Hari berganti hari, bulan berganti bulan, burung-burung kecil inipun mulai dapat bergerak lincah, & mulai belajar terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya.
Di antara anak burung ini ada satu ekor yang berbeda, ia pendiam tak selincah saudara-saudaranya. Ketika saudara-saudaranya belajar terbang, ia memilih diam di sarang daripada lelah & terjatuh. Ketika saudara-saudaranya berkejaran mencari makan, ia memilih diam menantikan belas kasihan dari induk & saudaranya.
Saat si induk mulai tua & tak mampu lagi berjuang untuk anak-anaknya, si anak burung tersebut merasa sedih. Seringkali ia melihat saudara-saudaranya terbang tinggi di langit. Ketika saudara-saudaranya dengan lincah melompat dari satu dahan ke dahan pohon yang tinggi lainnya, ia harus puas hanya dengan berada di satu dahan yang rendah.
Dalam kesedihannya, ia menemui induknya yang sudah tua & berkata, "Ibu, aku sangat sedih. Mengapa aku tak bisa terbang setinggi saudara-saudaraku yang lain? Mengapa aku tak bisa melompat-lompat di dahan yang tinggi?"
"Anakku, kau dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudaramu, tapi engkau memilih merangkak menjalani hidup ini, sehingga sayapmu menjadi kerdil".
---------------------------------
HIDUP ADALAH PILIHAN
Apapun pilihan yang kita buat, itu akan menuntun kita menuju masa depan, baik suram atau gilang-gemilang.
TUHAN memberi kita kebebasan untuk memilih & setiap pilihan ada konsekuensinya, mengapa tidak Memilih yang Terbaik?
KEGAGALAN YANG KITA ALAMI BUKAN KARENA KITA DITAKDIRKAN UNTUK GAGAL, TAPI KARENA KITA SALAH MEMILIH KETIKA DIBERI KEBEBASAN UNTUK MEMILIH.
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” (Ulangan 30 : 19).
(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
Lihat Juga:
Inspirasi: "Siapa sebenarnya yang miskin?"
Inspirasi: SEPATU CINDERELLA bukan untuk semua
Lihat Juga:
Inspirasi: "Siapa sebenarnya yang miskin?"
Inspirasi: SEPATU CINDERELLA bukan untuk semua
0 comments:
Post a Comment