Kenapa penulis memberi judul di atas? Sebab orang-orang munafik seperti Ahli-Ahli Kitab Taurat dan
para menyembah berhala ( termasuk penyembah Mamon/Kekayaan/Uang/Idol = SERAKAH
) tidak memiliki SYARAT untuk memerintah/menyuruh TUHAN mengikuti/menuruti
KEINGINAN-nya !
Perhatikan dengan seksama dan jangan seenaknya kita
mengajarkan Kebenaran ALLAH SWT.
Baik kepada sesama kita, termasuk pula kepada pasangan hidup
kita yang menjadi hak kita sekalipun, hingga kepada anak cucu kita. Kasihan mereka telah kita sesatkan.
Mungkin pula... kita adalah korban penyesatan teman-teman kita
atau pimpinan-pimpinan Rohani yang tidak sengaja kotbahnya kita dengar melalui radio/youtube, kemudian dimasukkan oleh Iblis ke dalam alam bawah sadar kita agar ter-memori
dalam ingatan kita. Sehingga Iblis bisa mengendalikan kita, para kaum munafik,
seperti Penulis pada masa yang lalu.
Bagaimana tidak munafik ?
Di satu sisi kita ingin dilihat sebagai orang yang suci/beragama. Namun di sisi yang lain, kita ini benar-benar serakah ! Yaitu penyembah
Mamon/Idol/Kekayaan - yang mana hal ini dikategorikan sebagai "Ilah-Ilah zaman ini".
Di dalam Kitab Injil, Yesus/Isa telah menasihati kita
seperti itu.
Kita disuruh memilih : mengabdi kepada ALLAH SWT atau kepada
Mamon/Idol ? Bila kita milih kedua-duanya, maka sikap kita itu disebut
Munafik. Percuma, ALLAH itu tahu isi hati kita. Bahkan niat kita untuk menyembah ALLAH seperti itu sudah ketahuan oleh Malaikat-Malaikat-NYA. Penuh KEPALSUAN.
Dengan sikap seperti ini kita masih juga berani menyebut diri
kita sebagai "orang-orang benar"?
Marilah kita sadar. Luruskan kembali jalan hidup kita. Agar tidak menuju ke
Neraka.
Memangnya ALLAH bisa kita suap dengan perbuatan (seolah-olah )
baik kita? Yaitu dengan memberi amal seperti
perpuluhan/sedekah/sumbangan-sumbangan?? Sangat tidak mungkin ! KPK saja tahu niat kita !! Apalagi ALLAH SWT !!!
Dalam kondisi demikian, bila kita berdoa minta mujizat,
kira-kira siapa yang mendengar dan mengabulkannya ?
Tahukah kita ?
Ssst.....Iblis-lah yang mengabulkan doa kita itu !
Kenapa ?
Karena ALLAH SWT adalah Maha Suci dan Maha Tinggi serta Maha
Tahu. BELIAU tidak mungkin bisa terkecoh dengan kepura-puraan niat
hati kita. Iya kalau KPK musti memanggil kita untuk disidik terlebih
dahulu, hingga ketahuan niat kita apakah
ada niat jahat, baru meneruskan kepada penyidikan selanjutnya untuk mengungkapkan minimal dua alat bukti.
Lha kalo Gusti ALLAH ya tidak perlu seperti ini. Terlalu kecil kalo untuk tahu isi hati manusia. BELIAU ini sangat-sangat mengerti isi hati Bumi dan seluruh
planet/bintang ciptaan-NYA. Janganlah kita menghina ALLAH seolah-olah dapat kita
tipu/bujuki.
Lalu.... Siapa sebenarnya yang memiliki SYARAT untuk menerima
Mujizat ?
1). Orang-2 benar/soleh.
2). Orang-2 sederhana ( non munafik ) yg memiliki niat hati
tulus ikhlas.
Yakobus 5:16 (BSD)
Karena itu, hendaklah kalian saling mengakui kesalahan dan saling
mendoakan supaya kalian disembuhkan. Orang yang menuruti kemauan Allah, adalah
orang benar, jika ia berdoa, doanya berpengaruh sekali ( didengar dan
dikabulkan ALLAH ).
Matius 13:57-58 (TB)
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus/Isa berkata kepada
mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya."
Dan karena ketidakpercayaan mereka, "tidak banyak mujizat" diadakan-Nya di situ.
Mereka yang dikabulkan permintaannya oleh Yesus/Isa adalah
orang-2 kecil atau yang merasa kecil seperti Perwira Romawi yang punya welas asih kepada pegawainya yang sakit sehingga minta tolong kepada Yesus/Isa untuk menyembuhkannya. Mereka ini bukan golongan kaum beragama. Tapi doa mereka dikabulkan-NYA. Sedangkan kaum beragama, seperti Ahli Kitab Taurat, dikatakan
pada ayat Injil tersebut di atas :
"tidak memperoleh Mujizat"
melalui Yesus/Isa. Itulah bukti bahwa ALLAH SWT tidak bisa dikecoh oleh
kepura-puraan / kemunafikan kita.
Yakobus 4:3 (BSD)
Dan, kalaupun kalian telah
"memintanya kepada Allah",
doa kalian "tidak
dijawab", karena kalian memintanya
untuk "memuaskan hawa nafsu
keinginanmu dan kesenangan" dirimu
sendiri.
(alias kalau dikabulkan, maka yang mengabulkan doa kita adalah
Iblis).
Sebelum ajal menjemput kita, marilah mengikuti jejak Penulis
untuk bertobat, dengan meninggalkan kemunafikan, dan minta "dibersihkan" jiwa kita, agar sadar ada Mesin Pembuat Dosa
dalam diri kita. Baru kemudian kita akan dituntun-NYA memasuki DUNIA BARU
ALLAH dimana ALLAH akan memerintah hidup kita, yaitu PERASAAN ALLAH ditaruh dalam hati kita untuk menggantikan posisi perasaannya Iblis yang sudah ditinggalkannya. Otomatis, semua KEINGINAN dan PERBUATAN kita menjadi selaras
dengan PERASAAN ALLAH yang tersemat dalam hati kita.
Bahkan kita bisa
"membuat" Mujizat ( dengan seizin ALLAH ). Seperti menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, dan sebagainya. Itupun
bukan untuk dibuat pamer-pameran bahwa aku bisa melakukan mujizat. (Kalau seperti ini
pasti perbuatan Iblis yang tidak bisa menutupi perasaan sombongnya). Justru kita
semakin rendah hati dan sabar/lembut-hati. Tidak sok ( macam-macam).
Amin.
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)
0 comments:
Post a Comment