Bangsa kita ternyata diam-diam telah bertingkah munafik dengan membohongi & mengelabui TUHAN & masyarakat. Yaitu rame-rame melacurkan ciri dengan melakukan percabulan secara sembunyi-sembunyi.
Ya, pelacuran-bakti telah menjangkiti bangsa kita. Tidak
peduli usia, strata hidup maupun gender. Semuanya telah sesat & munafik.
Pikirannya telah ditaklukkan oleh Ilah zaman ini, yaitu Mamon (Iblis yang
menyamar di dalam wujud kekayaan duniawi).
INI KALO TIDAK DIHENTIKAN, BISA JADI SODOM-GOMORA II &
MASUK KE ZAMAN NABI NUH.
SIAPKAH BANGSA KITA DIHUKUM TUHAN?
Cara kerja Mamon :
Dia memicu PERASAAN CABUL hingga NAIK LEVEL dengan cara
menggerakkan hati kita untuk INGIN berfantasi cabul melalui berbagai 'Media Bobrok Moral' (MBM). MBM ini mulai dari miras, narkoba, majalah-film pornografi,
kumpulan persahabatan yang melegalkan perzinahan hingga sex toys.
MBM inilah yang dipake Iblis untuk meracuni moral &
spiritual bangsa kita.
Padahal (maaf) bila kita melakukan onani (termasuk
masturbasi, bagi wanita) itu sudah termasuk perbuatan yang jahat di mata
TUHAN. Istilah 'onani' sendiri aja diambil dari salah seseorang
cucunya nabi Yakub yang bernama Onan, melakukan perbuatan demikian & dihukum
mati oleh TUHAN.
Kejadian 38:8-10 (BIMK)
Lalu Yehuda berkata kepada Onan adik mendiang Er, "Pergilah kepada
janda abangmu, dan tidurlah dengan dia. Penuhilah kewajibanmu terhadap dia,
sebab engkau adik suaminya; dengan demikian abangmu bisa mendapat
keturunan."
Tetapi Onan tahu bahwa anak-anaknya nanti tidak akan menjadi
miliknya. Jadi, setiap kali ia bersetubuh dengan janda abangnya itu,
dibiarkannya maninya tumpah di luar supaya abangnya tidak akan mendapat
keturunan.
Perbuatannya itu
'membuat TUHAN marah', dan
TUHAN 'membunuh dia' juga.
Yudas 1:7-8 (TB)
sama
seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan 'cara yang sama' melakukan
'percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar', telah menanggung 'siksaan api'
kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
Namun demikian orang-orang yang 'bermimpi-mimpian' ini juga
'mencemarkan tubuh' mereka dan 'menghina kekuasaan Allah' serta menghujat semua yang mulia di sorga.
Perhatikan kata-kata :
'bermimpi-mimpian' & apa yang dilakukan oleh Onan di atas
menyebabkan ALLAH murka. Dibunuhlah mereka semua pembuat percabulan & perzinahan. Dan semuanya itu sudah nyata, dimulai dari fantasi sexual hingga tahap berikutnya yang masih enteng itu adalah onani/masturbasi. Awal penyimpangan sexual dimulai dari perbuatan dosa ini. Dikatakan sebagai perbuatan dosa, disebabkan karena dipicu
oleh perasaannya Iblis yang bernama : cabul ! Perasaan Cabul ini memicu KEINGINAN untuk bagaimana caranya
agar bisa memuaskan/melayani perasaan tersebut, yaitu dengan mulai berfantasi
merencanakan banyak hal, termasuk onani/masturbasi hingga yang sudah sex maniac.
Mengerikan benar hukuman TUHAN !
Sekarang, apa yang harus kita perbuat ? (Sebelum ALLAH SWT
benar-benar murka karena telah disepelekan oleh umat-NYA yang telah berubah munafik
ini ?)
Bila kita memakai SWOT analisis, maka STRENGTH yang kita
miliki adalah:
Sistem keamanan publik, yaitu POLRI sebagai garda terdepan untuk
melindungi & mengayomi masyarakat. Kita tinggal LAPOR saja ke Polsek-Polsek terdekat, pasti segera
dilayani dengan profesional (kalo toh masih ada yang belum bisa profesional, itu
hanya segelintir personel korps Bhayangkara yang memang kurang mampu).
Strength yang kedua adalah media sosial yang memiliki empati
kepada kebobrokan mental-moral-spiritual. Sehingga setiap hari di-expose
besar-besaran.
Sebab kepada siapa lagi korban-korban ini harus mengadukan
nasibnya?
Kalo Polisi & wartawan tidak mau 'jemput bola'
untuk mencari tahu / menyelidiki kasus-kasus percabulan begini, ya tidak
mungkin bisa menyingkapkannya. Sebab korban-korban percabulan ini sering hidup
di bawah ancaman, sehingga tidak mungkin berani mengadukannya. Karena pelaku-pelaku percabulan yang menyimpang begitu pasti
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Bisa di hutan, sawah, kebun, gudang, kantor,
kendaraan, yacht, pesawat pribadi, villa & tempat persembunyian khusus.
Sehingga hanya mereka yang sudah dilatih saja, seperti
Intel/reserse/wartawan, yang bisa menyingkapkan tabir ini. Ini pun hanya sekedar usaha untuk mereduksi saja. Bukan
membuat efek jera.Sebab bagi mereka yang sudah kecanduan fantasi sex, tidak
mgkn dibuat jera oleh hukuman. Namun bila tidak diungkapkan, maka akan terus merajalela
kayak zaman Sodom-Gomora & zaman Nabi Nuh.
Syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberi kita unsur
kelengkapan negara, dalam hal ini kekuatan moral Polri & Wartawan. Tanpa ingin mendewakan Polri, namun harus kita akui, saat
ini pelayanan publik ini sudah jauh lebih profesional dibandingkan beberapa bulan yang silam. Para pemimpin utama di tubuh Kepolisian RI telah menjauhi
sikap hidup yang sombong & pongah. Sekarang pemimpin-pemimpin tersebut jauh lebih
humanis & memiliki empati (yang belum berubah, mohon segera berubah ya...). Makanya, begitu ada perubahan sikap moral & mental masyarakat,
institusi ini bisa langsung mendeteksi & merumuskan tindakan koreksinya. Sungguh kita harus bersyukur negara kita memiliki sistem
keamanan publik yang bagus & terus berbenah untuk mengayomi & melayani
kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, ada peran
'pemburu berita' yang juga ikut
berjasa memunculkan kasus demi kasus percabulan. Dari Sabang sampe Merauke
berjajar korban-korban. Tanpa lelah, awak media ini terus mencuatkan korban-korban
percabulan yang mulai dari balita !! ( Ya, sejak balita mereka sudah jadi
korban kebejatan sexual ). Padahal semua mengaku beragama. Tidak ada yang atheis. Namun perangai bangsa kita ini koq bisa sekejam/sesadis itu
??? Hingga ada korban cemburuan yang meninggal dengan gagang cangkul dimasukkan ke
dalam alat kelaminnya sebelum diperkosa rame-rame !!!
Melihat perkembangan proyek MENARA BABEL JILID II ini, yang kian 'berusaha menjauhkan hubungan umat dengan
TUHAN', maka kehadiran Polri &
Medsos ini menjadi SANGAT DIBUTUHKAN. Paling tidak, untuk mengetuk nuraninya para Pemimpin
Rohani agar ikut bertobat dengan
memiliki empati/welas-asih kepada jemaatnya & dirinya sendiri. Yaitu bagaimana
caranya menghentikan mainstream percabulan yang sudah mewabah ini. Selamatkan
diri kita dahulu, dengan cara mengusir
perasaan cabul dalam hati/fantasi kita
( masing-masing agama memiliki kiat-kiat untuk melepaskan diri dari bahaya percabulan), setelah itu baru bersatu selamatkan
moral-spirituil bangsa ini. Sebab kalau masih sama-sama memelihara dunia percabulan begini,
malah semakin gawat ! Karena malah justru menyeret pengikutnya ke dalam
pelacuran-bakti !!
1 Petrus 4:2-3 (TB)
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia,
tetapi menurut kehendak Allah.
Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan
kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam
rupa-rupa 'hawa nafsu', keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan
minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Kiranya rumah-tangga kita & bangsa kita dilepaskan dari
perasaan CABUL ini.
Demikian pula Pimpinan Polri & Kementerian yang terkait
diharapkan mencari solusi terbaik untuk menghentikan perbuatan maksiat ini
melalui : pembasmian narkoba, situs-situs pornografi &
'membentuk kekuatan tambahan' untuk
memburu dunia percabulan di tingkat masyarakat ( seperti Badan Narkotika, Badan
Penanggulangan Teroris, sekarang mungkin ditambahi dengan Badan Penanggulangan
Percabulan Nasional ).
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
Lihat Juga:
0 comments:
Post a Comment