Impian Menjadi Kenyataan

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Saturday, August 19, 2017

Ada sebuah kisah mengenai orang yang berusaha keras mewujudkan keinginannya. Semoga kisah ini menginspirasi kita juga.

Deng Xue Feng dari desa Liang Shui di Chong Qing, adalah seorang mahasiswi kedokteran di Universitas Pendidikan Hunan, yang maju dalam pentas “Impian Menjadi Kenyataan” di Tiongkok. Tujuannya adalah agar ayahnya yang berumur 60 tahun bisa diobati, karena kemiskinan menyebabkan kesehatan ayahnya cepat menurun. Pak Deng menderita asma sejak kecil, yang makin lama makin parah karena tidak pernah diobati dengan baik.

Dua puluh tiga tahun yang lalu, tatkala Pak Deng berkumpul dengan para petani di ladang, ia menemukan seorang bayi perempuan yang dibuang orangtuanya di tempat terpencil di antara rerumputan di gubuk jerami. Bayi mungil yang baru berumur 4-5 jam itu kemudian diambil dan dirawatnya, dan dinamakannya “Xue Feng” yang  berarti “burung Hong di padang salju”.

Kehidupan Pak Deng dan keluarganya merupakan perjuangan dari hari ke hari. Dengan penghasilan minim sebagai buruh bangunan, ia harus merawat Xue Feng dan adik laki-lakinya yang tidak bisa mandiri. Ia juga memilih untuk tidak menikah agar anaknya tidak menderita kekejaman ibu tiri, yang begitu sering dilihatnya di desanya.

Sungguh mengharukan, ketika Pak Deng ditanya oleh Guru Popo—pembawa acara tersebut— apa yang paling membahagiakan dan paling menyedihkannya selama ini, ia ternyata menjawab bahwa seluruh kebahagiaannya ditumpahkan untuk membesarkan Xue Feng. Kasihnya kepada anaknya ini tidak sia-sia, karena Xue Feng juga anak berbakti yang membalas budinya dengan sepenuh hati.

Gadis cantik dan pandai ini memang memilih untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran agar dapat mengobati ayahnya. Sayang ia belum lulus, dan bahkan tidak berdaya ketika sakit paru-paru ayahnya bertambah parah sehingga nyaris merenggut jiwanya. Xue Feng sampai mengajukan pengunduran diri sebagai mahasiswa agar dapat merawat ayahnya di rumah.

Dengan didampingi Guru Guo (dosennya di universitas), Xue Feng dan ayahnya memperlihatkan kepada dunia  suatu hubungan ayah dan anak yang indah. Namun bukan itu saja. Apresiasi dosen-dosen lainnya terhadap kegigihan Xue Feng pun patut dipuji. Mereka bersama-sama urunan untuk dapat membantu kuliah gadis ini, dan bahkan kemudian Pak  Deng dan adiknya dibawa untuk tinggal di lingkungan kampus agar dapat hidup lebih layak.

Kisah hidup Xue Feng bersama ayah angkatnya, ketulusan hati keduanya dalam mengasihi, memberi inspirasi yang indah, sampai-sampai guru Popo berterima kasih dan berkata: “Dunia ini tidak kekurangan pemandangan yang indah, tetapi kekurangan kepercayaan yang indah.”

Pada akhir cerita, impian Xiu Feng pun menjadi kenyataan, dan ayahnya bisa mendapatkan pengobatan yang diperlukannya.

Teladan yang dibuat Pak Deng dan Xue Feng:
  • Lebih mengutamakan kepentingan pihak lain daripada kepentingan diri sendiri;
  • mau bekerja keras bagi kebahagiaan pihak lain;
  • berusaha mewujudkan keinginan dengan tindakan nyata;
  • melakukan tindakan yang menginspirasi banyak orang.
 “ KASIH YANG TULUS MEWUJUDKAN IMPIAN MENJADI KENYATAAN “

Sahabat, tentunya kita masing-masing memiliki keinginan/impian yang sedang berusaha kita wujudkan  Marilah kita bawa keinginan itu dengan gembira, dengan  pikiran positif dan pengharapan kepada Tuhan kita. Dan lihatlah, pada waktunya nanti impian itu akan menjadi kenyataan.


(Sumber: kompasiana.com)

Blog, Updated at: 4:59:00 AM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.