SYARAT PENGIKUT KEBENARAN ALLAH

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Thursday, August 18, 2016


(Seri: Mesin Pembuat Dosa)




 

Untuk bisa menjadi team pembantu Presiden akan diseleksi secara ketat  integritasnya & intelektualnya.Apalagi bagi kita yang akan dijadikan keluarga Kerajaan ALLAH nanti.
 

Salah satu syarat terpenting & terutama adalah HIDUP SUCI/SALEH. Tanpa itu kita tidak mungkin bisa ke Surga. Sebab di Surga hanya berisi makhluk-makhluk yang suci & mulia. Karena ALLAH SWT adalah Maha Suci & Maha Tinggi serta Maha Mulia.

(Lihat juga: PANGGILAN SUCI)

 Jadi jangan bermimpi kita bisa sampai ke Surga bila kita tidak bisa hidup saling mencintai. Karena buktinya kita hidup suci adalah dengan adanya indikator perbuatan SALING MENGASIHI kepada semua sesama tanpa pandang bulu.

Kita simak bocoran jawaban dari Yesus/Isa yang mengungkap RAHASIA ETIKA KERAJAAN ALLAH ttg bagaimana sikap seseorang untuk bisa DIAKUI sebagai PENGIKUT KEBENARAN ALLAH SWT:

Lukas 14:32-33 (TB)  
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan 'syarat-syarat perdamaian'.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak 'melepaskan dirinya dari segala miliknya',  maka ia tidak 'dapat menjadi murid-Ku'.


Lukas 9:23 (TB)  
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku,  ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 

Yohanes 13:35 (TB)  
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,  yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Ada berapa pokok sikap hidup yang mutlak kita harus berubah bila ingin menjadi  PENGIKUTNYA KEBENARAN ALLAH SWT. Yaitu:

  1. Kita harus 'melepaskan keduniawian' kita termasuk goal hidup kita harus berubah tidak boleh ingin kaya lagi.
    Karena setiap KEINGINAN untuk menjadi kaya, pasti dipicu dari perasaannya MAMON/Iblis yang haus sanjungan, pujian & keangkuhan hidup.
     
  2. Kita juga harus 'peka untuk melawan semua tipu daya Iblis' yang berusaha memisahkan kita dari ajaran ALLAH. Istilahnya kita harus bisa menyangkal diri / menolak keinginan hati kita yang tidak sesuai kehendak ALLAH. 
  3. Kita diwajibkan untuk mau 'hidup dengan suasana perang' terhadap rayuan maut Iblis setiap hari. Meskipun untuk itu jiwa kita menjerit, sebab kita tidak boleh hidup foya-foya, hedonis, mengumbar nafsu, dan sebagainya. Dalam bahasa kiasannya bangsa Yahudi itu adalah diibaratkan: MEMIKUL SALIB tiap hari. 
  4. Ujung-ujungnya, indikator utama kita (main value) adalah: SALING MENCINTAI/MENGASIHI diantara kita, sebagai bukti kita melakukannya kepada ALLAH SWT.


Itulah nilai-nilai hidup yang benar dari Kerajaan ALLAH. Yang sangat tidak sama dengan nilai-nilai hidup yang diajarkan oleh duniawi.  Dimana kita disuruh melatih diri dengan kekuatan sendiri  untuk hal-hal yang sia-sia di mata TUHAN. Baik itu kekayaan, popularitas maupun kenikmatan duniawi.  Itu semua bukan indikator yang dibutuhkan untuk bisa ke Surga. Justru kalo kita mengejar hal tersebut, malah akan menjadi indikator untuk masuk ke Neraka. Karena semuanya ditunggangi oleh perasaan sombong, iri, tamak, serakah, dan sebagainya.

Sebaliknya, ALLAH mengajarkan kepada kita untuk BERSERAH & MENGANDALKAN SANG PENCIPTA di dalam setiap masalah hidup kita. Baru kemudian BELIAU akan meng-guidance kita untuk melakukan ini & itu. Sebab saat kita hidup SUCI/SALEH, maka telinga rohani kita akan tajam bisa mendengarkan instruksi dari Yang Maha Suci.


ALLAH SWT hanya memberi kepercayaan kepada mereka yang sudah dibersihkan jiwanya (hidup suci/saleh) untuk menerima rahmat, berupa kekayaan materi. Sebab mereka itu akan mengelola kekayaan ALLAH tersebut dengan perasaannya ALLAH,  yang tidak mungkin akan diselewengkan untuk perkara duniawi.

(Lihat juga: Cara Mengentas Kemiskinan)

Jangan terlambat ambil keputusan.
Salah menentukan nasib, kita tidak akan masuk ke Surga.


Bersyukurlah dengan apa yang ada pada kita.
Hati-hati dengan tipu daya si Iblis di atas.
Lebih baik mengelola kekayaannya ALLAH daripada mengejar-ngejar kekayaan yang diberikan oleh Iblis pada saat kita berdoa memintanya. Karena ALLAH SWT tidak mungkin mendengarkan doa orang yang hedonis.
Bila terbukti mereka berdoa kemudian dikabulkannya, maka sesungguhnya yang mengabulkan doanya adalah Iblis itu sendiri.


Percayalah, yang bisa mengabulkan permintaan doa kita yang hedonis itu hanyalah Iblis ! Karena ALLAH tidak mungkin mau mendengarkan doa yang dipicu oleh perasaan sombong, iri, curiga, tamak & serakah serta cabul. Sebab doa kita yang ingin ini - ingin itu pasti pengendalinya adalah perasaannya Iblis.


Jadi yang mendengarkan & yang mengabulkan doa kita yang seperti itu adalah Mamon/Iblis.
JANGAN MAU SAUDARAKU.



(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽


Blog, Updated at: 6:36:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.