Melalui hari-hari
dalam kumpulan budaya, sering menyeret makhluk manusia menjauh dari kodratnya sebagai makhluk yang diperkenankan untuk bergaul karib dengan ALLAH SWT.
Apa sebabnya?
Ternyata sejak
zaman 6.000 tahun, dimulai dari Hawa, Kain/Qabil, hingga zaman nabi Nuh, jiwa
manusia itu rentan diserang/ditawan/di-install
oleh perasaan Iblis seperti SOMBONG IRI CABUL MARAH SERAKAH.
Perasaan-perasaan
tersebut yang menggerakkan KEINGINAN hati manusia pada zaman purba itu untuk
BERPERILAKU YANG TIDAK BERADAB.
Semuanya
jadi kumpulan orang-orang pezinah dan tukang perang (suka membunuh sesamanya).
Menimbulkan suatu budaya baru
yang tidak menjunjung tinggi moralitas dan etika. Golongan ini sukaannya
mengumbar hawa nafsu (perasaan jahatnya) dan tentu saja berimbas pada mengumbar
keinginan dan perbuatan untuk berbuat maksiat/jahat.
Siapakah
sejatinya yang memerintah hati/jiwa mereka itu?
Dalam dunia
ini, semua manusia dikuasai oleh
dunia roh/khayal/fantasi.
Sebelum kita
melakukan perbuatan, selalu dimulai dengan perencanaan.
Nah pada
saat kita membayangkan rencana tindakan itulah kita tidak menyadari bila kita berada di dalam zona rohani kita.
Bukankah pada saat itu kita berkhayal/berfantasi dulu di alam roh?
Nah di situlah
terletak PEMERINTAHAN KITA YANG
SEBENARNYA.
Bukan karena
pintar, jahat atau bagaimananya kita.
Tetapi SIAPA DULU DALANGNYA KITA BERKHAYAL TERSEBUT?
Bila kita
dikuasai oleh perasaan Iblis, ya sudah barang tentu IBLISLAH TUAN KITA.
Namun kalau
perasaan kita dikuasai oleh perasaan ALLAH, maka ALLAH-LAH YANG MEMERINTAH
HIDUP KITA.
Coba kita
simak Kitab Taurat di bawah ini yang memberitahu kita tentang adanya peperangan di dunia roh, antara makhluk-makhluk
Surga (Malaikat) yang MEMBERONTAK kepada ALLAH yang kena serangan ditawan
oleh perasaannya Iblis seperti SOMBONG - CABUL.
Kejadian 6:1-6 (BIMK)
1 Setelah manusia bertambah banyak dan
tersebar di seluruh dunia, dan anak-anak perempuan dilahirkan,
2 *makhluk-makhluk ilahi* melihat bahwa
gadis-gadis itu cantik-cantik. Lalu mereka *mengawini gadis-gadis yang mereka
sukai*.
3 Maka berkatalah TUHAN, "Aku tidak
memperkenankan manusia hidup selama-lamanya; mereka makhluk fana, yang harus
mati. Mulai sekarang umur mereka tidak akan melebihi 120 tahun."
4 Pada zaman itu, dan juga sesudahnya, *ada
orang-orang raksasa di bumi*. Mereka *keturunan gadis-gadis manusia yang kawin
dengan makhluk-makhluk ilahi*. Orang-orang raksasa itu adalah pahlawan-pahlawan
besar dan orang-orang termasyhur di zaman purbakala.
5 TUHAN melihat betapa jahatnya orang-orang
di bumi; semua pikiran mereka selalu
jahat.
6 Ia pun menyesal telah menjadikan mereka
dan menempatkan mereka di bumi.
Siapa
makhluk-makhluk Ilahi ini?
Ayub 1:6
(BIMK)
Pada suatu hari makhluk-makhluk surgawi menghadap TUHAN, dan si Penggoda ada di antara mereka juga.
Pada suatu hari makhluk-makhluk surgawi menghadap TUHAN, dan si Penggoda ada di antara mereka juga.
Ayub 2:1
(BIMK)
Makhluk-makhluk surgawi kembali menghadap TUHAN, dan Si Penggoda ada pula di antara mereka.
Makhluk-makhluk surgawi kembali menghadap TUHAN, dan Si Penggoda ada pula di antara mereka.
Makhluk-makhluk
Ilahi ini (disamarkan, sebenarnya mereka ini adalah Malaikat-malaikat ALLAH) memberontak
kepada ALLAH dan turun ke Bumi untuk berubah wujud menjadi bentuk manusia,
sehingga bisa BERBUAT CABUL DENGAN WANITA-WANITA DI BUMI YANG ANAK MEREKA INI
MENJADI MAKHLUK MANUSIA YANG ABNORMAL DARI KETENTUAN PENCIPTAAN ALLAH SWT,
YAITU LAHIRNYA GENERASI ORANG-ORANG RAKSASA DI BUMI.
Manusia
Raksasa yang dimaksud pada ayat 4 tersebut : pertama kali disebut dalam
Kejadian 6:4. Disebut juga bangsa “Nephilim” (=ajaib atau “sudah jatuh”) -- ini
diduga orang adalah keturunan Malaikat-malaikat yang sudah jatuh.
Anak-anak
mereka disebut bangsa “Gibborim” (=”berkuasa”).
Bilangan
13:28 (BIMK)
Tetapi penduduk negeri itu kuat-kuat. Kota-kota mereka besar-besar dan berbenteng. Lagipula, kami melihat orang-orang keturunan raksasa di sana.
Tetapi penduduk negeri itu kuat-kuat. Kota-kota mereka besar-besar dan berbenteng. Lagipula, kami melihat orang-orang keturunan raksasa di sana.
Akhir tahun
2016 ini,
Marilah kita
menyadari, bahwa betapa kecilnya kita ini yang rentan dibuat mainan MAKHLUK-MAKHLUK
ILAHI YANG MEMBERONTAK ITU, ALIAS SETAN-SETAN YANG GENTAYANGAN YANG MEMERINTAH
HIDUP KITA SEHINGGA TIDAK BISA
ADIL & BERADAB.
Semoga kita
sadar & tahun 2017 menjadi tahun pertobatan nasional. Amin.
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment