SEKALI LAGI, ALLAH MELARANG KITA INGIN KAYA

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Friday, October 7, 2016



(Seri: Mesin Pembuat Dosa)


Yesus/Isa Al Masih, pada saat tugas kenabiannya di muka Bumi, telah dengan tegas menyuarakan isi hati ALLAH SWT tentang tidak bolehnya kita untuk mengejar/ingin menjadi kaya.
 
Markus 4:18-19 (TSI)  
18 Begitu juga bibit yang jatuh di antara rumput berduri sama seperti orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran dari Allah,
tetapi mereka kuatir tentang kebutuhan hidupnya di dunia, dan mereka terpengaruh karena ingin menjadi kaya.  Jadi mereka  'sibuk mencari'  bermacam hal yang mereka inginkan. Semua keinginan itu menjadi seperti rumput berduri yang menghambat ajaran itu sehingga tidak berhasil dalam hidup mereka


Beberapa hari belakangan ini Penulis sibuk menjawab respon dari saudara-saudaraku yang terkasih secara lintas agama yang bertanya bagaimana sesungguhnya kita harus hidup bila sedikit-sedikit kita ini dikatakan sedang dikendalikan oleh Iblis?

Bersama ini Penulis yang peduli & penggiat Lingkungan Hidup Rohani, akan me-review kembali pokok-pokok/azas-azas hidup yang paling mendasar yang dimiliki oleh sebagian besar agama. Yaitu tentang HUKUM YANG UTAMA (dalam 10 Perintah ALLAH pada 3.500 tahun yang lalu), adalah MENGASIHI ALLAH SWT & MENGASIHI SESAMAMU MANUSIA. Seluruh penduduk Bumi diharuskan-Nya untuk MENTAATI PERINTAH UTAMA TERSEBUT.

Namun, musuh ALLAH yakni Iblis itu tidak tinggal diam. Dia berusaha sekuat tenaga untuk mempengaruhi semua manusia agar GAGAL MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH.


Bagaimana caranya Iblis menggagalkan kehendak ALLAH SWT itu bisa dilakukan oleh manusia hasil ciptaan-Nya sendiri?

Iblis memakai cara yang tersamar yang tidak diketahui oleh kita. Yaitu lewat penyusupan tentaranya Iblis yang tidak kelihatan secara kasat mata yang menyamar sebagai teman/sahabat kita (ini berbicara tentang dunia roh). Tahu-tahu tentaranya Iblis ini sudah memerintah jiwa (hidup) kita sejak balita!

Tentara-tentara  Iblis inilah yang menghambat kita untuk melakukan kehendak Allah yang utama tersebut. Dan dengan liciknya kita diajari hidup penuh dengan kamuflase alias penuh kemunafikan, persis seperti Penulis ini dulunya.

Tentara-tentara Iblis ini memasuki jiwa kita dengan jitunya, sehingga kita yang masih  'hijau'  (karena masih balita) tidak menyadari bahwa hidup kita sudah dikendalikan tentara-tentara itu sejak dini, yaitu lewat yang disebut sebagai PERASAAN IBLIS!!!


Iblis yang mengetahui pola hidup ciptaan ALLAH yang bernama MANUSIA ini, yaitu diberi kemampuan untuk  'berfikir lebih'  daripada ciptaan-Nya yang lain di Bumi ini, maka di jantung kehidupan itulah Iblis menyusupkan tentaranya, yaitu tepat pada PONDASI JIWA MANUSIA, yaitu dijajahnya perasaan manusia.

Sejak balita kita telah diperintah/dikendalikan oleh TENTARANYA IBLIS YANG BERSARANG DALAM JIWA KITA. Perasaan SITAS (sombong, iri, tamak, serakah) sebagai perasaan utama Iblis telah disematkan dalam jiwa/hati kita sejak usia dini tersebut. Kemudian akan di-booster dengan perasaan CABUL & aneka perasaan yang membuat kita takut, seperti: kuatir, curiga, minder, cemas, dendam, dan sebagainya.

Iblis sangat mengetahui SOP kita untuk hidup di Bumi ini, yaitu:
PERASAAN memicu KEINGINAN memicu PERBUATAN

Ternyata kita tidak ada yang menyadari bila sudah DITAWAN oleh Iblis sejak kanak-kanak hingga jadi Jenderal-jenderal serta pejabat tinggi negara lainnya.
Kita membanggakan pendidikan & kekayaan kita. Padahal itu semua yang mengabulkan doa kita adalah Iblis. Meskipun kita ngotot bahwa kita berdoa khusyuk minta kepada ALLAH, namun mana mungkin ALLAH mau mendengarkan doa yang diminta oleh Iblis yang menyamar dalam hidup kita??? 


Dan jujur saja, kita selama ini beragama ternyata untuk menjadikan Allah sebagai dewa sesembahan kita yang bisa kita perintah untuk memberi kekayaan, kedudukan, kehormatan, bahkan menolong kita berbuat jahat seperti merencanakan korupsi atau menjegal kompetitor kita.


Sangat tidak mungkin ALLAH SWT bisa kita atur/dikte/perintah seperti itu!
Jangankan doa kita dikabulkan-Nya. Diterima saja sudah tidak mungkin.
Karena ALLAH melihat hati/jiwa kita.  BELIAU tidak bisa kita bohongi.
ALLAH tidak akan mau diperintah oleh PERASAANNYA IBLIS yang ada dalam jiwa kita saat kita berdoa memohon kepada-Nya.


Nah sekarang....bila keadaan kita sudah terlanjur kaya, berpangkat tinggi maupun sudah jadi pemimpin umat manusia, lalu apa yang harus kita perbuat?

Hanya ada satu cara, BERTOBATLAH kepada ALLAH SWT dari segala kamuflase kita selama ini. Karena toh semuanya itu tidak akan kita bawa saat kita meninggal & semua kebolehan kita itu bukan syarat agar bisa masuk ke Surga.

Berdoalah terus untuk minta ampun & akuilah semua kesalahan-kesalahan tersebut serta USIRLAH PERASAAN IBLIS yang masih ada dalam hidup kita dengan pertolongan ALLAH (karena kita akan kesulitan mengusirnya bila dengan kekuatan sendiri).


Jangan ada perasaan BANGGA lagi dengan semua kebolehan kita tersebut. Niscaya ALLAH akan menolong kita kembali. Sehingga hidup kita menjadi ikhlas & tidak ada kamuflase (kemunafikan secara sembunyi-sembunyi lagi).
MESIN PEMBUAT DOSA ini akan mati dengan sendirinya bila perasaan Iblis itu hengkang dari hidup kita. 


Baru setelah itu ada MENTAL YANG BARU yang dikendalikan oleh perasaan ALLAH SWT. Amin





(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
 
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽


Blog, Updated at: 5:33:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.