PERASAAN IBLIS yang menghendaki terbunuhnya orang tsb.

Lalu bagaimana bila kita diperhadapkan dengan para koruptor, para pezinah, bandar-bandar narkoba, para pembunuh, para tukang santet/tenung, dan para pemuka masyarakat yang munafik ?

Golongan di atas ini bila hidup pada zaman lebih dari 2.000 tahun silam pasti dihukum mati.


Keluaran 22:18-20, 22-24 (TB)
18 "Seorang ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup. 
19 Siapa pun yang tidur dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati. 
20 Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas." 
22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. 
23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.


Namun sejalan dengan berkembangnya Kitab-Kitab Suci yang berasal dari ALLAH SWT ke seluruh pelosok Bumi, maka penduduk Bumi dan para pemuka masyarakatnya mulai menunjukkan sifat belas kasihannya kepada sesama ciptaan yang sedang khilaf berbuat jahat tsb. Ini hasil dari menyebarnya agama di permukaan Bumi. Penduduknya mulai mengenal ajaran kebenaran tentang moral dan etika yang dikehendaki Sang Pencipta-nya.

Dari situ muncullah hukum pidana & hukum perdata serta turunannya hingga pada saat ini. Sehingga tidak semua-semua itu harus dihukum mati.

Jadi sekarang jelaslah....bahwa hukum / pedoman hidup yang terutama untuk mengisi hari-hari kita di Bumi adalah KASIHILAH TUHAN ALLAH-MU DENGAN SEGENAP HATIMU  DAN KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI.  Sebab Agama ALLAH sudah menyebar di seluruh dunia sehingga tidak ada lagi kaum jahiliyah (tidak mengenal kebenaran ALLAH).







(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈

Blog, Updated at: 6:20:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.