(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Peristiwa
alam gunung Agung yang hendak meletus saat ini sejatinya adalah ujian jiwa bagi sesama ciptaan yang
lain, terutama yang berdekatan.
Mengapa ?
ALLAH SWT
itu ingin sekali kita saling mengasihi & saling bantu-membantu bila ada
sesama ciptaan ada yang mengalami musibah. Seperti layaknya kita mengasihi diri
sendiri. Sebagai
contoh, bila kita mengasihi keluarga kita, pasti mati-matian akan menyuruh
bahkan memindahkan mereka ke zona aman.
Mengapa kita
sampai berbuat demikian ?
Sebab di
dalam jiwa kita ada perasaan cinta kasih, setia, ingin menolong, dsb yang
memicu KEINGINAN kita untuk menyelamatkan mereka. Dan akhirnya memicu PERBUATAN
kita untuk memberitahu mereka hingga mengevakuasi mereka ke tempat yang aman.
Demikianlah
seharusnya sikap kita kepada sesama ciptaan bila di dalam jiwa kita ada
perasaannya ALLAH SWT.
GOAL INI YANG HARUS JADI CITA-CITA KITA
Bukan malah
mengajarkan goal-hidup yang keblinger kepada anak-anak kita, yaitu mendoktrin
mereka untuk mengejar kekayaan, terkenal & berkuasa.
Tahukah bila
goal-hidup seperti ini pasti dipicu oleh perasaan SITAS (sombong iri tamak
serakah) sehingga yang dikejar adalah kenikmatan duniawi.
KITA LUPA BILA CUMA DISURUH MENGISI HARI-HARI KITA DI
BUMI SEBELUM KITA MELANJUTKAN TUJUAN BERIKUTNYA
Pikiran kita
telah disesatkan oleh hukum-hukum kehidupan keduniawian.
Yang
mengajari kita untuk saling berkompetisi
sehingga menghalalkan semua cara untuk memenangkan pertarungan yang kita-kita
sendiri yang menciptakannya.
Disinilah
perasaan ALLAH, seperti cinta kasih, sabar, setia, rendah hati, ingin menolong,
ingin memberi, dsb menjadi hilang
secara bertahap di dalam jiwa kita.
Sehingga
muncullah keinginan untuk menyingkirkan
saingan kita dengan harapan di dalam kompetisi yang fana ini kitalah
yang akan memenangkannya.
Sekarang
kita membahas keinginan tahu
saudara-saudara kita terhadap sesamanya yang layak/halal untuk dibunuh.
Kita harus
ekstra hati-hati di dalam menafsirkan ayat-ayat Kitab Suci yang merupakan Sabda
ALLAH. Kita harus
tahu & mengenal lebih dahulu historical ayat-ayat itu disampaikan kepada
umat-NYA kala itu.
Sebab
keluarnya Sabda ALLAH tsb pasti ada alasan yang mendasarinya.
Salah satunya,
saat ayat-ayat suci itu diturunkan kepada nenek-moyang kita ribuan tahun silam,
keadaan sosio-masyarakat di sekitarnya masih dipenuhi oleh sesama ciptaan yang salah jalan hidupnya karena menyembah
allah yang salah, yaitu Iblis yang menyamar menjadi Malaikat Terang.
Tentu
perintahnya adalah kejahatan demi kejahatan; baik yang secara
terang-terangan membunuh secara sadis untuk dikurbankan kepada Iblis dan para
sekutunya, hingga kejahatan terselubung yang dikemas oleh jubah kemunafikan.
Nah untuk
sesama ciptaan yang sudah berubah
menjadi monsternya Iblis -- ALLAH SWT memerintahkan umat-NYA untuk menumpas golongan mereka itu. Dengan
maksud : AGAR MEREKA INI TIDAK TRANSFER
ROH MENULARI UMAT-NYA UNTUK IKUT BERBUAT JAHAT
Jadi niat hatinya untuk membunuh/menumpas sesama
ciptaan itu digerakkan oleh cinta kasihnya kepada ALLAH dan BUKAN KARENA
DIPICU OLEH PERASAAN IBLIS yang menghendaki terbunuhnya orang tsb.
Lalu
bagaimana bila kita diperhadapkan dengan para koruptor, para pezinah, bandar-bandar
narkoba, para pembunuh, para tukang santet/tenung, dan para pemuka masyarakat
yang munafik ?
Golongan di
atas ini bila hidup pada zaman lebih dari 2.000 tahun silam pasti dihukum mati.
Keluaran 22:18-20, 22-24 (TB)18 "Seorang ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup.19 Siapa pun yang tidur dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati.20 Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas."22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
Namun
sejalan dengan berkembangnya Kitab-Kitab Suci yang berasal dari ALLAH SWT ke
seluruh pelosok Bumi, maka penduduk Bumi dan para pemuka masyarakatnya mulai
menunjukkan sifat belas kasihannya kepada sesama ciptaan yang sedang khilaf
berbuat jahat tsb. Ini hasil dari menyebarnya agama di permukaan Bumi.
Penduduknya mulai mengenal ajaran kebenaran tentang moral dan etika yang
dikehendaki Sang Pencipta-nya.
Dari situ
muncullah hukum pidana & hukum perdata serta turunannya hingga pada saat
ini. Sehingga tidak semua-semua itu harus dihukum mati.
Jadi
sekarang jelaslah....bahwa hukum / pedoman hidup yang terutama untuk mengisi
hari-hari kita di Bumi adalah KASIHILAH
TUHAN ALLAH-MU DENGAN SEGENAP HATIMU DAN KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA
SEPERTI DIRIMU SENDIRI. Sebab Agama ALLAH sudah menyebar di seluruh
dunia sehingga tidak ada lagi kaum jahiliyah (tidak mengenal kebenaran ALLAH).
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment