Seorang ibu cantik kaya berpakaian mewah datang ke
psikiater untuk konsultasi. Wanita cantik tersebut menyampaikan kepada
sang psikiater, bahwa ia merasa seluruh hidupnya kosong tak bermakna.
Respon sang Psikiater, tenang dan sedikit senyum. Kemudian
ia memanggil seorang perempuan, salah seorang pegawai di kantor
tersebut. Perempuan tersebut sudah tua, tetapi kelihatan tegar dan
semangat.
“Kita minta tolong, ibu menceritakan bagaimana ibu
menemukan kebahagiaan dalam hidup ibu”, kata Psikiater kepada ibu tua
tersebut, sedangkan kepada sang pasien wanita cantik tersebut, Psikiater
mengatakan:”Ibu hanya mendengarkan saja ya”. Sang pasien, mengangguk
berat.
Sang Ibu Pegawai tersebut duduk di kursi dan bercerita,
“Suami saya meninggal karena kanker. Tiga bulan kemudian putra tunggal
saya meninggal ditabrak truk. Saat ini , saya tak punya siapa pun. Tak
ada yg tertinggal. Awalnya saya tak bisa tidur, tak bisa makan, tak bisa
senyum, bahkan saya sudah berpikir mau bunuh diri”, kata ibu tersebut
dengan tenang.
“Lalu suatu malam, ketika pulang kerja, seekor kucing
mengikuti saya. Karena di luar dingin, saya membiarkan anak kucing itu
masuk ke dalam rumah. Saya memberinya susu, yang langsung habis
diminum. Anak kucing itu mengeong dan mengusapkan badannya ke kaki saya.
Saya sangat senang. Untuk pertama kalinya dalam bulan itu, saya bisa
tersenyum. Saya lalu berpikir, jika membantu anak kucing saja, saya bisa
membuat saya tersenyum, mungkin bila membantu orang lain bisa membuat
saya bahagia” kata ibu itu mulai ceria dan tambah semangat.
“Jadi, hari berikutnya saya buat kue dan bawa ke tetangga
yang sakit, yang terbaring di ranjang dan tak bisa bangun. Setiap hari
saya mencoba melakukan sesuatu yang baik pada seseorang. Ketika melihat
muka dan mimik mereka senang, saya ikut senang, ketika mereka bahagia
membuat saya juga lebih bahagia”, kata ibu itu penuh kebahagiaan yang
terpancar dari suara dan raut wajahnya.
“Hari-hari berikutnya, keadaan saya semakin pulih , rasanya
tak ada orang yang bisa makan lahap dan tidur pulas seperti saya. Saya
menemukan kebahagiaan , kegembiraan dengan memberikan kegembiraan pada
orang lain ” , kata ibu pegawai itu berseri-seri.
Mendengar cerita ini, perempuan cantik nan kaya itu
menangis. Karena dia punya segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang,
tapi dia kehilangan hal ‘yg tak bisa dibeli uang’. Hidupnya seperti tak
bermakna, putus harapan. Harta yang ditinggalkan suaminya, seperti tak
berarti baginya. Sudah di coba berbagai cara untuk melampiaskan rasa
“berat” dalam batinnya, seperti tour keliling daerah, bahkan maca
negara, tetapi belum mampu ia menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.
Lebih sering kepalanya stress dan berdenyut, hatinya gundah gulana,
pikirannya kosong seperti hidupnya serasa hampa.
Namun setelah konsultasi dengan Psikiater tersebut,
terlebih setelah mendengar cerita sang ibu pegawai kantor psikiater
tersebut, senyum dan kebahagiaan yang hakiki, membuat hati wanita cantik
kaya tersebut, tersentuh, seperti ada sesuatu yang hilang dalam
hidupnya, ketemu kembali. Ia berjanji dalam hati, akan menjadi bagian
dalam hidupnya.
Melayani dan berbagai dengan orang lain adalah sebuah
kebahagiaan. Rasa yukur adalah magnet keberkahan. Bersyukurlah atas apa
yang telah dimiliki dan berbagi dengan orang lain, agar hidup menemukan
maknanya, yang menghasilkan kebahagiaan yang akan selalu mengisi
kehidupan kita. Mari berbagi untuk memberi buah bergembira bersama, yang
akan mewujudkan kebahagiaan dalam hidup. Jangan fokus pada apa yang
hilang atau yang belum ada, tetapi berfokuslah pada apa yang masih kita
miliki dan berbagilah dengan orang lain, hidup akan lebih bermakna dan
bermanfaat. Semoga dan terima kasih.
0 comments:
Post a Comment