Cara Mengentas Kemiskinan

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Tuesday, July 5, 2016

(Seri: Mesin Pembuat Dosa)



Tuhan mengajari kita bagaimana caranya mengentas kemiskinan.

Hukum kasih sedang ditumbuhkan di antara umat-Nya sekaligus memberitahu bahwa  kekayaan  (bila itu diterima dari Tuhan & bukan dari mamon) yang kita terima itu  adalah bentuk suatu kepercayaan dari Tuhan kepada kita untuk mengelola harta-Nya agar tidak ada orang miskin di sekitar kita.

Salah satu tugas kita dari S.O.P.  tersebut adalah untuk menyalurkan kekayaan itu kepada  "orang miskin"  yang ada di sekitar kita, terutama buat jemaat yang kita muridkan/gembalakan. Dan kita, para gembala & orang-orang yang dipercaya untuk menerima kekayaan itu harus benar-benar mengasihi mereka seperti mengasihi anak sendiri. Sehingga tidak boleh menagih mereka. Sebab kehadiran org miskin yang datang kepada kita itu karena Tuhan sendiri yang menggerakkannya - untuk menguji kita yang telah diberi kepercayaan untuk mengelola harta surgawi tersebut.


Ulangan 15:1-10 (TB)  

"Pada akhir tujuh tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang.
Inilah cara penghapusan itu:
setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; 

"janganlah ia menagih"  dari sesamanya atau saudaranya,  karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN. 
Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. 
Maka  "tidak akan ada orang miskin di antaramu",  
sebab  "sungguh TUHAN akan memberkati engkau"   di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,
"asal"  saja engkau  "mendengarkan"  baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan  "setia" segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.
Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau,  seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu,  maka : engkau akan  "memberi pinjaman"  kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau.
"Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin",  salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
maka : "janganlah engkau menegarkan hati"  ataupun  "menggenggam tangan" terhadap saudaramu yang miskin itu,
tetapi engkau "harus membuka tangan lebar-lebar" baginya
dan   "memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya", cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.
"Hati-hatilah, supaya jangan"  timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi  "kesal"  terhadap saudaramu yang miskin itu
dan engkau  "tidak memberikan apa-apa"  kepadanya,
maka  ketika ia berseru kepada TUHAN tentang engkau,  "hal itu menjadi dosa"  bagimu.
"Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya" 
dan janganlah hatimu  "berdukacita",  apabila engkau memberi kepadanya,
"sebab oleh karena hal itulah"  TUHAN, Allahmu, akan  "memberkati engkau" dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.


Amsal 19:17 (TB)  

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah,
"memiutangi"  TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.


UNTUK PENGAJARAN YANG TIDAK POPULER INIPUN TUHAN INGINKAN KITA JUGA MEMBERITAHUKAN KEPADA ANAK-ANAK KITA + JEMAAT KITA.
SEBAB INI PERINTAH TUHAN (BILA KITA INGIN DIPERCAYA UNTUK MENGELOLA HARTA-NYA DI BUMI)

Ulangan 31:10, 13a (TB)  

Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam  "tahun penghapusan hutang",  yakni hari raya Pondok Daun,
dan  "supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN" , Allahmu,


HAL ITU JUGA DILAKUKAN OLEH PIMPINAN-PIMPINAN ROHANI YANG TIDAK KORUP :

2 Raja-raja 4:1-7 (TB)  

Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada  "Elisa",
sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."
Jawab  "Elisa"  kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." .....................


Kemudian pergilah  "perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah", dan orang ini ( Elisa ) berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."

ELISA ADALAH SEORANG GEMBALA/PEMIMPIN ROHANI YANG TIDAK KORUP TETAPI MEMILIKI WELAS ASIH KEPADA ORANG YANG LAGI DALAM KESUSAHAN!! PADAHAL DIA TIDAK DALAM KEADAAN BERKELIMPAHAN. NAMUN PERAN ROHULKUDUS NYATA !

DEMIKIAN PULA DENGAN GUBERNUR NEHEMIA MARAH BESAR TATKALA TAHU BILA ORANG KAYA TIDAK MAU MENGHUTANGI JEMAAT YANG MISKIN & BAHKAN MALAH MEMERAS

Nehemia 5:6-7, 11-12 (TB)  

Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu.
Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa.
Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar. 
Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!"
Berkatalah mereka: "Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!"
Lalu aku memanggil para imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka.


JADI KEKAYAAN YANG BERASAL DARI TUHAN ITU TIDAK BISA KITA KLAIM/MINTA/TAGIH KEPADA-NYA. ITU SESUAI DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN TUHAN KEPADA KITA. APAKAH KITA KUAT UNTUK MENERIMA KEKAYAAN TERSEBUT GUNA DIDISTRIBUSIKAN KEPADA KAUM YANG MISKIN APA TIDAK? ATO MALAH MEMBUAT KITA JATUH KE DALAM FOYA-FOYA DUNIAWI?

BILA KITA SEKARANG KAYA TETAPI PELIT & HEDONIS HIDUPNYA, PERCAYALAH KEKAYAAN KITA ITU BERASAL DARI IBLIS. DIALAH YANG MENDENGARKAN DOA KITA SAAT MOHON BERKAT & MUJIZAT. MAKANYA HIDUP KITA JAUH DARI SALING MENGASIHI, TIDAK MEMILIKI EMPATI KEPADA MEREKA YANG SUSAH, TIDAK SUKA MENOLONG/MEMBERI, CENDERUNG EGOIS, MALAH BANGGA DENGAN MEMAMERKANNYA.

DAN PAULUS PUN MEMBERI TELADAN BAGAIMANA IA DKK BEKERJA KERAS UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN PELAYANAN MEREKA AGAR TIDAK MEMBEBANI JEMAAT.

1 Tesalonika 2:9 (BSD)  

"Siang-malam kami bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup kami".
Kami  "tidak mau menjadi beban siapa pun"  sewaktu kami menyebarkan Kabar Baik tentang Allah kepada kalian.


2 Korintus 12:14 (BSD)  

Sekarang ini sudah ketiga kalinya saya siap untuk pergi mengunjungi kalian. Dan saya tidak akan menyusahkan kalian.
Sebab, saya hanya  "menginginkan kalian"  dan  "bukan uang kalian".
Karena bagaimanapun,  "bukan anak-anak yang harus membiayai orang tuanya",  tetapi  "orang tualah yang harus membiayai anaknya".



(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)



Lihat Juga:

MUJIZAT ADALAH BAGI ORANG MUNAFIK/KAFIR MENJADI PERCAYA

MENGAPA HARUS DIUJI

Blog, Updated at: 3:50:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.