KEJARLAH KESALEHAN AGAR DOA KITA DIDENGAR

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, February 7, 2017




(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
 

Banyak kali saudara-saudara curhat kepada kami, mengapa TUHAN tidak menjawab doa?

Sebenarnya kita bisa memprediksi, bahwa apakah doa permohonan kita itu diterima ALLAH SWT apa tidak, itu bila kita sudah bisa bercermin, ibaratnya apakah pakaian rohani kita itu compang-camping atau kita pakaian pesta yang kudus? 

Artinya, apakah hidup kita itu sarat dengan keduniawian atau sudah mengutamakan kesalehan dengan terus menerus sadar tidak ingin diinfiltrasi oleh setan-setan yang giat memasuki teritorial jiwa kita? 

Hal-hal ajaran ALLAH ini sudah diajarkan sejak zamannya nabi Adam, nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Ayub hingga nabi Yahya.

Seperti yang disampaikan oleh Yahya ini :

1 Yahya/Yohanes 5:14-15 (TSI)
14 Kita dapat datang kepada Allah tanpa ragu-ragu tetapi dengan keyakinan bahwa Ia pasti mendengar doa kita dan mengabulkannya, jikalau yang kita minta itu sesuai dengan standar kehendak-Nya
15 Dan kalau kita yakin bahwa Allah sedang menjawab apa yang kita minta, berarti kita boleh yakin bahwa kita sudah menerima dari-Nya apa yang kita minta itu.

Tidak jarang dalam keseharian kita sering mengucapkan bahwa doa kita telah dikabulkan oleh ALLAH SWT. Padahal itu diucapkan oleh kita-kita yang pada masih munafik, seperti penulis ini sendiri pernah melakukannya dahulu sebelum lahir baru secara rohani.

Sejatinya pada saat itu kami hanya ingin dianggap sebagai orang-orang yang baik (tapi sok rohani). Hidup kami justru jauh dari kehendak ALLAH. Sebab sungguh tidak nyaman hidup dengan mengikuti kehendak/ajarannya Sang Pencipta itu. Karena isinya hanyalah mengekang kebolehan kita, mengekang hawa nafsu kita, mengekang keinginan kita untuk hidup hedonis dan pamer-pamer. Sungguh, tiada satu pun di antara teman-teman penulis ini yang ingin hidup mengikuti standard ALLAH. 

Dan untuk menutupi kebobrokan akhlak kita pada waktu itu ialah dengan jalan bertopengkan banyak beramal serta menjadi pelayan TUHAN dan masyarakat. Jadi ibadah kita yang kasat mata itu untuk mengelabui orang banyak.

Pada saat itu pula, kita sering sesumbar bahwa doa kita dikabulkan oleh ALLAH SWT. Sebab pada kenyataannya memang setiap permohonan doa kita yang untuk  memperlancar perzinahan, kedudukan dan kekayaan kita, SELALU dikabulkan.

Sekarang, setelah kami hidup dalam manusia rohani (yaitu diperintah oleh pemerintahan/perasaannya ALLAH), baru kami sadar, bahwa selama itu yang mengabulkan doa kami adalah Iblis.

Sebab tidak mungkin ALLAH SWT bisa kita tipu dengan kepura-puraan kita yang seolah-olah rohani/saleh, namun hati kita sarat dengan keinginan duniawi yang pongah dan kejam kepada sesamanya.

Tidak mungkin ALLAH mau mendengarkan doa kita yang pura-pura khusyuk namun sesungguhnya doa itu untuk minta diperlancar segala urusan hawa nafsu keduniawian kita.

Hal tersebut diteguhkan oleh Surat Yakobus ini :

Yakobus 4:3-4 (TSI)
3 Atau kamu sudah berulang-ulang memintanya kepada Allah, tetapi Dia tidak menjawab doamu. Hal itu terjadi karena kamu memintanya dengan hati yang salah— karena kamu berdoa untuk memuaskan hawa nafsu kesenanganmu sendiri. 
4 Kamu sama seperti pelacur! Memang pelacur tidak mau setia kepada satu laki-laki, dan begitu juga kamu tidak mau setia kepada satu Allah! Seharusnya kamu tahu kalau bersahabat dengan hal-hal yang duniawi berarti memusuhi Allah. Sekali lagi saya ulangi: Kamu yang mau bersahabat dengan dunia ini, berarti kamu menjadikan dirimu musuhnya Allah

Amin. Mari kita merevolusi jiwa kita.



(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈


Blog, Updated at: 3:48:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.