Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, dilemparnya uang Rp. 1.000-an yang jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut uang Rp.1.000,- dan melanjutkan pekerjaannya.
Sang mandor akhirnya melemparkan uang Rp.100.000,- dan berharap si pekerja mau menengadah “sebentar saja” ke atas…
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp.100.000,- dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja.
Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita.
Tuhan selalu ingin menyapa kita….
Akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita.
Kita diberi berkat sedikit maupun banyak, seringkali kita lupa untuk menengadah bersyukur!!!
Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana berkat itu datangnya…
Bahkan kita selalu bilang…
Kita lagi “HOKI”!
Yang lebih buruk lagi kita menjadi lupa diri dengan berkat milik Tuhan.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan “batu kecil” yang kita sebut musibah, agar kita mau menoleh kepada Tuhan.
Namun kalau saat ini kita mengalami permasalah dan kesulitan itulah saatnya kita harus menengadah kepadaNya.
Tuhan memberkati.
Lihat Juga:
PAGI adalah sebuah berkat yang indah, awalilah semuanya dengan senyuman
Inspirasi: SEPATU CINDERELLA bukan untuk semua
Inspirasi: SEPATU CINDERELLA bukan untuk semua
0 comments:
Post a Comment