◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
Bacaan: 1Raja-raja 12:1-20
NATS: Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun (Yakobus 1:13)
NATS: Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun (Yakobus 1:13)
Raja Rehabeam menolak mentah-mentah permintaan para pemuka
dari sepuluh suku bangsa Israel untuk menurunkan pajak tinggi yang
ditentukan ayahnya, Salomo. Karena keputusan itu diambil berdasarkan
kesombongan dan gengsi, kesepuluh suku Israel itu kemudian memisahkan
diri dari Yehuda.
Sebagian orang mungkin akan bertanya, "Mengapa Rehabeam
harus dipersalahkan? Bukankah Allah telah memberitahu Salomo bahwa
kerajaannya akan terpecah? (1 Raja-raja 11:11-13). Tidakkah
pemberitahuan Tuhan sebelumnya itu membuat Rehabeam tak mungkin
menghindari pilihannya?"
Yakobus 1:13 dengan jelas menyangkal alasan semacam itu.
Allah tidak pernah mencobai seseorang untuk berbuat dosa dan membuat
pilihan yang angkuh. Pemberitahuan Allah kepada Salomo beberapa tahun
sebelumnya bukan disiapkan untuk menjadi kesalahan Rehabeam. Bahkan
Allah berkata bahwa jika sebuah bangsa bertobat, Dia akan menarik
kembali semua malapetaka yang telah dirancang-Nya untuk menghukum bangsa
itu (Yeremia 18:7,8).
Sebagai orang kristiani, tidak sepatutnya kita menyalahkan
Allah ketika kita berbuat dosa. Kita sendirilah yang harus bertanggung
jawab atas segala tindakan kita. Ya, Allah memang memahami setiap
kelemahan dan pencobaan yang kita alami (Mazmur 103:14). Namun kita
tidak boleh membuat-buat alasan. Alkitab menolak alasan apa pun untuk
dosa.
Alangkah indahnya bahwa "jika kita mengaku dosa kita, maka
Dia adalah setia dan adil, sehingga Dia akan mengampuni segala dosa
kita" (1 Yohanes 1:9)-HVL
◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈
0 comments:
Post a Comment