2 Samuel 17:23 (BIMK)
Ketika Ahitofel mengerti bahwa nasihatnya tidak dituruti, ia memasang
pelana keledainya lalu pulang ke kotanya sendiri. Sesudah membereskan segala
urusannya ia menggantung diri, lalu dikuburkan dalam kuburan keluarganya.
Dalam Kitab Taurat di atas, coba perhatikan perkembangan
jiwa dari salah seorang Penasihat Raja Dawud/Daud yang disegani tersebut. Tapi ia bersekongkol dengan Absalom ( Sang Putera Mahkota
urutan kedua ) untuk merebut takhta Kerajaan demi memuaskan PERASAAN sombong dan
serakahnya. Inilah yang memicu KEINGINAN-nya untuk mempergunakan Pangeran Absalom
sebagai kendaraannya untuk melaksanakan PERBUATAN-nya guna meraih karir / kekuasaan
yang lebih besar lagi.
Tetapi Raja Dawud/Daud berdoa agar nasihatnya Ahitofel tidak
didengarkan Absalom.
Nasihat apa yang diusulkan oleh Ahitofel ?
Usulan yg pertama : agar Absalom memamerkan kekuasaannya
dengan mengambil semua gundik Raja Dawud/Daud, ayahnya, menjadi gundiknya. Usulan ini terlaksana bahkan didemontrasikan kepada seluruh
rakyat !
Dan usul yang kedua :
menyerang dan membunuh Raja Dawud/Daud sebelum Raja dapat menghimpun
pasukannya. Tapi ini digagalkan oleh sahabat Raja Dawud/Daud, Husai.
Ketika Ahitofel melihat bahwa Absalom tidak mengindahkan
usulnya itu, Ahitofel diintimidasi oleh fantasi dari Iblis yang bisa
menecelakakan hidupnya, yaitu bila Raja Dawud/Daud kembali bertahta maka ganti
dia yang akan dibunuh Raja Dawud/Daud karena sudah memberontak.Akhirnya ia pulang ke rumahnya dan bunuh diri supaya jangan
jatuh ke tangan mantan tuannya.
Di sini Iblis Sukses menyeret dia ke Neraka !
APA PEMICU DARI TRIK-2 PEMBERONTAKAN DI ATAS ?
Absalom adalah Putra Ketiga dari Raja Dawud/Daud.Ibunya wanita asing, Maakha, putri Talmai, raja Gesur.
Makanya perawakannya dia tinggi besar nan tampan.Dia juga adik perempuan,Tamar, yang cantik sekali bahkan
elok dipandang mata ( tapi sayang justru menyebabkan Tamar diperkosa oleh
Pangeran Amnon, Putra Sulung, Putraku Mahkota sesungguhnya dari Raja Dawud Daud
dari istrinya yang lain ).
Setelah Absalom mengetahui peristiwa ini, ia bertindak dan
menyebabkan kematian Amnon.
Raja Dawud/Daud tidak senang. Hal ini menyebabkan itu
Absalom melarikan diri ke Gesur.
Setelah ia 3 tahun di pembuangan ditambah 2 tahun terkucil dari
istana, Raja Dawud/Daud menerima anaknya itu kembali dengan baik.
Namun justru saat masa 2 tahun dikucilkan tersebut, Iblis
memasukkan Perasaan DENDAM / sakit hati dari Pangeran Absalom muncul setelah ia
didiamkan Raja, dan ini diperparah dengan kehadirannya Penasihat Raja Dawud/Daud
yang bernama Ahitofel yang telah terlebih dahulu memiliki perasaan serakah/tamak,
haus kekuasaan.
Perhatikan baik2 :
Perasaan-perasaan tersebut bila terdapat pada orang yang tidak memiliki
kuasa & kekayaan, mungkin hanya menyisakan perbuatan dosa seperti:
menghasut/memfitnah.
Tetapi bila berada di hati orang yang memiliki
kekayaan/kekuasaan, maka efeknya sangat besar ! Bisa untuk menggulingkan :
pimpinan perusahaan, pimpinan Pemerintahan, pimpinan Rohani, pimpinan TNI
Polri, pimpinan regu, pimpinan rumah tangga dan bahkan bisa membuat intrik-intrik untuk merencanakan Pembunuhan !
Tapi jangan kuatir !
Teladani bagaimana caranya Raja Dawud/Daud terbebas dari rencana Pembunuhan
terhadap dirinya, yaitu karena Raja selalu mematikan Mesin Pembuat Dosa dengan
jalan Mengusir Perasaannya Iblis yang berusaha memanasinya untuk membalas perbuatan
puteranya itu. Karena hatinya tulus ikhlas kepada ALLAH, maka ALLAH melindungi
Raja dan menghukum Pangeran Absalom dan Ahitofel, Penasihat Raja yang berkhianat.
Apakah kita sekarang tengah menjalankan lakon sebagai Pangeran
Absalom atau sebagai Ahitofel yang berkhianat atau sebagai Raja Dawud/Daud yang dikhianati
?
Jangan putus asa !
Masih tersedia pertolongan ALLAH, bila kita urungkan semua
NIAT tersebut.
Umur kita telah jadi indikator bahwa kematian kita sudah
diambang pintu.
Jangan sia-siakan nafsu jahanam itu menyeret kita ke Neraka.
Segeralah minta ampun dan bertobat. ALLAH pasti mengampuni
kita sama seperti yang diperbuat-NYA kepada Raja Dawud/Daud tersebut.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
0 comments:
Post a Comment