KAYA RAYA TETAPI TIDAK PERNAH MEMINTA KEKAYAAN

Posted by Firman-Mu Pelita Bagi Kakiku dan Terang Bagi Jalanku on Monday, October 31, 2016

(Seri: Mesin Pembuat Dosa)

Hiruk pikuk suasana pedesaan di ujung galaksi nun jauh di sana. Para Malaikat sedang memperbincangkan suatu negeri yang dilanda gundah gulana. Ada yang menyebutnya negeri Nusantara. Ada pula yang menyebutnya negeri Hindia Belanda. Namun yang terbanyak menyebutnya negeri Indonesia. Itupun setelah beliau-beliau melihat maps semacam Google maps yang ada pada kita sekarang.

Beliau-beliau ini tertarik untuk mendiskusikan keadaan suasana pedesaan  kita. Disebut DESA mungkin karena membandingkannya dengan hiruk-pikuk di USA yang seperti KOTA. Sehingga disebutnya negeri kita ini dengan sebutan  'PEDESAAN'. Sebab sama-sama lagi hiruk pikuk nih. Cuma beda belahan buminya saja.

Malaikat-malaikat itu membuka pembicaraan dengan kata-kata: "Sebenarnya itu apa sih yang diperebutkan oleh mereka?"
 
Salah satu Malaikat memberikan statement-nya: "Istilah di desa itu adalah UUD".

Yang lainnya penasaran, bertanya: "Apa maksudnya UUD itu?"
 
Malaikat yang memberi statement-nya itu menjawab: "Di desa tersebut sedang marak nafsu ingin memperkaya diri sendiri. Ini mulai menjangkiti penduduk desa itu sejak tahun 1990 sesuai standar waktu di Bumi. Karena saat itu Iblis merasuki jiwa anak-anaknya para pemimpin di desa itu. Dalam perkembangannya, para anak muda itu menjadi icon & teladan kehidupan baru yang sarat dengan kepongahan hidup. Sifat-sifat HEDONISME telah di-install dalam jiwa penduduk desa itu. Akibatnya sekarang saat mereka sudah mapan & menjadi pemimpin aparatur desa, ya menjadi penggerak kehidupan hedonis. Semua diukur dengan yang namanya MATERI. Otomatis semua penduduk desa itu cita-citanya seragam semua: INGIN MENJADI KAYA.  Nah, simbol kekayaan itu dirupakan dengan benda yang namanya DUIT. Lha UUD itu istilah umum di desa itu. Artinya Ujung-Ujungnya Duit. Gitu lho...."

Lalu ada Malaikat yang lain berkata: "Itu sejarah hidup yang salah. Tolong nanti dibawa dalam rapat DEWAN MUSYAWARAH TUHAN ya.... 
[Yeremia 23:18 (TB)  Sebab siapakah yang hadir dalam Dewan Musyawarah TUHAN,  sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya?]. 
Karena menurut sejarah planet Bumi tersebut tidak pernah ada yang berdoa minta kekayaan lalu dikabulkan oleh Yang Maha Tinggi (ALLAH SWT). Sedangkan Raja SULAIMAN/SALOMO saja tidak berani berdoa meminta kekayaan. Apalagi orang-orang tidak berpendidikan ini? Sesat semua ya?"

Salah satu Malaikat yang lain membuka tabir, untuk me-review sejarahnya Sulaiman/Salomo.

Lalu dibukanya Kitab  2 Tawarikh 1:1, 3, 6-7, 10-12 (TB)  
1 Sulaiman/Salomo, anak Daud, menjadi kuat dalam kedudukannya sebagai raja; TUHAN, Allahnya, menyertai dia dan menjadikan kekuasaannya luar biasa besarnya.
3 Lalu pergilah Sulaiman/Salomo bersama-sama dengan segenap jemaah itu ke bukit pengorbanan yang di Gibeon, sebab di situlah Kemah Pertemuan Allah yang dibuat Musa, hamba TUHAN itu, di padang gurun.
6 Salomo mempersembahkan korban di sana di hadapan TUHAN di atas mezbah tembaga yang di depan Kemah Pertemuan itu; ia mempersembahkan seribu korban bakaran di atasnya.
Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Sulaiman/Salomo  dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."
10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?"
11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau." 

Maka ramailah percakapan antar Malaikat pada waktu itu. Sebab timbul tanggung jawab juga di antara mereka untuk menjaga ketenteraman di Bumi. Kemudian pas Jibrail/Gabriel datang lewat ke tengah-tengah mereka, disampaikannya kondisi negeri pedesaan itu kepadanya. Mereka berharap Jibrail/Gabriel mau mengontak Petinggi (semacam lurah/kepala desa atau presiden istilahnya bila di negeri USA) agar menentramkan warganya.
 
Akhirnya kemarin hr Senin 31 Oktober 2016 digerakkannya hati Petinggi negeri tersebut untuk menemui sesama Petinggi yang lain guna meredam gemuruh gejolak jiwa penduduknya.

Syukurlah...... Itu sepenggal berita dari seorang teman yang datang menemui Penulis semalam. Namun yang perlu kita perhatikan di sini, ternyata negeri kita ini telah melenceng jauh dari maksud tujuan hidup semula yang memuliakan Tuhan. Kita penduduk desa ini dianggap malah memuliakan MAMON, yaitu ialah sesembahan modern yang berarti MATERI.

Semoga penduduk desa Indonesia ini sadar dan bertaubat. Biar tidak dihajar oleh api belerang seperti Sodom Gomora yang lalu.


(Penulis: Pdt. Israel Yacob Hadi Winarto)

◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈ ◈✽◈



Blog, Updated at: 6:11:00 PM

0 comments:

Post a Comment

Related Posts

TERPOPULER

KATEGORI

Powered by Blogger.