Karena terobsesi cerita itu, Ali tak bisa tidur dan makan tidak enak. Lalu ia menjual tanahnya dan pergi ke tempat yang jauh untuk mencari batu itu.
Setelah beberapa bulan, uangnya semakin menipis, tapi ia belum menemukan batu itu. Karena putus asa dan malu, ia terjun ke jurang di teluk Barcelona.
Sementara itu orang yang membeli tanah Ali menemukan suatu Batu Aneh ketika sedang Mengolah Tanahnya. Batu itu ia simpan, hingga suatu hari orang Bijak itu datang lagi ke sana dan melihat Batu itu, lalu ia berkata bahwa itulah yang dinamakan Berlian.
Sungguh suatu hal yang amat tragis, Ali menjual tanahnya dan berburu berlian ke tempat yang jauh tanpa ia tahu bahwa berlian itu sebenarnya ada di tanahnya sendiri dalam jumlah yang melimpah. Berlian-berlian itu akhirnya di pakai sebagai perhiasan untuk mahkota raja-raja Eropa dan Rusia pada Zaman itu.
---------------------------------
Kita sering mengalami seperti apa yang dialami Ali.
Seringkali kita tidak menghargai apa yang ada pada kita dan memandang rumput tetangga lebih hijau, kita tidak mau mengolah tanah kita dan justru berburu Berlian di tempat yang jauh, padahal sesungguhnya TUHAN menaruh Berlian di "tanah" kita masing-masing. Itu bisa berupa potensi diri kita, pekerjaan kita, orang-orang di sekitar kita, juga keluarga kita.
MENGUCAP SYUKUR dan BERUSAHA MENGELOLAH TANAH KITA SEBAIK MUNGKIN, KARENA CEPAT ATAU LAMBAT KITA PASTI AKAN MENEMUKAN 'BERLIAN' KITA.
”aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.” (Mazmur 86:12).
(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)
0 comments:
Post a Comment