Karena si anak tak pernah melihat orang kulit hitam
sebelumnya, maka hatinya sangat ketakutan & bertanya pada ibunya: “Ibu,
apakah orang ini bukan penjahat? Mengapa kulitnya begitu hitam?”
Sopir tadi sangat sedih mendengarnya...
Saat itu pula, sang ibu berkata pada anaknya: “Paman
sopir ini bukan orang jahat, dia adalah orang yang sangat baik.” Anak terdiam
sejenak, lalu bertanya lagi: “Jika dia bukan orang jahat, lalu apakah dia
pernah melakukan sesuatu yang buruk, sehingga kulitnya begitu hitam?”
Mendengar perkataan anak ini, mata pria kulit hitam
itu berkaca-kaca, tapi dia ingin tahu bagaimana wanita kulit putih itu menjawab
pertanyaan tersebut.
Ibu ini menjawab: “Dia adalah pria yang sangat baik, juga
tak pernah berbuat jahat. Bukankah bunga-bunga di kebun rumah kita ada yang
berwarna merah, putih, kuning & warna lainnya? ”
“Benar bu!”
“Bukankah biji
benih dari semua bunga tersebut berwarna hitam?”
Anak ini berpikir sejenak, “Benar bu! Semuanya berwarna hitam.”
“Benih hitam itu yang memekarkan bunga-bunga berwarna-warni yang indah, sehingga dunia menjadi penuh warna-warni juga, bukankah begitu anakku?”
“Benar
bu!”
Anak ini seakan tiba-tiba tersadarkan & berkata: “Kalau begitu pasti paman sopir ini bukan orang jahat! Terima kasih paman sopir! Anda telah membuat dunia menjadi penuh warna-warni, saya akan Berdoa untukmu.”
Anak polos ini lalu mulai komat-kamit berdoa, sopir
kulit hitam ini tak bisa menahan diri lagi untuk tidak mengalirkan air mata.
Penjelasan yang bijak, membuat pengertian yang
mendalam.
Sudah bijaksanakah kita memberikan penjelasan-penjelasan terhadap orang-orang yang ada di sekitar? Sehingga menenangkan dan mendamaikan suasana, tak ada lagi saling curiga mencurigai.
Good Inspiration. Thanks
ReplyDelete