KASIH KARUNIA ALLAH Versus KEPAHITAN

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Thursday, July 28, 2016

“Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” Ibrani 12:15

Jika Anda masih membenci seseorang, itu berarti bahwa orang tersebut memegang kendali atas diri Anda. Apakah Anda pernah berkata, “Kamu benar-benar membuatku marah.?” 

Dalam kalimat tersebut, sebenarnya Anda mengakui bahwa orang tersebut memegang kendali atas hidup Anda, dengan kata lain Anda mengatakan: “Kamu memegang kendali atas hidup saya.” Satu-satunya cara agar Anda terlepas dari orang tersebut adalah menyembuhkan luka hati dengan kasih karunia Allah.

Perhatikan bacaan ayat di atas. Apakah Anda kenal dengan sebuah keluarga dimana sang ibu yang memiliki kepahitan dalam hatinya meracuni seluruh keluarganya? Atau juga keluarga dengan seorang kepala rumah tangga yaitu ayah yang memiliki kepahitan dalam hidupnya sehingga ia meracuni seluruh keluarganya? Kepahitan bersifat menular, sama seperti penyakit parah; dan parahnya lagi, kepahitan dapat berlangsung hingga turun temurun dari generasi ke generasi. Seseorang harus memutuskan rantai kepahitan dalam keluarganya, dan sebaiknya Andalah yang melakukannya. Jika orang tua Anda kepahitan karena orangtuanya yaitu nenek dan kakek Anda kepahitan dan nenek kakek Anda kepahitan karena orang tua mereka yaitu nenek kakek buyut Anda kepahitan, maka Anda harus memutuskan rantai kepahitan dalam keluarga Anda tersebut. Dan hanya ada satu cara untuk melakukannya: menyembuhkan kepahitan itu dengan kasih karunia Allah.

Jika kita tidak mendapat kasih karunia Allah dalam hidup kita, maka hidup dan kehidupan akan dengan mudah membuat kita kepahitan karena hidup itu memang tidak adil. Mengapa demikian? Karena kita hidup dan tinggal di planet yang sudah rusak. Kita tidak tinggal di Surga. Setiap hari kita menyaksikan banyak orang jahat dapat melenggang bebas dan hidup merdeka bahkan berlimpah harta tanpa harus mempertanggungjawabkan kejahatan mereka secara hukum negara. Hidup memang tidak adil!

Jika kita tidak memiliki kasih karunia Allah dalam hidup kita, maka hidup dan kehidupan ini akan membuat kita kepahitan.

Apakah mengampuni seseorang itu adil? Jawabannya adalah tidak!!!
Tapi dalam hal ini, bukan masalah adil atau tidak, bukan masalah keadilan secara hukum juga. Anda tidak mengampuni seseorang karena Anda anggap itu tidak adil. Alasan Anda mengampuni seseorang adalah karena itu adalah hal yang benar yang harus Anda lakukan dan Anda tidak ingin hati Anda dipenuhi dengan racun kepahitan. Anda mengampuni seseorang karena Anda tidak ingin hati Anda tetap terluka dan penuh rasa benci terhadap mereka yang sudah melukai Anda.

Pengampunan memang gratis, tidak memerlukan biaya apapun, tetapi ingat bahwa pengampunan tidak murah. Agar kita bisa mengampuni, Tuhan Yesus harus merelakan nyawanya, dan Allah Bapa harus merelakan Putra TunggalNya untuk mati di kayu salib. Pada saat-saat terakhir menjelang kematianNya di kayu salib dimana tanganNya terentang dan darah mengucur dari seluruh tubuhNya, Yesus berkata, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Dengan kata lain Tuhan Yesus berkata kepada orang-orang yang menyalibkanNya, “Aku mengasihi engkau, Aku mengasihimu, Aku mengasihi kamu.” Ia berkata, ”Mereka tidak layak. Mereka bahkan tidak tahu apa yang mereka lakukan, tetapi Bapa, ampunilah mereka.”

Mungkin hari-hari ini atau bahkan di waktu-waktu yang lalu seseorang telah melukai hati Anda hingga menyebabkan tumbuhnya kepahitan ada di dalam hati Anda. Anda bertahan dan tetap mempertahankan hal itu dengan tidak mengampuni orang tersebut karena mungkin Anda merasa bahwa ia tidak pantas dan tidak layak untuk menerima pengampunan dari Anda atas semua yang sudah ia lakukan terhadap Anda. Tetapi hari ini, mari kita memilih kasih karunia Allah dan melepaskan pengampunan. Karena inilah satu-satunya cara untuk menyembuhkan luka hati dan kepahitan yang kita rasakan dalam hidup kita. Biarlah Allah sendiri yang melakukan bagianNya sehubungan dengan keadilan dan pembalasan. Sembuhkan luka hati dan kepahitan Anda dengan kasih karunia Allah dan hiduplah dalam seluruh kepenuhan kasih dan berkat yang memang sudah Ia sediakan bagi Anda dan saya.

“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.” Roma 12:19
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Efesus 4:32

Tuhan Yesus memberkati..


(Anda diberkati dengan tulisan ini? Bagikan kepada yang lain yaaa... GBU)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈

Blog, Updated at: 6:39:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.