(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
Berbagai gejolak sosial ditumbuhkan.
Dibanding ciptaan lainnya,
Manusia jauh lebih buas dan liar.
Sebuas-buasnya singa,
jauh lebih buas kita.
Mereka memangsa,
hanya karena itu merupakan siklus
mata rantai makanannya
yang sudah ditetapkan TUHAN.
Berbagai pedoman hidup,
Telah dikirim ke Bumi
oleh Sang Pencipta kita
yaitu ALLAH SWT.
Dari zaman nabi Ibrahim, Ishak,
Yakub, Yusuf, Ayub, Musa, Daud,
Sulaiman, dan banyak lagi.
Semua manusia cenderung
berontak atau menjadi munafik.
Pedoman dan sabda ALLAH
menjadi beban hidup dunia manusia
yang liar dan ganas.
Jiwa manusia dipenuhi
dengan ajaran teori kemanusiaan
yang ditelurkan oleh manusia
yang memberontak terhadap
ajaran kasih sayangnya ALLAH SWT.
Dan nama ajaran itu adalah
Kompetisi.
Para pemberontak mengajarkan
teori KOMPETISI yang memicu
manusia semakin buas dan brutal
demi memperoleh juara.
Kompetisi melahirkan
penyimpangan
demi penyimpangan
terhadap kehendak ALLAH
yang mulia kepada
makhluk ciptaan-Nya.
Padahal wahai manusia,
engkau sudah ditakdirkan
untuk makan buah dan sayur.
Tapi engkau memberontak.
Dan TUHAN pun bersabar.
Izinkanmu makan binatang.
Tapi bukan semuanya.
Sebab itu melanggar
Hukum Genetika
yang sudah ditetapkan
oleh Pencipta kita.
Alhasil,
Manusia kecanduan
tuk berontak kepada Pencipta-nya.
Mereka lebih doyan memakan
sesamanya Manusia.
Bahagia jiwanya
bila bisa memperbudak
dan menindas sesamanya.
Dan,
Mengelompokkan manusia
menjadi kelompok kecil-kecil.
Dibagi menjadi beraneka,
bahasa suku agama
bahkan kekayaan.
Padahal mereka saudaramu
satu ciptaan
satu petarangan, di Bumi.
Keinginan ALLAH cuma satu,
kasihilah TUHAN ALLAH-mu
dan sesamamu manusia.
Itulah 10 Perintah ALLAH
ditulis oleh jari ALLAH SWT sendiri
saat Musa di atas gunung Sinai
3.500 tahun yang silam.
Manusia...manusia....
Mengapa engkau berkedok
Menjadi orang suci
Padahal hatimu buas serakah
Dan penuh dengan kelaliman.
Surga pun sedih setiap hari...
Melihat manusia berburu manusia.
Saling hujat dan saling bersaing.
Mereka bergandengan tangan
tapi saling menjatuhkan.
(Penulis: Pdt. Israel
Yacob Hadi Winarto)
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment