(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Hiruk pikuk perhelatan pilkada tahun 2017 ternyata
sudah direspon oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ada muncul beberapa
reaksi-reaksi dari lawan politiknya yang menyebarkan
kebencian (fitnah/hasutan/kampanye hitam) demi memperoleh pencitraan
ciri (menaikkan elektabilitas-nya).
Mengapa rakyat Indonesia masih saja senang berbuat
dosa seperti ini? Jawabnya sederhana. Yaitu karena masih bercokolnya MESIN PEMBUAT DOSA (MPD) di dalam dirinya yang setiap
saat mampu memproduksi dosa dengan kualitas yang semakin baik (semakin jahat).
Sekali lagi kita me-review CARA KERJA MPD tersebut.
MPD tersebut baru bisa bekerja bila disusupi oleh PERASAAN IBLIS (sombong, iri, tamak, serakah, cabul, cemas, kuatir, takut, minder, dendam, jengkel, amarah, egois, dan putus asa). Perasaan inilah yang menggerakkan jiwa/hati/pikiran kita untuk meladeninya. Fase ini biasa kita sebut dengan KEINGINAN.
MPD tersebut baru bisa bekerja bila disusupi oleh PERASAAN IBLIS (sombong, iri, tamak, serakah, cabul, cemas, kuatir, takut, minder, dendam, jengkel, amarah, egois, dan putus asa). Perasaan inilah yang menggerakkan jiwa/hati/pikiran kita untuk meladeninya. Fase ini biasa kita sebut dengan KEINGINAN.
Pada saat PERASAAN kita ini mulai memicu KEINGINAN kita, maka muncullah 'layar TV yang besar' dalam diri kita, yang kita sebut 'sedang berpikir/membayangkan/merenungkan'. Inilah dunia roh sesungguhnya. Dimana kita mulai BERKHAYAL/BERFANTASI. Inilah proses bekerjanya Iblis memerintah manajemen hidup kita dengan mengerahkan segenap perasaan-perasaannya yang lain untuk membantu kita MERENCANAKAN PERBUATAN DOSA/MELAWAN HATINYA ALLAH.
Bila Iblis sudah yakin dengan tujuannya, maka kita secara refleks seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, akan melakukan PERBUATAN yang jahat. Baik kepada Allah, sesama maupun kepada makhluk yang lain.
Nah.... Bila kita lagi dalam posisi seperti demikian
terus kita berdoa menyebut/memanggil nama ALLAH SWT, apakah doa kita bisa
sampai ke hadirat-Nya? JANGANKAN SAMPAI, DIDENGARKAN SAJA
TIDAK.
Ini tanggapan Yesus/Isa Al-Masih tentang doa yang
dipanjatkan dari hati, tepatnya perasaan yang jahat :
Yohanes 9:31 (BSD)
Kita
tahu, Allah tidak mendengarkan doa orang berdosa. Ia hanya mendengarkan
doa orang yang menghormati Dia dan melakukan
kehendak-Nya.
Tetapi banyak teman-teman hamba Tuhan & pemuka
agama yang protes tentang hal ini. Bagi beliau-beliau, cukup memanggil nama
Allah maka doa mereka pasti dikabulkan, bahkan sekalipun minta kekayaan &
kehormatan kepada-Nya. Beliau-beliau juga menyanggah bila dikatakan masih hidup
dalam dosa, sebab buktinya selama ini bila berdoa minta kekayaan & kelimpahan serta kedudukan itu selalu dikabulkan oleh
Allah.
Nah. Disinilah keblingernya kita semua yang meng-klaim paling dekat hubungannya
dengan ALLAH SWT. Kita sudah benar-benar disesatkan oleh Iblis seolah-olah
telah menjadi orang paling suci. Padahal sesungguhnya kita ini adalah makhluk yang paling hina karena penuh
kemunafikan hidup. Akibatnya kita tidak menyadari bila jiwa/hati kita telah
dikuasai/ditawan/diperintah oleh Pemerintahan Iblis yang bercokol di kursi
PERASAAN kita.
Mana ada ALLAH SWT yang mau mendengarkan PERMINTAANNYA
IBLIS YANG MENYAMAR DALAM DIRI KITA? ALLAH yang mana ini? Yang tidak tahu bila dikibuli oleh Iblis yang menyamar?
Sangat tidak masuk akal bila Hitler berdoa mohon rencananya untuk menguasai Yugoslavia terus dikabulkan oleh Allah! Berarti Allah turut serta berbuat jahat karena mengabulkan permintaan jahat si Hitler bila demikian?? Amat sangat tidak mungkin terjadi!!! Sebab ALLAH yang kita sembah ini adalah ALLAH Yang Maha Esa, Maha Suci & Maha Tinggi. Satu-satunya Pencipta alam semesta. BELIAU begitu Maha Sucinya, sehingga tidak mungkin terbersit sedikitpun berpikir jahat. Apalagi menyetujui kita berbuat kejahatan. Sedangkan melihat hati kita yang diliputi perasaan jahat saja BELIAU tidak mau. Najis untuk dilihat. Apalagi didengarkan. Tidak mungkin.
Atau bilamana Kanjeng Dimas Taat Pribadi berdoa kepada Allah memohonkan pelipatgandaan uang, apa mungkin ALLAH SWT mau mendengarkan doa permintaaannya? Ya sangat najis dan tidak mungkin. Kenapa? Karena ALLAH pasti sudah mencium aroma kesombongan & ketamakan yang ada di dalam hati, tepatnya di dalam perasaannya KDTP.
Apalagi bila kita para pemuka lembaga keagamaan yang mengajarkan doa untuk meminta-minta kekayaan, kelimpahan berkat, kedudukan hingga popularitas tertentu, maka segeralah kita bertobat. Hentikan praktek perdukunan yang sesat seperti ini. Ingat, ALLAH itu melihat hati kita. BELIAU tahu siapa yang bertengger di KURSI PERASAAN kita itu.
Lha bila demikian, siapa yang
mengabulkan doa kita pada saat kita berdoa kepada Allah dengan
memohonkan kekayaan dan sebagainya seperti tersebut di atas? Jawabnya adalah
IBLIS! Mengapa demikian? Karena Iblis juga tahu siapa yang bertengger di KURSI PERASAAN kita. Yaitu Demit-demitnya.
Makanya bagi para penyelenggara negara, rendahkanlah dirimu di hadapan ALLAH SWT, mohonkanlah
pengampunan, selagi masih ada kesempatan, kemudian bertobatlah. Semoga
keinginan kita yang mulia ini dan tulus ikhlas ini dilihat oleh ALLAH dan
berkenan mengampuni dosa-dosa kita terlebih dahulu agar doa kita bisa sampai
kepada BELIAU serta dibimbingnyalah kita guna memasuki PEMERINTAHAN-NYA ALLAH sendiri. Yaitu dengan diutusnya
perasaan ALLAH menggantikan kedudukan perasaannya Iblis di dalam jiwa kita.
Bila saudara-saudara para Petinggi Negara sudah
bertobat dan hidup dalam kesalehan, tidak mungkin rakyatnya berantem sendiri
seperti kemarin-kemarin itu. Sebab tidak ada yang meneladani untuk berbuat
jahat/licik/politis kepada orang lain. Juga tidak ada lagi yang mempertuhankan
manusia. Baik mengidolakan pak presiden, bapak ibu presiden yang terdahulu, pak
gubernur, artis, dan sebagainya!
Karena terkutuklah mereka yang mempertuhankan manusia
untuk dipuja & diagungkan. Sebab sekarang ini banyak para pemuka agama yang
ikut-ikutan mengidolakan manusia.
Mari kita bertobat.
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment