(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Contoh:
beberapa ratus tahun yang silam, tidak ada pekerjaan di Kepolisian, Kementerian
Informasi & IT, Developer Perumahan, Perdagangan Saham, Perusahaan Mobil,
Perusahaan Rokok, dan apalagi di sektor Gadget.
Keadaan
sosio-masyarakatnya masih sederhana dan belum terpicu keinginan-keinginan yang
membutuhkan itu semua yang malah akhirnya menjerumuskan manusia itu sendiri
untuk mengejar kebutuhannya di dalam rangka memuaskan keinginannya (hawa
nafsunya).
Sadarkah
kita semua sekarang dituntut oleh dunia agar semakin pintar, semakin kaya dan
semakin berkuasa demi memenangkan pertarungan yang fana dan merusak jiwa kita?
Dalam
pemandangan Surgawi, tidakkah makhluk-makhluk Surgawi itu bertanya-tanya
sendiri, mengapa manusia di Bumi itu kehilangan kepekaannya untuk menyucikan
jiwanya agar bisa berkenan di hadapan ALLAH? Sehingga menggaransi dirinya
sendiri untuk bisa kembali kelak ke Surga?
Tetapi
justru keadaannya berbalik. Dibanding ribuan tahun silam yang mana belum ada
Kitab-Kitab Suci yang berfungsi menuntun jiwa manusia agar ikhlas menghormati
& mengasihi ALLAH serta sesamanya manusia, pada dekade terakhir ini
penduduk Bumi cenderung sudah bisa membaca dan mendengar ayat-ayat suci itu.
Namun mengapa justru yang dikejar dalam hidupnya itu adalah KEPUASAN KEINGINANNYA masing-masing?
Kenapa koq
tidak mengejar KEKUDUSAN/KESALEHAN HIDUP?
Bagi
makhluk-makhluk Surgawi, tentu ini sesuatu yang ganjil? Sebab mereka tidak
terbersit sedikitpun berpikir dan berbuat seperti manusia di Bumi ini yang
cenderung memberontak terhadap ajaran ALLAH, dan bahkan berperilaku HIPOKRIT.
Alangkah
sayangnya kita melangkah dengan cara yang menyimpang dari kehendak ALLAH.
Apakah tidak ada sedikitpun keinginan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang ikhlas tanpa dikendalikan oleh perasaan SITAS (sombong iri tamak serakah)
dsb?
Coba
perhatikan jalan pikiran/jiwa kita pada pagi ini.
Adakah kita
terus berusaha memburu keinginan kita yang fana yang seolah-olah itu adalah
barang primer dalam hidup kita? Padahal itu hanya untuk memenuhi gengsi kita.
Ingatlah
pesan ALLAH SWT yang mengingatkan kepada kita yang merasa kaya & berkuasa:
Yakobus 5:1, 5 (TSI)1 Hei orang-orang kaya, celakalah kamu! Menangislah dan merataplah, karena Allah sudah siap menghukummu dengan kesusahan yang berat!5 Selama hidupmu di dunia ini, kamu sudah biasa dengan gaya hidupmu yang mewah dan apa saja yang kamu inginkan harus tercapai. Jadi akhirnya kamu sudah menjadi gemuk seperti hewan peliharaan yang siap dipotong untuk pesta makan. Hari besar untuk kamu dipotong sudah tiba!
Semoga dalam
persahabatan kita ini, kita benar-benar tulus ikhlas untuk saling mengingatkan
bila salah melangkah. Karena usia kira sudah di penghujung akhir hidup ini.
Bila salah memilih, kita tidak bisa bersua kembali di Surga. Betapa sayangnya
hari-hari kita yang tak berbatas itu nantinya....
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment