MENGAPA MEMBENCI?

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Sunday, December 10, 2017



(Seri: Mesin Pembuat Dosa)
 
Beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan viralnya video persekusi dua sejoli yang diarak dan dibugili oleh sejumlah sesamanya makhluk ciptaan ALLAH SWT di Tangerang.

Demikian pula hari-hari ini kita sering menghujat Ketua DPR kita yang sedang mengalami ujian dalam hidupnya.

Juga terdapat berita kurang sedap untuk dirasakan hati nurani ini, yaitu ada keluarga yang ditinggal lari pemimpin rumah tangganya untuk kawin dengan wanita lain tanpa menghiraukan perasaan istri dan putra-putrinya.

Melihat dari ketiga contoh peristiwa di atas, semuanya ini memicu PERASAAN BENCI untuk hadir di hati para pirsawan maupun para pembaca. Transfer (roh) PERASAAN BENCI ini dimulai dari yang paling kecil kadarnya hingga dengan kadar yang paling tinggi (yaitu membunuh orang yang dia benci).

Tahukah sodara-sodara, sejak zaman nabi Henokh/Idris (keturunan ketujuh dari nabi Adam) itu tertulis dalam sejarah kehidupan bahwa ada manusia-manusia raksasa yang hadir di planet Bumi. Mereka ini adalah keturunannya Malaikat Pemberontak gelombang kedua yang dipimpin oleh Samiaza (gelombang pertama dipimpin oleh Lucifer). Kedua ratus Malaikat yang 'jatuh' ini kawin dengan wanita-wanita di Bumi. Kelompok mereka inilah yang memperanakkan MANUSIA-MANUSIA RAKSASA.

Manusia raksasa ini sangat jahat dan sangat jenius. Sehingga mereka membuat banyak eksprimen tentang kawin silang dengan binatang dsb.  Maka dari itu akhirnya ALLAH SWT memusnahkan mereka dengan air bah pada zaman Nuh. Nah,  manusia raksasa tersebut kalau mati, maka rohnya gentayang dan inilah cikal bakal adanya ROH-ROH JAHAT yang bisa berwujud seperti genderuwo, dsb.

Dari sinilah manusia-manusia berikutnya itu dia kendalikan. Mereka semakin merajalela menguasai dan mengendalikan hidup manusia, sebab mereka bisa memasuki jiwa kita lewat MENGUASAI PERASAAN KITA.

Padahal dalam hidup manusia itu ada MESIN JIWA yang jarang diketahui oleh pemiliknya sendiri. Yaitu mesin hidup yang memiliki cara kerja :

PERASAAN memicu KEINGINAN memicu PERBUATAN

Begitu dasar pondasi kita dikendalikan oleh PERASAAN yang berasal dari roh-roh jahat tsb, otomatis jiwa kita sudah DIKENDALIKAN oleh roh-roh jahat tsb.

Sebagai contoh :

Bila laki-laki yang bertamu ke rumah kontrakan pacarnya tsb di atas yg di Tangerang itu adalah adik atau kakak yang kita sayangi, pasti jiwa kita tidak akan terusik. Benar khan?

Demikian pula bila Ketua DPR itu adalah kakak atau adik kita, atau bahkan orang tua apalagi putra kita, pasti kita berusaha menolong dia.

Tapi mengapa sesama ciptaan itu saling memagut dan saling menyerang?
Di sinilah kita perlu menyadari akan nasib kita yang begitu rentan disusupi dan dikendalikan oleh roh-roh jahat yang merasuki jiwa kita lewat PERASAAN BENCI. Perasaan BENCI ini akan memicu berbagai-bagai KEINGINAN.

KEINGINAN yang diproduksi oleh PERASAAN BENCI di antaranya adalah keinginan untuk : meludahi, menghina, mencelakakan, menghukum dengan setimpal, membunuh langsung, merencanakan pembunuhan, menyantet, merampok, menyiksa, menghujat, menyiksa, dsb.

Termasuk hal ini berlaku bagi keluarga yang ditinggal lari oleh suami / ayah mereka.

Sekarang mari kita bandingkan bila kita sebagai sesama ciptaan, tapi terbebas dari roh-roh jahat yang berupa PERASAAN BENCI itu. Anggap saja kita semua hidup saleh/soleh. Berarti yang memimpin perasaan kita ini adalah PERASAAN ALLAH SWT. Yaitu perasaan welas asih, rendah hati, setia, sabar, suka menolong, suka memberi, tenang (penuh penguasaan diri), dsb.

Kira-kira jiwa kita memiliki keinginan seperti apa bila menghadapi ketiga contoh soal di atas?

Kita belajar mempersiapkan diri untuk hidup saleh/soleh agar kita selamat sebelum kita meninggal. Apalagi kedatangan Isa Almasih sudah dekat (sodara-sodara sudah banyak yang tahu tentang tanda-tanda alam pada akhir-akhir ini, baik tentang menyusutnya air danau Tiberias, trial bunyi sangkakala di berbagai benua, kedatangan Dajjal, kehadiran antiKris, chip yang disematkan di dahi atau di tangan, dsb), apalagi yang mau kita persiapkan dalam hidup ini?

Bila rohani kita jenius, tanggalkan sikap hipokrit kita dan kejarlah kekudusan/kesolehan hidup dengan jalan USIR SEMUA PERASAAN IBLIS yang berusaha merasuki jiwa kita untuk mengendalikan hidup ini.
Masakan kita mau menjadi korban yang terus kalah dalam menghadapi peperangan roh ini? Kira harus MAMPU MENGALAHKAN ROH-ROH JAHAT ITU. Yaitu dengan cara MINTA TOLONG KEPADA ALLAH untuk membantu MENGUSIRNYA dari hidup kita. Amien.







(Arsip tanggal 19 November 2017)
(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈

Blog, Updated at: 11:12:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.